"Banyak polisi di depan mansion Nona." Kata Dion, anak buah Christine yang paling dekat dengannya.
Christine dan Dion dan para bodyguard lainnya terlihat sangat biasa. Tidak ada decak khawatir atau takut seperti orang pada umumnya yang akan memilih bersembunyi kalau sedang di cari oleh polisi.
"Cepat selesaikan pernikahannya." Titah Christine dingin pada pastur di depannya.
"Baik nona."
Sang pastur pun mulai memimpin pernikahan dengan terburu-buru.
Tepat setelah Jimin mengucapkan kalimat yang menurutnya sangat laknat, dengan dipaksa untuk menikah dengan Christine, pintu mansion ini pun di dobrak dari luar.
Christine menyerengai.
Dia langsung mengucapkan ikrar sumpahnya. Dan, pernikahanpun selesai.
Jimin dan Christine sah menjadi suami istri.
"Diam di tempat!" Seru polisi.
Jimin terhenyak melihat Jennie, yaitu manager Bangtan dan beberapa dari temannya yang berada disana bersama para polisi. Rasanya sangatlah lega, Jimin tersenyum dalam hati karna dia akan bebas dari perempuan gila bernama Christine.
Namun, Jimin menunduk.
-
-
-Menikah?
Dengan Christine?
Artinya?
Oh tidak-tidak, lagipula pernikahan ini tidaklah benar. Tidak akan ada yang tahu mengenai ini. Christine pasti akan melepaskannya setelah ini.
Para polisi mengacungkan pistolnya pada Christine, tapi perempuan itu tidak gentar. Dia bahkan berani untuk berjalan mendekati Jimin yang tangannya dalam keadaan di borgol.
"Diam, atau kami akan menembakmu!" Seru polisi itu.
Christine tertawa, membuat semua orang terheran. Jungkook yang menyaksikan itu bersama Taehyung, Jin dan adik perempuannya Jin menatap Christine takut sekaligus aneh.
Dan, dalam satu detik yang tidak terduga, Christine mengambil pistol yang berada di samping gaun pengantinnya lalu menarik Jimin dan menempelkan ujung pistol itu ke pelipisnya dengan gerakan yang sangat cepat.
Para bodyguardnya juga melakukan hal yang sama, mereka menodongkan pistol pada para polisi yang ternyata kalah jumlah dengan bodyguard Christine yang jumlahnya lebih dari 50 orang.
Brak!
Pintu besar itu tertutup dengan otomatis. Christine sudah merencanakan ini sebelumnya, ia juga sudah berjaga-jaga dan bahkan anak buahnya, yang adalah seorang hacker meretas ponsel para polisi serta teman-temannya Jimin itu agar mereka tidak dapat menghubungi siapapun.
"Oppa, Jimmie takut.." Adiknya Jin itu bersembunyi di balik punggung lebar sang kakak.
"Gwaenchana," Jin menenangkan Jimmie, walaupun sebenarnya dia sendiri juga sedang dilanda ketakutan dengan situasi ini. Apalagi menyaksikan Jimin yang mungkin saja nyawanya memang terancam.
Christine melirik Dion, dia memberikan isyarat sesuatu dari matanya. Sebuah perintah.
"Kami tidak akan segan untuk membunuh siapapun yang berani menyakiti Nona Christine, kami akan menbunuh kalian semua disini juga kalau kalian nekat mengacaukan acara pernikahan ini. Turunkan senjata kalian!" Kata laki-laki yang bernama Dion itu, dengan lantang.
Dan, seperti yang di harapkan, para polisi pun akhirnya menjatuhkan senjata mereka ke lantai.
"Kalian semua pengecut! Hahahahahah..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionPark Jimin : "Aku tak pernah menyangka akan di culik oleh perempuan gila, tolol, idiot dan tidak waras, lalu dipaksa untuk menikah dengannya. Sial." Christine : "harusnya kau bersyukur karna telah diculik olehku, My dear." ----