Cinta adalah tentang memilih apa arti makna
Bagaimana untuk pengorbanan bisa terjadi
Karena cinta adalah tentang mengerti memahami
Untuk terus bersama dan tak ingin berpisah.
Suasana rumah nampak sepi.
Tak terlihat satupun orang yang beraktivitas.
Ridho melangkah keluar dari kamarnya. Berharap menemukan seseorang yang bisa menjelaskan kesepian rumah itu. Dia berlari menuju dapur.
Benar-benar sepi, tak ada orang yang dia lihat. Hanya ada segaris lurus cahaya matahari yang menembus jendela dapur.
"Dimana Ibu?, Bapak?, Rizki!?, bagaimana keadaan Rizki sekarang!".
Dia bergegas menuju umah agung, meneruskan pencariannya. Benar saja, dilihatnya dua orang yang sedang berdiri, menatap kepada seorang gadis yang sedang menangis di depan seseorang yang tertidur di atas sofa.
'Itu mereka' gumam Ridho senang.
Di depannya, Lesti masih terus menangis, bu Imah sesekali mengusap pundaknya.
"Hey Dho, kowe wus tangi?(Hey Dho, kamu sudah bangun?)", sapa pak Rama.
"Kangmas kulo niku dereng tangi nopo Pak?(Kakak saya itu belum bangun Pak?)", tanya Ridho.
"Yo awakmu weru'o dhewe Le....., njur iki, si Lesti ugo nangis wae ra leren(Ya kamu lihat sendiri Nak....., ini si Lesti juga nangis tak berhenti)".
Ridho melihatnya, Lesti dengan setia terus menangis di hadapan Rizki yang terus diam tak membuka mata.
Kasihan.
Mata Ridho teralihkan saat dirinya melihat sesosok wanita yang juga terbaring kaku di sofa disamping Rizki.
Sepertinya keadaannya pun sama dengan Rizki, sama-sama tak sadarkan diri.
Ridho mulai mendekat, hatinya jadi kalut melihat ketidaksadaraan diri wanita itu. Dipegangnya tangan Putri yang membiru.
Dia tak berkata apapun, matanya berkaca-kaca menahan semua kesedihannya.
"Dho", pak Rama menepuk pundaknya pelan.
"Kowe kudu biso narimo, sabar, lan mangerteni kahanan iki, dhe'ne isih.........(Kamu harus bisa menerimanya, sabar, dan mengerti keadaan ini, dia masih.........)".
Pak Rama belum selesai bicara, tapi Ridho memotongnya, "Taksih enten teng ati kulo Pak, nggih niku bener Pak, dhe'ne ra bakal ical saking ati kulo Pak, tapi pripun malih Pak, kulo mboten lelo kelangan tresno kulo niki Pak(Masih ada dalam hati saya Pak, ya itu benar, dia tak akan hilang dari hati saya Pak, tapi bagaimana lagi Pak, saya tak rela kehilangan cinta saya ini Pak)".
Ridho menangis lagi, tanpa peduli dengan apa yang mungkin dikatakan pak Rama. Dia kembali teringat tentang kejadian-kejadian manis, dan yang kini meninggalkannya itu.
"Dudu mangkono....(Bukan begitu)", tambah pak Rama.
"Nggih mpun Pak, ngapunten, kulo kapingin Bapak mangerteni kahanan ati kulo saniki(Ya sudah Pak, maaf, saya ingin Bapak mengerti keadaan hati saya sekarang ini)", elak Ridho.
Pak Rama jadi diam, meninggalkan Ridho sendiri, padahal tadinya dia akan memberi tahu tentang sebuah hal yang akan jadi jawaban kisah cinta dia dan Putri.
Tapi sudahlah, Ridho memang benar-benar sedang berduka.
...
"Bu, kapan A' Iki sadar, Dede nggak mau kehilangan dia Bu", isak Lesti.
"Sabar Nduk, serahkan sama Yang Di Atas, Gusti Allah pasti punya yang terbaik untuk Rizki", tenang bu Imah.
Lesti memeluk Rizki erat. Seakan menunjukan bahwa dia tak rela untuk kehilangan Rizki.
Air matanya terus banjir, membasahi baju merah Rizki.
Pelukannya tambah erat bersamaan dengan tangisannya yang juga tambah jadi.
Rasa cintanya terus-menerus memaksanya menangis, hingga matanya jadi sembam karena semalaman menangis. Dia benar tak siap untuk rela kehilangan Aa'nya itu.
"Sudah Nduk, istirahatlah, kamu semalaman nggak tidur, jaga kondisimu Nduk".
"Tapi Bu, bagaimana dengan A' Iki?".
"Sudahlah...., coba pikirkan, nanti kalau dia bangun dan lihat matamu yang celong nggak tidur, dia malah yang jadi sedih Nduk".
"Nggak Bu!, Dede masih mau di sini"
salam diksi
salmanpicisan
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins [Season 2] [Tamat]
Fantasy"Apiku adalah pelayanku, yang akan selalu patuh dengan setiap perintahku. Kalau Aa' tak ingin dia membakar pacarku, dia tak akan membakarnya. Dia tahu kalau Aa' sayang Dede, dan dia tahu kalo Aa' nggak pengin kehilangan Dede". ... "Put, aku tahu kal...