Pegunungan dan bukit raksaksa membentang luas diwilayah Bartarus Barat. Sebuah Negara yang dibatasan oleh pegunungan Es.
Untuk melewati Hastaroth kota para penyihir, harus memutari pegunungan Es ini. Jalanan yang dilalui sangat berat dengan bebatuan tajam. Serta udara dingin yang turun dari puncak gunung. Salju diarea ini tidak begitu tebal seperti biasanya. Udara panas dari arah timur sudah bercampur dengan langit Bartarus sehingga salju mulai mencair perlahan. Lelehan salju yang deras berada jauh dibalik jalan yang dilalui Adabran. Dia melewati kerikil kerikil tajam dan bebatuan besar. Kecepatan Volvoz berjalan sangat pelan. Medan yang dilaluinya sangat menyulitkan kuda putih Adabran untuk menambah kecepatan. Dia harus berhati hati diwilayah ini.
Banyak sekali burung pemakan bangkai. Serta kemungkinan serangan lain dari bayangan hitam.Adabran telah mengganti Jubah Hijaunya dengan Jubah bewarna Merah kecoklatan. Jubah ini lebih tebal ukuranya. Menahan dari udara dingin dan debu yang bertebaran.
Matanya semakin bewarna biru dengan kulit bewarna putih pucat. Perjalanannya kali ini akan memakan waktu yang sangat lama.
Dia biasa pergi berkelompok untuk berburu Rusa atau binatang lainya. Bahkan Monster Gunung yang ia bawa pulang dijual kulitnya dan diambil beberapa taring dan cakar dari monster buruanya untuk dijadikan bahan materi pembutan senjata.Adabran mengingat wajah Putrinya saat masih kecil. Miya. Yang memiliki sifat semangat serta kegigihan kuat seperti kedua orang tuanya. Dia terus belatih untuk menjadi seorang Archer hebat seperti Ayahnya ini.
"aku tidak akan memaksamu menggunakan panah ini putriku sayang" Adabran membungkuk ke arah putri kecilnya.
Dia memberi hadiah berupa panah yang terbuat dari pohon Cedar.
Busur panah ukuran kecil yang bisa digunakan anak seusia putri kecilnya ini."one shoot one kill" Adabran menunjuk buah Apel merah yang masih menggantung dipohon.
Memegangi panah kecil milik Miya. Menuntun Miya untuk mengarahkan bidikanya pada buah apel.Adabran menarik busurnya dengan anak panah berujung tajam. Dia belum mengajarkan fisualisai Mana pada anaknya ini.
Busur panah dilepaskan. Anak panah bagaikan semburan air yang melompat dari celah bebatuan. Menancap pada buah apel kemudian terjatuh.
Miya tersenyum sangat senang sekali. Dia nampak bahagia. Telah berhasil mengarahkan anak panahnya. Meski dibantu oleh Ayahnya ini
Miya kecil berlari menuju buah Apel yang tertancap anak panahnya. Mengambilnya dari tanah. Kemudian berusaha menarik Anak panah itu dari buah apel. Dia berusaha sekuat tenaga melepaskan anak panahnya. Namun tidak berhasil. Karena terlalu dalam. Dia tidak menyerah masih gigih untuk menari anak panah itu.
Adabran tersenyum kecil dan berjalan mendekati anaknya. Dia meraih buah apel yang tertancap anak panah dari tangan Miya.
"jangan ayah biar aku saja" Miya kecil tidak mau melepaskan Apelnya ini.
Adabran tersenyum manis, dan mengurungkan niatnya untuk melepaskan anak panah itu.Adabran memilih berjongkok untuk memperhatikan keseriusan anaknya untuk melepaskan anak panah itu. Dia tersenyum sangat hangat melihat ekspresi keseriusan Miya kecil untuk menarik anak panah.
Saat anak panah berhasil ditarik dari buah apel. Telapak tangan Miya terkena bagian tajam dari sudut mata anak panah. Membuat luka di telapak tangan kecilnya. Darah segar keluar dari telapak tangan mungil. Apel yang ia pegang bercampur dengan darah.
Adabran bangkit dari posisinya. Melempar anak panah yang masih dipegang anaknya. Dia sangat ketakutan dan panik. Miya kecil menahan rasa sakit pada telapak tanganya. Adabran menggengam tangan anaknya yang terluka. Berharap menghentikan pendarahan. Kemudia Ia mengangkat Miya."kau tidak apa apa sayang?"
Adabran mengangkat miya dan berusaha menghentikan pendarahan.Miya tidak menjawabnya. Dia masih menahan rasa perih pada telapak tanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Light
FantasiBerkisah tentang bangsa elf tertua -Moon Elf ras pertama yang mendiami Emerald Woodland. Kerajaan dibawah perlindungan God of Light King Estes memperkasai setiap jengkal kehidupan ditanah sucinya. Dataran yang sangat subur dan bermacam macam ras tu...