20 (End)

316 9 4
                                    

Yang dicetak miring adalah percakapan pake bahasa Indonesia ya ^.^
Happy reading
Jangan lupa klik ⭐ dan coment ya 😊

* * *

"Kenta, bagaimana keadaan Angel?" Tanya Jimin begitu ia tiba di ruang rawat Angel. Kenta menunggunya disana.

"Ia masih belum sadar hingga sekarang hyung. Appa bilang kondisi Angel semakin melemah."Jelas Kenta. "Uhm... hyung, siapa dua pria yang kau bawa itu?"Tanyanya.

"Ia adalah appa Angel. Dan yang satunya adalah translator"Jelas Jimin. 

"Cih, ternyata ia masih ingat dengan anaknya ya."Cibir Kenta.

"Kenta. Tenanglah"Ujar Jimin.

"Apa yang ia bicarakan? Kenapa ia melihat seperti itu padaku?"Tanya Ayah Angel pada sang translator.

"Ah... uhm... Ia tidak berbicara apapun kok Tuan. Ia hanya bertanya siapa kita"Bohong Pak Budi.

"Jelaskan saja semuanya padaku. Tidak usah berbohong"Paksa Ayah Angel. 

Mau tak mau, Pak Budi menjelaskan semua. Mulai dari keadaan Angel hingga ucapan Kenta. Ayah Angel perlahan mulai menitikkan airmatanya. Perlahan, ia berjalan mendekati ranjang anaknya lalu duduk disebuah kursi yang diletakkan disampingnya. Ia meraih kedua tangan Angel dan menangis disana "Hiks... Nak, maafkan papa. Papa selalu mementingkan diri papa sendiri sampai tidak pernah memperhatikanmu. Papa tau papa egois nak. Tapi, tolong maafkan papa. Jangan seperti ini." 

Tanpa diduga, tiba-tiba jari tangan Angel bergerak secara perlahan. "Angel"Seru Jimin ketika ia melihat pergerakan di jari Angel.

Papa Angel mendongakkan kepalanya dan ia merasa terkejut sekaligus senang karena ia melihat anaknya perlahan mulai membuka matanya. Angel tersenyum melihat kehadiran papanya. Ia pun berusaha untuk duduk dibantu oleh papanya. "Angel, maafin papa nak. Papa tau ini sudah terlambat karena selama 17 tahun ini papa tak pernah ada untukmu. Tolong maafin papa ya nak." Ujar papa Angel seraya memeluknya.

"Pa, Angel gak pernah kok sedikitpun marah sama papa. Papa gak perlu minta maaf kaya gini"Hibur Angel.

"Nak, sekali lagi maafin papa. Kamu harus berjuang agar sembuh tuk papa ya nak"Ujar sang papa seraya mengecup pelan kening Angel. Angel hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Aku mau pa. Tapi sayang aku udah gak bisa"Ujar Angel didalam hatinya.

"Kenta oppa, Jimin oppa, aku ingin berbicra pada kalian"Ujar Angel. "Jimin oppa, terima kasih karena kau sudah mau membawa appa ku kesini. Kenta oppa, terima kasih sudah mau menjadi oppaku dan sudah mau merawatku selama ini. Jimin oppa terima kasih karena telah memilihku menjadi pengisi ruang kosong dalam hatimu. Tolong katakan juga pada member BTS yang lain, terima kasih karena mereka sudah mau menerimaku menjadi sahabat mereka. Sekaligus menganggapku sebagai keluarga meeka sendiri. Semuanya terima kasih."

"Angel, kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti itu"Ujar Jimin lirih.

"Maaf oppa, tapi aku tidak bisa melawan takdir. Hidup kita adalah sebuah cerita yang ditulis oleh Tuhan. Dan kurasa, ceritaku telah selesai. Oppa, aku mengantuk. Aku akan tidur."Pamit Angel. "Papa, Angel ngantuk. Angel mau tidur dulu. Papa hati-hati ya disini"Tambahnya.

Setelah berucap demikian, perlahan Angel mulai menutup matanya. "Andwae!! Angel bangun.... Hiks... Bangun"Pinta Jimin seraya menepuk-nepuk pelan pipi Angel.

"Nak, sadar nak. Papa tahu papa salah tapi, jangan hukum papa seperti ini."Lirih ayah Angel.

"Permisi, tapi bisakah kalian menunggu diluar sebentar?"Ujar Dokter Minhyun yang muncul tiba-tiba. Semua pun berjalan keluar dengan langkah gontai.

✔Our (last) Time | PJM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang