Save Me

383 45 0
                                    

Mungkin... banyak orang berkata dunia itu sempit dan mungkin kalimat itu memang benar adanya.

Seoul, kota besar yang terkenal akan keindahannya. Banyak orang dalam maupun luar negri mengagumi segala keindahan di kota tersebut.

Banyak orang berbondong bondong ingin mengunjungi kota tersebut hanya untuk sekedar menikmati alam atau mungkin bertemu idola mereka.

Tapi siapa sangka di sebuah kota besar tersebut terdapat cerita tersendiri bagi para penghuninya. Cerita yang mengandung kebahagian atau.., kesedihan? Entahlah tidak ada yang tau.

Tidak ada yang bisa mengubah takdir Tuhan. Semua yang terjadi adalah takdir dan tidak ada yang bisa mengubah takdir setiap insan. Setidaknya selama ini kata takdir lah yang selalu menemani hari hari Kim bersaudara.

"Hyungie aku lapar"

Suara itu terdengar jelas di gendang telinga milik lelaki yang sedang sibuk membersihkan berbagai perabotan. Pandangannya teralih menuju sang adik yang selalu merengek padanya

"Kau belum makan Taehyungie?" Yang di ajak bicara hanya menggeleng lesu. "Kalau begitu kita sekalian saja makan di kafe tempat Baekkie hyung bekerja. Kajja bersiaplah"

"Hyung, bagaimana jika kita tidak usah kesana?" Persetan dari mana tiba tiba kalimat itu terlontar dari mulut seorang Kim Taehyung.

Satu alis berhasil terangkat diikuti rasa bingung pada diri Daehyun "Waeyo?". "Mollaseo hyung aku hanya tidak ingin kesana"

Perlahan kaki itu melangkah, melangkah dengan santai menghampiri kursi kecil dimana sang adik berada. "Dengar Taehyungie, dirumah tidak ada makanan dan mau tidak mau kita harus kesana kau juga sudah berjanji kan pada Baekkie hyung untuk menjemputnya?"

Mengangguk lesu akhirnya Taehyung menyetujui ajakan Daehyun untuk berangkat menuju kafe dimana Baekhyun bekerja

***

"Baekhyun?"

Deg

'Aniyo'

'Jebal'

'Kenapa dia mengenaliku?'

'Kumohon aku tidak ingin mengungkit kejadian 7 tahun lalu'

"Maaf jika pesanan anda sudah selesai, saya akan pergi. Pesanan anda akan segera siap" cepat cepat Baekhyun melangkah namun terlambat. Lelaki itu memegang pergelangan tangannya

"Baekhyun kita harus bicara" seperti tidak peduli dengan tatapan aneh orang orang di dalam kafe pria bernama lengkap Kim Seo Hyun itu menarik tangan mungil milik Baekhyun untuk keluar dari kafe

Baekhyun tidak bisa menolak karena ia juga tidak ingin ada keributan di dalam kafe.

Baekhyun hanya menunduk. Ia tidak tau harus apa, dan bagaimana reaksi kedua adiknya nanti saat ia bercerita bahwa ia bertemu dengan appa mereka?

"Baekhyun, ini benar benar kau? Tolong jawab aku" terdengar memaksa memang tapi ia butuh penjelasan sekarang.

Hening. Baekhyun tidak menjawab dan malah semakin menundukan kepalanya membuat Seo Hyun semakin yakin babwa yang dihadapannya kini benar benar Baekhyun nya.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang