1

392 16 3
                                    


Kriiing.....

Bel tanda pulang berbunyi. Seluruh siswa bergegas pergi keluar kelas tuk kembali ke rumah. Begitupun diriku. Tapi, saat aku berjalan melewati koridor, aku hanya bisa mendapatkan tatapan tak menyenangkan dari para siswa yang ada. Mereka bahkan tak segan untuk mencibirku. Hah... aku sudah kebal dengan semua itu. Setelah aku menaiki mobil, Pak Arwan selaku sopir pribadi keluarga kami segera membawaku ke rumah.

Ya, beginilah hidupku.

Namaku Angella Van Dierch. Jangan heran dengan namaku yang sedikit aneh tuk telinga orang Indonesia. Ini semua karena Kakek dan nenek buyutku adalah orang Belanda. Jadi, bisa dipastikan seluruh garis keturunan kami akan ada nama seperti orang Belanda.

Umurku 16 tahun. Saat ini aku duduk di kelas 3 SMA. Pada saat SMP, aku loncat kelas dan itulah yang menyebabkan aku bisa ditingkat akhir SMA. Minggu depan adalah minggu yang paling mendebarkan untukku. Karena minggu depan adalah hari pengumuman kelulusan.

>>>>>> 

Cklek...

Suara pintu terbuka. Angel memasuki rumahnya. Ia hendak berjalan menuju kamarnya tapi, ia melihat sang papa yang sedang duduk membaca koran diruang tamu.

"Siang pa,Angel pulang"Sapa Angel. Tanpa menunggu balasan sang papa, ia langsung berjalan pergi karena ia tahu sang papa tak akan membalas sapaannya.

"Duduk disini. Sekarang."Kalimat yang keluar dari mulut sang papa membuat Angel terkejut. Pasalnya, sang papa tak pernah mau duduk atau berada di dekat Angel. Angel pun segera menurutinya.

Pluk....

Sebuah amplop ditaruh secara kasar di meja hadapan Angel. Belum sempat Angel bertanya, sang papa sudah lebih dulu berbicara.

"Besok, kamu berangkat ke Korea. Ini tiketmu."Angel terkejut dengan ucapan papanya. "kamu sudah didaftarkan di salah satu universitas disana. Semua fasilitas mulai dari apartemen hingga transportasi sudah lengkap. Kamu juga akan mendapatkan kursus pelajaran bahasa Korea disana. Dan nanti, setiap bulan saya akan mentransfer uang untuk kamu hidup."

Angel merasa terkejut sekaligus sedih. Sebenci itukah sang papa padanya sampai tega mengkuliahkannya di luar negri?

"Ta.. tapi pa, kenapa? Kenapa aku harus kuliah di Korea? Dan kenapa mendadak sekali? Aku bahkan belum tahu aku lulus atau tidak tapi papa sudah menyuruhku pergi ke Korea?"Mata Angel mulai berkaca-kaca. Sang papa tak memperdulikannya. Ia malah mengeluarkan amplop lainnya.

"kamu lulus. Ini nilaimu"Ujarnya seraya menaruh amplop di hadapan Angel"Kenapa kamu harus pergi? Karena saya tidak ingin berlama-lama tinggal dengan seorang PEMBUNUH. Lagipula, kamu hanya menumpang saja disini. Sudah bagus saya masih mau membiayai hidupmu"

Hati Angel sangat sakit mendengar ucapan papanya. Terlebih lagi, sang papa tak menganggapnya sebagai anak. Ia hanya dianggap sebagai pembunuh. Tiba-tiba, seorang nenek datang dengan kursi rodanya yang didorong oleh sang perawat pribadi.

"Hendra, kamu tidak boleh seperti itu dengan anakmu sendiri. Ia darah dagingmu Hen"Omel sang nenek kepada Papa Angel

"Aku tidak mempunyai anak seorang pembunuh"

"Istrimu meninggal bukan karena Angel. Itu semua takdir nak"Ujar sang nenek lagi.

"Istriku mati karena rela berjuang melahirkannya. Coba saja kalau anak ini tak lahir waktu itu pasti istriku masih hidup bu"Papa Hendra berujar dengan sangat keras membuat hati Angel semakin teriris sedih.

"CUKUP!!"Ujar Angel tiba-tiba."Nenek,Papa... please jangan bertengkar. Tak apa nek, aku akan pergi ke Korea sesuai perintah papa."Setelah berkata demikian, Angel berlalu menuju kamarnya.

Sang nenek hendak menyusul namun, ia tak bisa. Ke dua kakinya sudah tak bisa dipakai lagi. Sekarang, ia harus menggunakan kursi roda saat ingin bergerak sementara kamar Angel berada di lantai 2 dan tangga di sana sengaja dibuat berbentuk melingkar oleh anaknya, papa Angel agar sang ibu tak bisa pergi menengok cucunya.

Angel Pov

Sebenci itukah papa padaku? Ia selalu menyalahkanku atas kematian ibu. Ia selalu bilang kalau sebaiknya aku tak lahir. Tapi, setelah kupikir-pikir lagi, sepertinya lebih baik kalau aku tak lahir. Jika aku tak lahir, ibu pasti akan hidup hingga sekarang. Dan papa pasti tak akan marah-marah setiap hari.

Hah....

Ibu. Apa kau melihatku sekarang? Kenapa kau rela mati demiku? Itu tak ada untungnya untukmu bu...

Tes... tes....

Perlahan air mataku jatuh. Segera kuusap cairan yang mengalir dari mataku itu. Aku paling benci menangis. Ya. Aku tak boleh menangis hanya karena ini. Angel, pikirkan hal positive yang bisa kamu lakukan di Korea nanti.

1.      Papa tak akan marah-marah lagi padaku.

2.      Nenek dan papa bisa akur setiap hari tanpa ada pertengkaran diantara mereka.

3.      Di sana, aku akan berada di bawah langit yang sama dengan BTS

4.      Aku bisa datang ke konser atau bahkan fansign mereka.

Ya, semua hal itu bisa saja terjadi kalau aku kuliah disana kan? Ya! Pasti bisa. Ayo Angel, mari kita berkemas sekarang karena kau akan terbang ke negara BTS oppa besok.

>>>>>> 

Pagi pun tiba. Dan waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Angel sudah bersiap dengan beberapa koper berisikan baju dan beberapa barangnya yang ingin ia bawa ke Korea. Segera, beberapa pria berbadan besar menurunkan koper Angel dari kamarnya. Mereka adalah petugas yang menjaga keamanan rumah sekaligus keluarga Angel. Setelah berpamitan dengan sang nenek,

Angel akhirnya naik ke mobil dan menuju kebandara. Di dalam mobil, ia terisak pelan. Tadi, sebisa mungkin ia tak menangis di depan nenek dan papanya. Bahkan saat sang papa menyuruhnya melepas pelukan dengan sang nenek ia masih tersenyum. Tapi, begitu mobil mereka pergi perlahan air matanya mulai jatuh. Dan ia segera menghapusnya.

Akhirnya, tibalah Angel di bandara. Setelah melakukan proses check in, ia berjalan menuju ruang tunggu. Dan setelah menunggu selama beberapa menit, tibalah saat nya menaiki pesawat.

"Goodbye Indonesia"Angel berujar didalam hatinya seraya melihat kearah jendela saat pesawatnya perlahan mulai bergerak terbang.

TBC...

Wahh... Apa ini? Wkwkwk
Baru permulaan tapi gk jelas author ngerti kok 😂
Author emang gk jelas jadi abaikan ketidakjelasan ff ini wkwkwk 😅

Pendek? Iya author tau ff ini lebih pendek dari ff sebelumnya. Tapi, kalo respon ff ini bagus ntar author perpanjang ceritanya. Sepanjang cintaku padanya
#Azeek (paan sih thor)

Vote + Coment ya..
See you...

✔Our (last) Time | PJM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang