Love is not over

395 45 1
                                    

Teriknya matahari di siang ini tidak membuat kegiatan belajar mengajar di Sekolah menjadi terganggu, walau banyak siswa siswi yang mengeluh karena banyak sekali tugas dan ulangan di siang yang membosankan ini. Lain hal nya dengan siswa cerdas bernama Kim Baekhyun, ia sama sekali tidak mengeluh dan malah antusias saat guru guru memberikan tugas dan ulangan.

"Baek, setelah ini kita ulangan matematika aku ingin membolos saja" ucap teman sejati Baekhyun, Chanyeol. "Ya! Kau sudah bosan hidup huh? Park seonsaengnim sudah pasti tidak akan membiarkan kau hidup kalau kau berani membolos saat jam pelajarannya"

"Aish, menyebalkan" desis Chanyeol kemudian. Saat ini keduanya sedang berada di kantin sekolah. Baekhyun yang senantiasa membawa buku buku pelajaran untuk di baca dan Chanyeol yang hanya bermalas malasan di kantin. "Oh iya Baek, bagaimana?" Tanya Chanyeol secara tiba tiba membuat Baekhyun mendongakkan kepalanya menatap Chanyeol. "Bagaimana apanya?" Bukannya menjawab Baekhyun malah balik bertanya

"Kau jadi ikut lomba menyanyi tidak? Pendaftarannya akan berakhir besok, jika kau mau ayo kita ikut bersama dan jika tidak yasudah". Baekhyun diam sejenak memikirkan ucapan Chanyeol barusan. Jika ia menang bukankah artinya ia bisa mendapatkan uang? Uang itu bisa ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan adik adiknya, apalagi Daehyun sekarang sudah kelas 2 dan artinya akan ada kegiatan study tour dari sekolah, ia tidak ingin adiknya bersusah payah mencari uang hanya untuk membayar uang kegiatan itu.

"Hmm baiklah ayo kita daftar Chan" ucap Baekhyun seraya berdiri. "Jinjja? Ne kita pasti akan menang" ucap Chanyeol kemudian lalu pergi menyusul Baekhyun yang sudah jalan terlebih dahulu

***

"Hyuunggg" ucap seorang manusia bantet seraya berlari menuju kakaknya. "Mochiiii" teriak sang kakak yang tidak kalah keras. "Yak!!! Hyung berhenti memanggilku mochi!" Teriak yang lebih muda kemudian. "Wae? Kau kan bulat seperti mochi" balas sang kakak tanpa perasaan bersalah sedikitpun.

"Aish kalian ini selalu bertengkar tiap hari, apa tidak bosan eoh?" Ucap seorang menengahi pertengkaran mereka. Ya, mereka adalah Baekhyun, Chanyeol dan Jimin. Ketiganya baru saja pulang sekolah dan Jimin memutuskan untuk menyusul hyung nya di sekolah karena sekolahnya pulang lebih awal.

"Chanyeol hyung yang selalu memulai" Jimin mengadu pada Baekhyun. "Ya! Pendek enak saja kau". "Apa hyung bilang? Aku pendek? Aku sudah naik 0,1 cm kemarin. Dan bukankah Baek hyung lebih pendek dariku?" Jawab Jimin asal kemudian membekap mulutnya dengan kedua tangannya sendiri. Merasa namanya di panggil, Baekhyun menatap tajam kearah Jimin

"YA!! DASAR MANUSIA BANTET APA YANG BARUSAN KAU BILANG HUH!?" Lagi pertengkaran di antara mereka di mulai dan yang ini mengenai tinggi badan. Chanyeol tidak habis pikir, mereka berdua kan sama sama pendek lalu kenapa harus saling menyalahkan satu sama lain? Hmm entahlah.

"Baiklah aku menyerah hyung. Kau lebih tinggi dariku" ucap Jimin menyerah karena baru saja menerima jitakan dari Baekhyun. "Ngomong ngomong, hyung kenapa Taehyung tidak masuk eoh? Dia sakit?" Tanya Jimin kemudian.

"Ani" ucap Baekhyun singkat. "Lalu kenapa?" Jimin menatap penuh penasaran ke arah Baekhyun. "Daehyun yang sakit jadi aku menyuruh bocah itu untuk menjaga Daehyun" jelas Baekhyun yang hanya di balas anggukan mengerti oleh Jimin.

Saat ini ketiganya sedang berjalan menuju rumah. Jarak rumah antara Baekhyun dan Chanyeol tidak terlalu jauh dan untungnya rumah mereka searah jadilah mereka memutuskan untuk pulang bersama. Saat perjalanan menuju rumah ada sesuatu yang menarik perhatian mereka.

Mereka melihat pertengkaran seorang anak remaja dengan ayahnya. Walau wajah mereka tidak terlihat karena sang ayah menghadap ke belakang tapi yang mengusik perhatian mereka adalah anak remaja tersebut mengenakan seragam yang sama seperti yang Jimin kenakan.

Setelah sang ayah pergi barulah Jimin menyadari bahwa remaja tadi adalah temannya. "Wonwoo-ya!" Panggil Jimin kepada pria tadi. Yang dipanggil pun hanya menoleh, Wonwoo berlari mendekati Jimin setelahnya.

"Jimin-a, apa kau melihat adikku?" Tanya Wonwoo setelah sampai di depan Jimin. Jimin mengerutkan dahinya "Jungkook?" Tanya nya memastikan. "Ya, Jeon Jungkook adikku apa kau melihatnya?"

"Ani, bukankah tadi ia di sekolah?" Tanya Jimin kemudian. "Ne tapi sekarang ia tidak ada, baiklah jika begitu aku harus mencari adikku chim sampai jumpa". Jimin hanya menggelengkan kepalanya menanggapi temannya tersebut, ia kemudian mengajak Chanyeol dan Baekhyun untuk kembali melanjutkan perjalanan. Tapi yang ia dapati hanya Baekhyun yang diam saja sambil melihat ke arah jalanan.

"Ada apa Baek?" Tanya Chanyeol begitu menyadari Baekhyun tak bergeming sedikitpun. "Aku seperti mengenal pria tadi Chan.."
"Mungkin kau salah lihat Baek, toh wajah pria tadi tidak terlihat". Baekhyun hanya mengangguk lalu pergi melanjutkan perjalanan untuk pulang.

***

"Jungkook-ah!!"

Wonwoo berjalan menyusuri sungai han yang luas sambil mencari keberadaan adiknya. Ia tau betul kebiasaan adiknya, saat kabur dari rumah atau saat ia sedang banyak masalah ia akan selalu pergi ke sungai han.

Wonwoo mendesis kesal karena tak kunjung menemukan keberadaan sang adik. Sampai pandangannya teralihkan pada seorang remaja yang duduk sambil melempar batu ke sungai, ia mengenali bahkan sangat mengenali lelaki itu, ya itu adalah adiknya Jeon Jungkook.

Wonwoo menghampiri adiknya, ia duduk di dekat Jungkook sambil berkata "hyung mencarimu dari tadi eoh, kenapa kau disini?" Tanya wonwoo lembut kepada adiknya. "Aku membenci appa, hyung". Wonwoo merangkul satu satunya adik yang ia milikki itu. "Hyung juga membenci appa saeng-ie, api cobalah untuk tetap bahagia demi eomma dan demi hyung. Hyung akan melindungimu dari lelaki keji itu jadi tenanglah"

"Tapi ia tidak mencintai eomma hyung, ia hanya menginginkan uang eomma. Kenapa eomma tidak sadar hyung! Hiks..." tanpa sadar Jungkook menangis, ia menangis sambil memeluk hyung nya. "Ne, hyung tau itu. Sejak eomma menikah dengan appa, dia telah di butakan oleh cinta kook-ah. Maka dari itu kita harus menjaga eomma ne? Jangan biarkan orang baru itu merusak kehidupan kita" Jungkook mengangguk menanggapi ucapan hyung nya. Memang hyung nya selalu bisa menenangkannya saat ia merasa terpuruk


























'Tidak akan ku biarkan kau menyakiti eomma dan adikku, Tuan Kim'

***

"Hyung pulang!" Baekhyun membuka pintu rumah sambil memanggil adik adik nya, tapi ia tidak mendapat tanggapan sedikitpun. Ia pun berjalan menuju kamar adiknya, ia hanya menghela nafas sambil menggelengkan kepala. Beginilah jadinya jika ia meninggalkan Daehyun dan Taehyung berdua saja di rumah. Keadaan rumah akan jadi seperti kapal pecah.

Dan lebih parahnya, mereka malah tertidur dengan keadaan rumah yang sangat kacau tanpa berniat membersihkannya sedikitpun. "Yak! Kim Daehyun! Kim Taehyung! Kenapa kalian membuat rumah berantakan eoh? Cepat bangun dan bereskan!" Seperti bicara pada angin, Baekhyun tidak mendapat respon apapun dari kedua adiknya.

"Yak! Cepat bangun atau kalian tidak akan mendapat jatah makan selama seminggu!" Baekhyun mengancam adik adik nya sambil menarik tubuh mereka agar bangun. "Hyung, appo ish" keluh Daehyun saat Baekhyun memukul dirinya. "Ah, mianhae Daehyun-ie, hyung lupa. Bagaimana keadaanmu? Apa masih sakit eoh? Apa kita perlu ke rumah sakit?" Tanya Baekhyun bertubi tubi. "Aniyo, aku baik baik saja hyung" bohong Daehyun.

"Kim Taehyung!! Cepat bangun dasar pemalas, bantu hyung membereskan rumah!" Teriak Baekhyun tepat di telinga Taehyung. "Hyung! Telingaku sakit huh, bagaimana jika aku tuli dadakan?" Celoteh Taehyung. Daehyun hanya terkekeh melihat pertengkaran kedua saudaranya.

"Maka dari itu! Cepat bangun dan bantu hyung bereskan rumah" Taehyung mengendus sebal sambil menuruti perintah Baekhyun. "Aish, iya dasar hyung cerewet"

***

Annyeong chingu-ya! Mianhae lama update nya ngwhwhwh. Gimana chap kali ini? Mungkin besok aku juga bakal lama update soalnya lagi banyak tugas ㅠㅠ
Ok jangan lupa voment nya ya guyss thanksss.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang