10. Pelukan

54 6 2
                                    

Gema tersenyum ketika dilihatnya gadis yang dia cari sedang duduk di halaman belakang rumah sakit. Gema menggeser selang infus milik  Nelvira, kemudian duduk di sebelahnya.

"Gue tau kalo gue ini emang ganteng, gak salah kalo banyak cewek yang kangen sama gue, termasuk Elo." Kata Gema. "Thanks karena Lo udah kangen sama gue." Gema menoleh ke arah Nelvira.

Dilihatnya gadis itu lama, Rambutnya di gelung asal, bibirnya pink pucat menambah kesan natural. Cantik ! Puji Gema tanpa sadar.

Nelvira menoleh membuat Gema menjadi salah tingkah.

"Lo liat ini ?" Nelvira menunjuk Kepalanya yang di perban. "Ini juga." Kemudian menunjuk lagi kaki kanannya yang kebiru-biruan.

Gema menatap Nelvira dengan tatapan bersalah, kemudian menunduk.

"Iya semuanya salah gue, harusnya gue yang ada di posisi Lo sekarang, sorry ?" Kata Gema.

"Ini semua emang salah Lo." Kata Nelvira."Gak ada niatan buat bales Budi ?" Tanya Nelvira.

Gema bingung sendiri. "Balas Budi ?" Tanyanya. "Gue udah minta maaf, dan gue udah bayarin biaya rumah sakit, apa itu kurang ?"

"Apa Lo pikir itu semua cukup ?"

Gema menatap Nelvira dengan tatapan tak menyangka bahwa gadis itu tidak ikhlas menolong dirinya. "Gue tau itu semua gak cukup." Katanya. "Balas Budi apa yang Lo mau ?"

Nelvira tersenyum, "Lo cukup janji aja sama gue."

Dahi Gema mengernyit. "Janji apa ?"

"Janji dulu sama gue kalo Lo bakalan nurutin apa mau gue ?" Nelvira mengulurkan tangannya, Persis seperti seorang adik yang sedang meminta uang jajan pada kakaknya.

Gema menatap telapak tangan Nelvira sebelum akhirnya dia menaruh tangan kanannya di atas tangan Nelvira.

"Janji." Kata Gema sedikit ragu.

Nelvira mengangguk. "Dua hari gue koma karena ulah geng Rador, gue harap gue adalah orang pertama dan terakhir yang ngalamin semuanya, korban dari permusuhan geng Cobam dan geng Rador, gue gak mau ada lagi korban selanjutnya." Kata Nelvira panjang lebar. Di tatapnya lelaki itu lama. "Gue beruntung karena ngalamin koma selama dua hari, coba Lo bayangin kalo malam itu nyawa gue benar-benar gak ada, kalo jantung gue berhenti berdetak ?"

Gema menatap Nelvira khawatir, dengan gerakan cepat tiba-tiba saja Gema memeluk Nelvira erat. Akibatnya membuat Nelvira sedikit memberontak.

"Lima menit." Kata Gema. "Gue cuma pengen mastiin kalo jantung Lo berdetak dengan baik." Terselip nada khawatir dari ucapan Gema. Nelvira sendiri yang tadinya terus memberontak kini hanya terdiam, membiarkan Gema memeluknya.

Setelah dirasanya sudah lima menit, Gema melepaskan pelukannya, keduanya menjadi salah tingkah.

"Modus !" Nelvira memekik pelan.

"Gue harus janji apa ?" Tanya Gema memecah keheningan.

"Gak akan ada lagi keributan antara geng Cobam dan geng Rador!" Kata Nelvira.

Gema terlonjak kaget, dia berdiri dari posisi duduknya. "Gak bisa Raa, gue udah diskusi sama semua anggota geng Cobam buat nyerang Rador besok." Katanya tegas.

"Terserah Lo." Nelvira bangkit dari duduknya. "Tapi gue harap cowok kayak Lo tau bahwa cowok sejati gak pernah ingkar janji." Kata Nelvira tegas, kemudian pergi meninggalkan Gema yang termenung sendirian.

*****

Gema merebahkan badannya yang terasa remuk di atas kasur yang berukuran king size, pikirannya masih terbebani tentang janji yang baru saja dibuat dengan Nelvira.

Sudah bisa dipastikan ekspresi dan komentar-komentar tak terima dari teman-temannya.

Kemunculan Gian ibunya Gema membuat Gema segera menutup dirinya dengan selimut.

"Gema udah dong marahnya." Ucap Gian yang terdengar merajuk. Gian mengguncang-guncangkan tubuh Gema yang terbalut selimut.

Gema memekik ketika selimut yang menutupi wajahnya tersingkap. "Lagian Mama apa-apaan sih pake nyium Gema segala pas di sekolah." Ucap Gema kesal.

Gian terkekeh geli. "Biarin aja, abisnya Mama kesel kalo kamu di katain anak nakal." Kata Gian.

"Terus Mamah pengen aku dikatain apa ?"

"Anak manjanya Mamah." Kata Gian. Gema memutar bola matanya jengah.

Tiba-tiba saja mimik wajah Gian menjadi serius. "Mamah jadi kepikiran soal papah?"

Gema mengernyit, bingung kearah mana topik pembicaraan mamanya.

"Soal apa ?" Tanya Gema.

"Soal hubungan kamu sama Yulianah ?"

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang