5. Sabar

21.2K 936 91
                                    

Zefran tau sampai detik ini Shayrin masih berhubungan dengan Arfan. Namun zefran tetap diam masih tetap berpura-pura tak tau apa pun. Shayrin aja tidak merasa berdosa sama sekali. Walaupun Zefran cuma pengganti Arfan kemarin tetap aja Zefran suami sah Shayrin.

"Zef gue besok mau ke punacak,"ucap Shayrin sambil menyisir rambutnya yang basah.

"Sama siapa?"tanya Zefran fokus dengan laptopnya.

"Temen gue lah."

"Nginep gak?"

"Enggak, berangkat pagi pulang sore atau malem."Shayrin terlihat sangat sexy menggoda menggunakan mini dress dan rambutnya basah.

"Mau gue anter?"Zefran menutup laptopnya.

"Gak usah, gue sama temen-temen kok."Shayrin melempar handuknya sembarangan.

"Jorok banget sih. Taruh jemuran."Zefran memungut handuknya dan melempar ke Shayrin.

"Gak sopan....!!"seru Shayrin.

"Lagian kakak jorok, handuk basah main lempar aja."

"Tar juga di pindahin. Gue mau nonton filem favorit gue dulu."Shayrin duduk sila di sofa dengan paha terekspose.

"Kakak gak malu apa?"

"Malu kenapa?"tanya Shayrin.

"Paha sama belahan dada kemana – mana,"jawab Zefran

"Lagian di dalam rumah ini,"balas Shayrin acuh.

"Bikin gerah aja."Zefran membesarkan Ac-nya dan membuka laptopnya lagi meneruskan kerjaan kantor.

Shayrin tak menanggapi Zefran yang salah fokus gak konsen dengan kerjaannya, malah fokus dengan Shayrin tapi Shayrin malah acuh nonton filem drakor kesukaannya.

"Kak,"panggil Zefran.

"Heum."Shayrin hanya berdehem.

"Gak jadi."Zefran mencoba fokus lagi ke kerjaannya namun tetap saja gak bisa.

Shayrin malah tiduran di sofa.
Bagian dada bisa terlihat jelas dari samping."Astaga...."Zefran mengusap wajahnya kasar sambil melirik ke arah Shayrin.

"Apaan sih loe daritadi kaya cacing kepanasan."

"Gue gak kepanasan gimana kalo di suguhi pemandangan bukit kembar gitu."

"Loe jelalatan banget sih."Shayrin menutup dadanya dengan bantal.

"Bukan gue yang jelalatan. Kakak aja yang mancing. Coba kalo pakean kakak gak kaya gitu pasti gue juga gak bakal liat,"jawab Zefran.

"Dasar omes loe ya,"tuduh Shayrin.

"Niatnya gak mikir yang enggak-enggak tapi liat kakak jadi iya."Zefaran nyengir.

"Awas kalo loe berani macem-macem."Shayrin melotot.

"Gue kan suami kakak, masa gak boleh."Zefran menggoda Shayrin.

"Gak bisa, awas loe."Shayrin bringsut mojok di sofa.

"Lagian udah sah ini."Zefran pindah duduk mepet ke Shayrin.

"Awas ih."Shayrin mendorong Zefran.

"Ya elah sama suami galak banget,"cibir Zefran terkekeh melihat muka Shayrin ketakutan.

"Udah sana gak lucu becandanya."Shayrin memukul-mukul bahu Zefran.

Zefran dan Shayrin asik bercanda keakraban tercipata di antara mereka berdua dengan sendirinya."Kak jalan yuk makan di lesehan,"ajak Zefran.

PENGANTIN PENGGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang