Bocah Berkulit Ungu

27 0 0
                                    


Semenanjung Kortatos menjadi pusat perdagangan dan pintu gerbang menuju kota Sihir Hastaroth.
Disepanjang pelabuhan berderet kapal kapal dagang dengan muatan berisi buah buhan, bahan pangan, peralatan peternakan, keramik, kain kain sutra, bermacam macam remapah rempah serta barang dagang lainya dari penjuru dunia.

Tak luput pula kios kios menjual beraneka ragam hasil laut berderet disepanjang bibir pantai.

Nampak ramai dan bising dimusim panen laut. Dan suasana akan berubah ketika salju menyelimuti pelabuhan ini.

Adabran berjalan pelan menelusuri sudut sudut bangunan pesisir pantai. Merapikan rambutnya yang bewarna pirang dan halus. Wajahnya tak terlihat tua ataupun ada sedikit keriput dipipi atau didahinya. Dia Bangsa Moon Elf murni yang diberkati Moon God memiliki bentuk tubuh sempurna layaknya dewa dewi surga.

Sekelompok anak manusia berlari berkejaran dipasir pantai. Mereka melempar genggaman pasir ke rekan mereka. 4 orang anak muda dengan Ras berbeda. 3 orang anak manusia dan satu orang anak lelaki mengenakan penutup kepala berkulit ungu pucat. Dengan bola mata bewarna hijau, bibirnya tipis bewarna coklat pucat. Dengan gerakan lincah bermain bersama temanya.

Adabran memperhatikan tingkah laku mereka. Seraya tersenyum teringat gadis kecilnya yang kini sudah tumbuh semakin besar.

Masa indahnya bersama putri kecilnya nampak terlewati begitu cepat. Dia tak menyadari pertumbuhan seorang anak wanita lebih cepat dibandingkan dengan anak lelaki.
Terlebih Adabran sebagai seorang pemburu sekaligus kesatria kerajaan jarang berdiam lama dirumah bersama anak dan istrinya. Hidupnya bagai busur busur panah yang dilepas keudara.
Berpetualang mencari mangsa dan buruan.
Berkejaran dengan waktu dan nyawa adalah tugas mulia yang ia emban demi keamanan kerajaan.

Raja yang telah lama tertidur dari istrahat panjangnya. Terpaksa memperkokoh pengawasan Adabran untuk melindungi kerajaan lebih awal. Dia tidak ingin terlewatkan sedikitpun bencana besar yang pernah menimpa 16 tahun yang lalu.
Disinilah alasannya untuk tidak berdiam diri dari ancaman para Dark Elf yang siap kapan saja memporak porandakan tanah kelahiranya.

Ancaman itu akan datang disaat orang lain tidak dapat menyadarinya.

Dia sebagai Elang pemburu, terbang tinggi terdepan. Mengintai mangsa yang akan merusak ladangnya.

Ketiga bocah yang bermain pasir pantai melompat ke arah bocah berkulit ungu pucat. Bocah yang berbadan gemuk memasukan genggaman pasir kedalam kerah baju bocah berkulit ungu.

Tertawa menjahili rekanya. Adabran tersenyum kecil melihat tingkah laku mereka.

Saat bocah berbadan besar menarik penutup kepala bocah berkulit ungu pucat. Mata Adabran terbuka lebar. Posisi duduknya terperanjat.

Dua buah daun telinga panjang terlihat jelas dari pandanganya pada sosok bocah berkulit ungu.

Dark elf

Teringat jelas diingatan Adabran. Dark elf memiliki bermacam macam warna kulit. Namun mereka memiliki ciri khas bewarna kulit seperti abu. Berkulit Ungu, merah bata, coklat tua, coklat muda, abu abu dan hitam. Itu adalah ciri ciri Dark Elf.
Berbeda dengan ras murni Moon Elf. Memiliki kulit putih bersih, sebagian bewarna putih kekuningan.

Jarang terlihat Dark Elf berkeliaran di dunia. Mereka seakan Ras yang terbuang. Hilang didalam persembunyianya. Tidak ada jejak dari mereka. Karena sejarah telah menilai mereka sebagai makhluk buas yang terkutuk Dewa Dewa suci para Elf.

Adabran berdiri dengan tatapan waspada. Tatapanya beralih pada sekeliling tempat ia berdiri.
Disampirkan pelindung kepalanya untuk menutupi bagian kepala Adabran. Dia memperhatikan bocah yang bermain didepanya. Mencoba mendekatinya untuk memastikan apakah dia anak seorang Dark Elf.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moon LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang