4. Selingkuh

24.6K 965 134
                                    

Arfan menghilang tepat di hari pernikahnya namun kini Arfan menyesal dan ingin kembali lagi pada Shayrin."Arfan?"tanya mama Liliana saat membuka pintu merasa tak percaya anaknya kembali.

"Iya mah. Maafin Arfan kemarin udah ngecewain mamah."Arfan bersimpuh di kaki mamahnya meminta maaf.

"Udah gak papa, yang udah terjadi ya sudah mungkin takdir. Ayo masuk nak."

"Arfan kamu pulang nak."Papah Ben memeluk Arfan.

"Iya pah, maafin Arfan."Arfan juga bersimpuh di kaki papahnya.

"Sudah gak papa. Nanti Zefran juga ke sini sama Shayrin."ucap papah ben.

"Shayrin."Arfan menyesal meninggalkan shayrin.

"Iya shayrin. Dia nikah dengan zefran,"balas mama liliana.

"Saya ngerasa bersalah dengan mereka berdua pah, mah. Arfan seperti seorang pengecut kabur begitu aja,"ujar Arfan sedih.

"Sudah gak papa nanti kamu jelasin ke mereka,"balas papah ben.

"Mamah. Papah....!!"seru Zefran datang bersama Shayrin.

"Ih malu-maluin banget sih."Shayrin mencubit pinggang Zefran.

"Sakit kak Shay."Zefran mengusap pinggangnya.

"Masuk aja Zef langsung ke ruang makan."Mama Liliana sedikit berteriak dari ruang makan.

Zefran dan Shayrin tak tau ada Arfan di dalam."Ayo masuk."Zefran menunjukan jalannya ke Shayrin.

Sesampai di ruang makan, Zefran melihat Arfan."Kak Arfan."Zefran langsung memeluk kakaknya.

Shayrin terkejut mendengar nama Arfan di sebut, Shayrin ingin sekali pergi dari sana karena malas bertemu dengan Arfan.

"Adik gue yang paling manja."Arfan memblas pelukan Zefran.

"Gue udah gak manja kak. Gue tiap hari bangun pagi."

"Ayo semua duduk kita makan dulu habis itu baru ngobrol."Perintah papah ben. Semua pun duduk.

Papah Ben di tengah sebelah kiri mama Liliana dan Arfan sebelah kanan Zefran dan Shayrin.

Shayrin dan Arfan saling curi pandang satu sama lain apalagi mereka duduk berhadapan.Zefran sebenarnya tau cuma diam aja, pura-pura gak lihat.

"Zef ayo nambah."Mama Liliana mengambilkan Zefran nasi lagi.

"Kurang mah, yang banyak sekalian,"ucap Zefran menumpahkan kekesalan yang tak beralasan itu dengan makan.

"Jangan banyak-banyak tar sakit perut."Larang papah Ben.

"Sama sayur Zef, kamu gak pernah makan sayur."Mamah Liliana menyodorkan sayur ke Zefran.

"Gak mah, kaya kambing,"tolak Zefran.

"Dasar kamu. Udah habisin."Papah Ben tertawa.

Setelah makan malam selesai semua berkumpul di ruang keluarga. Papah dan mamah tau kalo Arfan butuh bicara, jadi sebegai orang tua papah Ben dan mamah Liliana pamit ke dalam lebih awal."Tante sama om, masuk dulu ya Rin."

"Iya,"jawab Shayrin sopan.

"Pah Zefran ikut mau ngobrolin meeting tadi."Zefran mengikuti kedua orang tuanya.

"Zef mau kemana?"ucap Shayrin cangung dan bingung, jika di tinggal berdua dengan Arfan.

"Bentar doang mau ngobrol sama papah hasil meeting tadi,"balas Zefran.

Dengan terpaksa Shayrin duduk lagi.
Arfan dari tadi hanya diam mencuri-curi pandang saja pada Shayrin yang terlihat makin cantik.

"Rin,"ucap Arfan saat semua sudah pergi. Shayrin hanya diam tak menjawab."Gue minta maaf."Arfan mendekat ke Shayrin.

PENGANTIN PENGGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang