18

235 16 2
                                    

Gila...... Masa author baper ndiri baca Jimin & Angel. Pdhl yg mbuat juga saya, tapi saya malah baper ndiri 😅

Jangan lupa klik ⭐ di pojok kiri dan coment.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Bulan mulai memasuki akhir April. 2 bulan Jimin dan Angel mengakhiri hubungan mereka. Dan slama itu juga mereka tidak pernah menghubungi satu sama lain. Angel mengganti semua kontak yang ia punya demi menghindari Jimin. Mereka benar-benar putus kontak. Dan semenjak berpisah dengan Angel, Jimin menjadi berubah. Sekarang, ia jadi lebih pendiam dan serius. Sangat jarang bisa melihat Jimin seperti dulu. Semua member merasa prihatin namun, mereka tak bisa berbuat banyak.

“Jimin, kau yakin tak mau ikut kami dulu?”Tanya Sejin.

“Tak usah hyung. Aku akan diapartement saja. Aku turun dulu ne. Annyeong semua.”Pamit Jimin. Setelah itu, ia langsung menuruni mobil.

Semua member hanya mempehatikannya dengan sedih. Mereka baru saja kembali dari Vietnam dan mereka berencana tuk makan malam bersama diluar. Namun, Jimin malah memaksa tuk mengantarkan dirinya ke dorm saja seperti saat ini.

Ia berjalan dengan langkah gontai. Pandangannya kosong dan menatap lurus kedepan. Namun, langkah kakinya terhenti kala ia melihat Kenta keluar dari kamar Angel seraya membawa ransel milik Angel.

“Mau apa ia dari kamar Angel dan membawa tas Angel? Bukankah itu hanya kamar kosong?”Tanya Jimin heran. Ia pun bergegas tuk sembunyi ketika Kenta berjalan melewatinya.

Jimin pun berjalan mengikuti Kenta. Kenta sepertinya terlalu fokus dengan handphone miliknya sehingga ia tak menyadari bila ada yang mengikutinya. Kenta berjalan masuk menaiki mobilnya. Jimin pun bergegas menyetop taksi yang kebetulan lewat didepannya.

“Tolong ikuti kemana mobil itu pergi”Pinta Jimin kepada sopir taksi seraya menunjuk mobil Kenta.

 

* * *

Mobil milik Kenta berhenti ketika sudah sampai di sebuah rumah sakit besar. “Untuk apa ia kesini?”Tanya Jimin heran seraya terus mengikuti Kenta yang masuk kedalam rumah sakit itu.

Langkahnya terhenti kala Kenta memasuki sebuah kamar. Ia mengendap-endap demi bisa mengintip kedalam kmar itu. Ia membuka sedikit pintu kamar itu sehingga ada celah tuk mengintip. Alangkah terkejutnya saat melihat sosok gadis yang sangat dicintainya yang sudah lama tak ia temui. Namun, ia lebih terkejut kala melihat keadaan Angel yang memprihatinkan. Badannya kurus, pipinya tirus serta rambut hitam indah yang biasa menghiasi kepala Angel sekarang telah hilang. Kepalanya berubah menjadi botak.

“Angel, bagaimana hasil kemotrapi hari ini?”Tanya Kenta seraya mendaratkan bokongnya disofa.

“Oppa, tak usah berharap banyak. Aku tak yakin semua ini akan berhasil.”Jawab Angel.

“Jangan berbicara seperti itu. Aku yakin kau pasti bisa mengalahkan kankermu itu. Kau harus semangat.”Ujar Kenta.

Jimin yang berada diluar sana mulai berkaca-kaca. “Ka.. Kanker? Tak mungkin. Ini semua pasti mimpi”Ujarnya lirih seraya menutup mulutnya.

“Permisi, namun saya harus masuk tuk mengantarkan obat pasien.”Suara seorang perawat yang muncul secara tiba-tiba membuat Jimin terkejut. Kenta yang melihat perawat itu seperti sedang berbicara kepada seseorang langsung berniat tuk menghampirinya.

Melihat Kenta yang mendekat ke pintu, Jimin langsung berlari meninggalkan kamar Angel. “Siapa yang tadi datang?”Tanya Kenta.

“Saya tidak tahu. Ia langsung pergi begitu saja.”Jawab sang perawat.

✔Our (last) Time | PJM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang