-
Tolong aku Jimmie, bilang pada member dan manager. Aku di culik oleh seorang perempuan gila yang memaksa untuk menikahiku. Kalau aku tidak segera menikah dengannya, ia tidak akan pernah melepaskanku dari sini. Aku tak tahu ada dimana, tapi yang jelas, tempat yang aku tempati sekarang adalah sebuah mansion mewah yang jauh dari keramaian.
Jangan balas pesan ini karna aku akan menghapusnya agar perempuan itu tidak curiga.
-Jimin-
**
"Kenapa Jimin mengirim pesannya padamu? Kenapa tidak kepada kami saja? Kenapa harus padamu Jimmie?"
Jin dan adiknya memulai perdebatan mereka (lagi).
"Memangnya kenapa? Terserah dia dong mau mengirim ke siapa. Apa masalahnya?" Jawab Jimmie tak mau kalah. Wajahnya menenggak ke atas, maklumlah, perbedaan tinggi yang cukup ketara antara Jimmie dengan Jin namun tidak menghilangkan keberaniannya.
"Jelas itu masalah. Kenapa harus kau? Kau itu hanya gadis tengil yang selalu membawa masalah. Aishh.." Jin mengacak rambutnya, dia itu kalau sudah bertemu dengan adiknya tingkahnya akan berubah sangat aneh dan... entahlah.
"Jin hyung, sudahlah, biarkan saja. Yang paling penting sekarang adalah memberitahukan ini pada yang lain. Kita harus segera mencarinya."
Akhirnya, drama antara adik dan kakak ini berakhir oleh adanya sang pahlawan, Kim Namjoon terhormat.
Member yang lainnya pun menghela nafas lega, mereka sudah menunggu ini sejak beberapa waktu yang lalu. Ya, menunggu perang yang tak berkelas ini berhenti. Dan akhirnya suasana tenang kembali.
**
Christine sudah membaik, kondisinya tidak separah seperti beberapa jam yang lalu.
Jimin masih setia menunggu Christine, ia menemani wanita itu hingga keadaan wanita itu lebih baik, seperti sekarang. Dokter Hana sudah pulang sejak beberapa menit yang lalu dengan diantar oleh salah satu supir Christine. Menyisakan mereka berdua dalam ruangan itu.
"Jimin, ayo kita menikah." Seru Christine tiba-tiba.
"Apaansi."
"Ayo, kalau kau tidak mau, aku akan memaksamu."
"Siapa juga yang mau menikah denganmu? Harusnya kau sadar siapa dirimu dan siapa aku. Aku ini seorang artis, masa depanku masih panjang. Dan sekarang, kau ingin menghancurkan reputasiku dengan menikahimu?"
"Intinya menikah saja, susah amat sih."
"Heh, kau sudah gila ya? Otakmu itu dimana?"
Oke, kali ini Jimin keterlaluan karna membentak Christine dengan kalimatnya yang kasar, tapi Christine sama sekali tidak tersinggung.
"Aku tak peduli. Intinya, satu jam lagi kita akan menikah segera. Jadi bersiaplah."
"Ya! Jangan bercanda. Ahh, aku gilaaa.."
"Syukurlah kalau kau menyadarinya. Aku gila, kau gila, pasangan yang serasi bukan?"
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionPark Jimin : "Aku tak pernah menyangka akan di culik oleh perempuan gila, tolol, idiot dan tidak waras, lalu dipaksa untuk menikah dengannya. Sial." Christine : "harusnya kau bersyukur karna telah diculik olehku, My dear." ----