Harapan akan bisa selalu dikejar
Karena ada usaha yang terus bersama
Dia selalu mengikuti patuh
Apa kehendak berhenti atau terus berlari
Lesti berjalan membuka pintu depan rumahnya.
Sedikit berjalan-jalan di halaman mencari angin segar.
Dia kesepian, tak ada teman yang dapat di ajak ngobrol, yang dapat di jadikan wadah untuk meluapkan semua cerita masalahnya ini. Cerita tentang Rizki, yang sekarang berubah.
Dia menyusuri jalan paving batako di timur rumahnya, melewati segerombolan bunga tapak dara yang merekah dengan warna merah muda kesukaan Lesti yang manis.
Kemudian dia duduk di bangku taman kecil yang ada tepat di ujung jalan. Di sekitarnya tumbuh beberapa gerombol bunga tapak dara lagi, dan juga beberapa tangkai bunga seroja yang merah.
Pemandangan jelas yang sangat kontras terlihat, di antara tapak dara yang mekar merekah mempesona, dan juga kuntum seroja yang entah kenapa layu, kelopaknya berjatuhan tinggal setengah.
Lesti tak berhenti menatapnya, dengan mata yang terus berlinang, dan terus teringat akan kenangan manis yang juga sama layu, yang kelopak kenangan itu juga berjatuhan akan habis. Namun, akankah masih utuh?.
"A' Iki, kapan kita akan kaya dulu lagi?, dan apakah kita akan kaya dulu lagi?".
Dia tak henti-hentinya mengusap matanya, bersamaan air mata yang berkilau bagai berlian itu terus berjatuhan melewati pipi mungilnya.
"Dede masih ingat A'........, Dede masih ingat dulu A' Iki pernah bandel metik bunga seroja yang masih kuncup itu........... sampe sampe di marahi Bibi dan masih tetep bandel mberiin bunga itu ke Dede, A' Iki bilang kalo bunga itu,....., kalo bunga itu perlambang hubungan cinta kita, yang seiring dengan waktu akan terus mekar, memekarkan harum yang wangi. ............... tapi A', apa itu cuma gombalanmu?, yang sekedar merayuku karna kau tahu aku mudah terbual kata kata manismu, tapi mungkin juga itu benar A' Iki, itu benar karena memang hubungan kita yang dulu masih kuncup, lama lama mulai mekar, dan terus mekar, dan sekarang!!, sekarang udah mulai rapuh dan layu seperti seroja itu, memang benar A'!, itu memang benar!!".
Pipinya sepenuhnya basah karena banjir air mata, matanya mulai sembam karena sedari kemarin menangis tak henti- henti.
Tak lama, sepertinya ada sebuah motor datang.
Suara gemuruhnya tepat berhenti di gerbang rumah Lesti yang megah.
Samar-samar Lesti yang duduk di bangku yang melihat ke arah gerbang itu, dilihatnya yang datang adalah Rizki, dia tercengang, tubuhnya lemas terasa sesak semua.
Dia tak pernah mengira kalau sekaranglah, kalau sekarang Rizki datang. Akankah Lesti mau tersakiti lagi?
Rizki langsung menyerobot membuka pagar begitu saja.
Dia kemudian berjalan terburu di jalan tumpukan paving yang mengarah ke pintu depan rumah Lesti.
Dia tak mempedulikan apapun,
tak peduli dengan Ridho dibelakangnya,
tak peduli dengan sekelilingnya sekarang,
tak peduli kalau nanti Lesti tak menerimanya, dan tak peduli, jika Lesti sedang duduk dengan penuh tak percaya melihatnya datang, dia tak melihat Lesti.
Dia sampai di depan pintu rumah, mengetuknya pelan berharap ada yang membukakannya.
"Assalamualaikum Dede!!, ini A' Iki", ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins [Season 2] [Tamat]
Fantasy"Apiku adalah pelayanku, yang akan selalu patuh dengan setiap perintahku. Kalau Aa' tak ingin dia membakar pacarku, dia tak akan membakarnya. Dia tahu kalau Aa' sayang Dede, dan dia tahu kalo Aa' nggak pengin kehilangan Dede". ... "Put, aku tahu kal...