Haii.. Lanjut deh ya, walaupun di chapter sebelumnya yang komen cuma 1 orang tapi gpp kok, makasih untuk kamu yang membuat aku semangat. Itu sangat membantu mood aku yang cepat berubah, satu bintang dari kamu itu sangat berarti buat aku.
Yang lain mana yah? Ninggalin jejak ke, jadinya aku semangat. Oke itu salah aku yang hobby ngegantungin cerita ini but, actually i need your support guys. Jangan lupa vote dan comment yah😊
Happy reading..-----------
Sudah setengah jam seira pingsan.
Seorang cowok tidak henti-hentinya menatap wanita di depannya yang masih betah menutup mata terlihat tenang. Cowok itu belum beranjak dari ruangan itu sejak setengah jam yang lalu, bersamaan dengan dibawanya cewek itu disini.
Ekspresi cowok itu sedari tadi menunjukan kegelisahan dan kekhawatiran. Dia seperti flashback di masa itu, masa di mana kejadian seperti ini pernah terjadi, persis.
Mengingat itu dia terkekeh kecil.Wanita di depannya pasti tidak sarapan tadi pagi, dia tahu karena wanita ini memang malas saat sarapan pagi, sama seperti dulu.
" ini gue kok flashback mulu perasaan " ucapnya. " eh tapi anak ini pasti kaget pas liat gue disini " lanjutnya dengan senyuman lebar.
Dia kembali memperhatikan seira yang masih menutup mata.
" udah kali pingsannya, ini udah mau istirahat kedua sei, masa gue ngak makan-makan juga dari tadi? Mangnya lo gak kasian sama gue " ucapnya lagi, kali ini berharap sosok didepannya segera bangun, meskipun dia tau seira tidak mendengarnya, yah gimana dong, anaknya pingsan.
Tiba-tiba sepasang mata itu mengerjap-ngerjap dan kemudian dengan perlahan terbuka meskipun masih dengan menyipit.
Laki-laki itu melototokan matanya melihat seira telah bangun dari pingsannya, cowok itu segara mengeluarkan handphone di saku celananya dan berpura-pura fokus memainkannya.
" errghh.. Eh lo? " terdengar erangan dari seira, apaan deh kayak singa aja.
Cowok itu masih berpura-pura dengan kegiatannya, juga pura-pura tidak mendengar sahutan dari seira.
" gio?? "
" woii kok lo disini? "
" elahh pura-pura gak denger lagi lo. Hoii gioo?? " ucapnya lagi menaikkan 2 oktaf.
Kali ini Gio menatap seira dengan wajah cueknya, hanya sedetik kemudian kembali menatap handphonenya yang menampilkan wallpaper anak kucing. Anak itu bersikap seakan-akan dia tidak peduli dengan seira.
" apaan? " jawabnya masih dengan memainkan handphone.
Seira yang melihat tingkah nyebelin gio segera merampas handphone cowok itu.
Cewek itu tidak tau saja, bahwa sebenarnya gio berpura-pura. Lagian sedari tadi dia mendengarkan cewek itu memanggilnya, hanya saja dia malu menatap wajah seira setelah mengingat apa yang dia lakukan saat cewek itu masih dalam keadaan pingsan.
Eh tapi ngomong-ngomong tentang tingkah gio yang membuat dia malu sendiri dia jadi panik saat sadar handphonenya masih berada di tangan cewek itu, jangan sampai seira kepo dan mengecek hpnya.
" ihh lo sibuk apa sih, gue manggil dari tadi, apaan lo sok-sok an main hp. Lagian lo liatin apa sih " dengan itu seira menatap kepo handphone digenggamannya.
OH NO!
Jantung gio seperti mau loncat ketika melihat seira yang akan membuka handphonenya, gila aja. Gio pasti bakalan di cakar seira jika cewek itu melihat apa yang ada didalam handphone itu.
Gio segera merampas paksa handphonenya dari seira tapi, apa daya cewek itu mempunyai reflek yang cukup cepat, sehingga tidak langsung berpindah tangan, melainkan terjadi saling tarik-tarikan diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Cowok Dingin!
Teen Fiction-Lonika seira"Lo tu yaa gue panggil juga,malah pergi seenak lo aja" -Darel Lerdi"kenapa?".jawab darel singkat. Lonika Seira Cewek cantik berumur 16 tahun yang bawelnya kebangetan.Seira bertemu dengan, Darel Lerdi cowok 16 tahun yang Berkepribadian D...