“Yeoboseyo oppa.”“........”
“Tidak, aku sedang dalam perjalanan ke apartemen”
“........”
“Tidak. Aku sendiri. Wae?”
“......”
“Arra. Aku akan langsung pulang. Yaksok!(29)Annyeong.”
“......”
Piip.
Panggilan antara Angel dan Jimin pun terputus. Angel kembali melanjutkan pejalanannya dari toko buku menuju gedung apartemennya. Namun, di tengah perjalanan ia melihat Kenta yang sedang duduk di salah satu bangku cafe dekat apartemen mereka. Angel pun menghampirinya.
“Oppa. Kau sendiri saja?”Angel mengambil tempat duduk di depan Kenta.
“Menurutmu?”Tanya kenta seraya menyesap Mocacino hangat miliknya.
Angel melihat ada sepotong chese cake yang tersisa di meja. Ia pun iseng mengambil dan memakannya.
“Yakk!! Itu kan potongan kue terakhirku”Omel Kenta.
“Tak apa oppa. Berbagi dengan adik itu indah”Ujar Angel.
“Sejak kapan kau jadi adikku?”Tanya Kenta.
“Sejak appa mu menganggapku seperi anaknya sendiri.”Jelas Angel asal.
“Ckckckck.... Kau ini”Ujar Kenta seraya mengacak pelan rambut Angel.
Tanpa mereka sadari, dari arah pintu masuk ada mata yang menatap mereka dengan geram. Orang itu adalah Jimin. Jimin mengepalkan tangannya hingga kukunya memutih tanda ia sedang menahan emosi. Emosinya makin menjadi kala ia melihat Kenta mengelap pelan sudut bibir Angel yang terkena krim sisa kue. Jimin sudah tak bisa menahan emosinya. Selama beberapa bulan terakhir, Jimin sudah lelah menahan api cemburu yang terus berkobar dihatinya kala ia melihat Kenta yang semakin akrab dengan Angel. Tapi kali ini, Jimin sudah tak bisa mengendalikan dirinya lagi. Ia segera menghampiri meja Angel dan Kenta dengan perasaan penuh emosi.
“Ikut aku”Secara tiba-tiba Jimin langsung menarik tangan Angel dan membawanya ke parkiran gedung apartemen mereka yang terletak di samping cafe.
“Aw... Oppa. Pelan-pelan. Ini sakit. Kau ini kenapa sih”Tanya Angel heran.
“Kau tanya aku kenapa? Harusnya kau tahu aku kenapa”Amuk Jimin seraya menghempaskan tangan Angel dengan kasar. Angel pun mengelus pelan pergelangan tangannya yang sedikit memerah akibat ulah Jimin
“Oppa. Kau itu sebenarnya kenapa? Kau tiba-tiba menarikku kasar dan mengomel seperti itu”Tanya Angel seraya menatap mata Jimin.
“Yang membuatku seperti ini. Sadarkah kalau kau sudah terlalu sering membuatku cemburu? Selama ini aku berusaha sabar. Menahan semuanya tapi aku tak bisa. Kau dan Kenta sudah kelewat batas. Aku jadi khawatir, sebenarnya siapa pacarmu? Dia atau aku? Kau selalu bersamanya. Setiap hari. Setiap jam. Bahkan tadi kau bilang kau sedang dalam perjalanan menuju apartemen tapi apa? Apa yang kulihat? Kau sednag bermesraan dengan Kenta disana. Apa jadinya kalau tadi aku tak pergi ke cafe itu. Pasti aku tak akan tahu semuanya.” Ujar Jimin pada Angel.
“Oppa, kau salah paham. Aku dan Kenta oppa tak ada hubungan apapun. Aku menganggapnya sebagai oppa ku sendiri. Begitupun sebaliknya. Ia menganggapku sebagai adik. Aku hanya mencintaimu. Hiks... hanya kau oppa. Percayalah.”Jelas Angel seraya terisak pelan. Dan disaat yang bersamaan pula hujan turun membasahi bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Our (last) Time | PJM
FanfictionWalopun udh tamat, tolong yang baru baca tetep kasih vote + coment nya ya ^^Sedih tau yg vote gak nyentuh setengah dari readersnya🙃 Aku tak pernah menyangka bila cinta pertamaku adalah dirinya. Park Jimin. Biasku. Idol yang sangat aku cintai. Ia, a...