16.Teka teki

69 1 0
                                    

Gema dan teman-temannya sudah duduk dikantin. Ada tiga warung berderet dengan berbagai makanan khasnya, Gema duduk di depan warung paling ujung.

"Eitss kursi ini udah dipesen orang, Lo pindah ke kursi kosong yang lain ya," Ronal melarang kedua siswa yang akan duduk di kursi yang sudah di khususkan untuk 2 orang.

Tanpa penolakan kedua siswa tersebut pindah ke kursi kosong lainnya, lebih tepatnya tidak ingin memperpanjang masalah hanya soal tempat duduk.

Mata gema melebar ketika melihat Nelvira sudah berada dihalaman kantin, celingukan, sebelum akhirnya Ronal melambaikan tangan pada lintang yang memang berada di samping Nelvira.

Keduanya duduk, berhadapan dengan teman-temannya Gema.

"Mau apa Lo?, Gue gapunya banyak waktu." Kata Nelvira to the point.

"Lo pikir gue punya banyak waktu buat Lo ?" Alis gema terangkat sebelah.

Nelvira jadi kesal sendiri, bukan hanya soal Gema, dirinya kini dijadikan bahan candaan teman-teman Gema. Lintang sendiri kini sudah sibuk dengan Ronal.

"Mpo elin pacaran sama bang Juhana,"

"Cakep," timpal guntur.

"Kenalin, gua Julian Arkana," Julian menyodorkan tangannya kedepan Nelvira.

Cewek itu menoleh, kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Anjay ditolak menn." Kata Julian kecewa, cowok itu menepuk dadanya sendiri.

"Mangkanya Jul, Lo mesti mandi kembang dulu, liat nih gua, gaperlu banyak usaha juga cewek cewek udah nemplok," Guntur memamerkan ketampanannya. Sebenernya untuk seukuran Guntur bukan ganteng sih, tapi dia ini tipikal cowok yang enak dilihat, gak bikin bosen.

"Lo jomblo kan ?"

"Terus ?" Sinis Nelvira.

"Gue masuk kriteria cowok yang Lo mau ga ?" Kata Julian polos.

"Menurut Lo ?"

"Atau jangan-jangan gue yang elo mau ?" Kali ini Gema yang berbicara, dia menopang dagunya. Dari jarak cukup dekat Gema baru sadar jika mata cewek itu berwarna coklat caramel.

"Ngarep Lo!" Jawab Nelvira singkat.
"Udah deh, gue harus ngelakuin apa ? Males gue berurusan sama Lo." Nelvira mulai jengah.

"Lo gak harus ngelakuin apapun !"
Kemunculan agitria memecah segala candaan, tatapan tak suka jelas terlihat Dimata teman-temannya Gema.

Gema sendiri sudah bingung bagaimana caranya menghadapi Agitria yang keras kepala.

"Maksud Lo apa ?" Gema sudah kehilangan kesabaran, pasalnya ini kedua kalinya Agitria ikut campur. "Lo kalo ada masalah sama gue ngomong, kita kelarin sekarang!"

Nelvira sendiri bingung harus bersikap apa, bahkan dia tidak mempunyai pilihan untuk sekedar lari.

"Ngomong ! apa yang Lo mau ? Biar semuanya kelar." Gema menatap Agitria yang tengah berdiri.

"Gue suka sama dia," jawaban agitria sontak membuat beberapa para siswi membekap mulutnya sendiri, tak menyangka. "Gue minta Lo jauhin dia," Tegasnya.

"Sejak kapan Lo jadi ngatur hidup gue ?" Gema sudah mengepal tangannya.

"Sejak Lo udah ngambil apa yang gue punya !"

Tiba-tiba Agitria tersungkur seketika, Ari lebih dulu menghantam cowok itu, entah sudah berapa lama dia berdiri dan memperhatikan dari jauh.

"Ribut sama gue Lo bangsat, biar gue abisin Lo sekarang juga !!" Teriak Ari yang sudah kehilangan kendali.

Gema beserta teman-temannya membawa Ari kebelakang gedung sekolah, rasanya bukan sikap laki-laki jika Gema harus menghantam juga Agitria.

Sedangkan Nelvira sendiri membawa Agitria ke UKS.

*****

Nelvira menyalin materi kimia yang sudah ditulis di white board, biasanya  Bu Sapto akan kembali sekitar 20 menit setelah semuanya selesai menulis.

Lagi lagi Indri menengok kebelakang, memperhatikan Agitria yang duduk dipojok sendiri. Ada luka dibagian sudut bibirnya.

"Ra ?" Indri berbisik,"sejak kapan dia suka sama Lo ? Gapernah gua liat tanda-tandanya."

"Lo jangan tanya gue, gue sama sekali gangerti."

"Jangan percaya sama omongan dia Ra," Indri menoleh kearah Agitria sekali lagi, memperhatikan bagaimana wajah dinginnya menatap kedepan. "Serem njirr liat mukanya." Kata Indri yang terdengar ngeri.

Sementara Nelvira sendiri sibuk menulis dengan pikiran yang penuh dengan teka teki, semuanya terjadi tiba-tiba, dia sama sekali tidak bisa menebak Antara Agitria ataupun Gema. Intinya dia tidak ingin terlibat soal apapun.

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang