15.Kalah

69 1 0
                                    

Gema merebahkan tubuhnya yang terasa seperti tak bertulang, rasanya akhir akhir ini dia kurang tidur.
Tangannya merogoh benda yang ada di kantong jaketnya.

Ini adalah kalung milik nelvira yg ditemukan oleh warga, terlihat sangat mewah.

Sebenarnya waktu itu dia sempat ingin mengembalikan kalung milik gadis itu, hanya saja dia lupa menaruhnya, alhasil hanya handphone saja yang dia kembalikan.

Tangannya mengambil benda pipih yang baru saja dibelikan oleh Mamanya kemarin malam. Seperti biasa Gema selalu dipasilitasi dengan semua teknologi yang sedang pupuler di zamannya, padahal dia sendiri tidak meminta.

Lelaki itu membuka Instagram yang sudah sejak lama tidak dia buka sama sekali, tiba tiba mengetik nama nelvira di pencarian.

Tak perlu waktu lama untuk menemukan ig cewek itu, dengan cepat dia mengklik follow.

"Lah gue kenapa ini ?" Celotehnya bingung. Dengan gerakan cepat dia meng'unfollow.

"Udah gila kali gua !"

"Kebakaran kebakaran !!" Teriak seseorang.

Seketika gema keluar dari kamarnya. "Dimana kebakarannya dimana?" Teriak gema tak kalah heboh.

"Disini !" Jawab mereka serampak, diikuti dengan rengkulan yang membuat gema kerepotan.

Julian, dan Ronal merangkul gema, sedangkan Guntur sudah berada di punggung gema.

"Lepasin ga, lo semua emang udah pada gila!"

Guntur turun dari punggung gema, lelaki itu berjalan duluan membuka pintu kamar Gema.

"Ayo semuanya masuk, nanti gue panggilan bibi untuk buatin minum." Guntur mempersilahkan.

"Iya mas," Ronal dengan postur permisinya masuk kedalam kamar diikuti dengan Julian.

Gema merutuki sahabatnya dalam hati ketika dilihatnya guntur sudah lebih dulu melompat keatas kasurnya, diikuti dengan Ronal dan Julian.

Bahagia mereka sesederhana itu, walaupun selalu kamar Gema yg jadi korban.

"Ari kemana ?" Tanya gema.

"Gatau, dia gabisa dihubungin, masih marah kali sama Lo." Ucap Guntur.

Pembatalan penyerangan geng rador memang membuat Ari kecewa, terlebih dia tidak tau alasannya. Tak ada yang berani bertanya juga.

Tiba tiba mama Gema masuk dengan membawa nampan berisikan minuman dan makanan. padahal pembantu dirumahnya ada dua orang, hanya ingin dekat dengan anak dan teman-teman anaknya, ibunya ini sama sekali tak malu melakukan tugas yang terbilang bagian tugas pelayan dirumahnya.

"Masya Allah Tante repot-repot," Guntur mengambil gelas yang berisikan jus jeruk, kemudian meneguknya.

"Gatau malu banget lo, kan tantenya belum nawarin." Julian menjitak kepala Guntur.

"Gapapa, santai aja kalo sama Tante." Jawab mama Gema yang terkesan akrab. Kemudian meletakan nampan tersebut di meja. Namun tak sengaja matanya melihat benda asing yang berada dimeja Gema.

"Ini kalung siapa ?" Kalung berbandul kunci itu ditunjukannya ke hadapan Gema.

Gema lupa meneruh kalung itu ke dalam lemari, mamanya seharian ini pasti akan terus bertanya mengenai kalung tersebut.

"Itu ma, gema Nemu dijalan." Jawabnya asal.

"Bukannya itu kalungnya Nelvira ya," celetuk Julian.

"Nelvira ?, Gema punya pacar, siapa cewek itu kok gapernah cerita sih?" Ucap ibunya antusias, karena apapun tentang Gema, mamanya ini serba ingin tau.

"Itu Tante anak dance di sekolah." Kata Guntur,"yang waktu itu pernah di cii," gema segera membekap mulut Julian sebelum dia mengatakan hal yang tidak diinginkan.

"Bukan siapa siapa ma, itu cuma temen Gema kok,"

Tok tok tok

"Masuk" ucap Gian.

Bi Ida masuk dengan membawa telepon milik Gian.

" Ini nya, ada telpon." Ucapnya sambil memberikan telpon tersebut.

Akhirnya Gema terselamatkan, setidaknya dia bisa mencari banyak alasan untuk nanti menjawab pertanyaan dari Gian.

*****

"Tang, elu masih jadian sama Ronal?" Nelvira menopang dagunya.

"Ya masih lah, ngaco lu ya." Jawab lintang.

"Mampus dah lo Ra, kemakan omongan sendiri, mangkanya jangan liat orang cuma dari cover doang." Kata Indri.

"Ronal emang cowok yang terkenal fakboi banget, tapi gue sama sekali gak liat tanda tanda kalo dia bakalan ninggalin gue, kemaren aja gue baru banget dibeliin Jam tangan," Lintang menunjukan jam tangan merk mahal yg dibelikan Ronal.

"Gila ya, sosweet banget cowok Lo," Indri membolak balik tangan Lintang, memperhatikan ke aslian benda tersebut.

Tiba-tiba gerombolan Gema memasuki kelas Nelvira, beberapa siswi salah fokus dengan cukuran baru rambut Gema yang sekarang ditata rapi.

Gema duduk di bangku kosong, tepat berhadapan dengan Nelvira.

"Ini udah hari kedelapan, dan Lo kalah," laki-laki itu menopang dagunya, menampilkan wajahnya yang manis.

"Jam istirahat gue tunggu di kantin, gue tau elo bukan tipe orang yang ingkar janji kan ?"

Belum sempat Nelvira menjawab, Gema dan teman-temannya sudah melangkah pergi, meninggalkan banyak pertanyaan dikepala Nelvira, tentang apa yang akan dilakukan cowok itu, tentang penyesalan dengan keputusan yang Nelvira ambil, Cewek itu sekarang sudah terjebak.





GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang