Jam pelajaran terakhir telah usai. Semua murid berhamburan keluar untuk pulang.
Kini hanya Salsha yang masih berada di dalam kelas, Steffi dan Cassie sudah pamitan pulang duluan.
Salsha pun memakai tasnya dan beranjak dari tempatnya untuk keluar kelas. Namun, saat dia berada di depan pintu tak sengaja Salsha menabrak seorang pria.
" Sorry gue gak sengaja" ucap Salsha sambil melihat pria tersebut yang diam bagai patung ketika melihat Salsha.
" Hai, loe ngelamun" Salsha menaikan tangannya sambil melambai tepat di depan wajah pria tersebut.
" Heh..gak gue gak ngelamun" pria tersebut tersadar ketika Salsha melambaikan tangannya tadi.
" Lo murid baru disini?" Tanyanya lagi yang melihat Salsha.
Salsha hanya tersenyum tipis saat pemuda didepannya itu bertanya padanya." Iya, gue murid baru disini dan lo?" Salsha bertanya pada pria tersebut sambil menunjuk pria tersebut.
" Kenalin gue Iqbaal ramadhan lo bisa panggil gue Iqbaal" pemuda yang bernama Iqbaal itu pun mengulurkan tangannya untuk berkenalan pada Salsha.
Salsha seperti pernah mendengar nama tersebut. Dia mencoba mengingat dimana dia mendengar nama tersebut. Yah, dia Iqbaal yang Bu Mira tanya keberadaannya yang suka terlambat dan sering tidak masuk kelas jika hukumannya sudah selesai.
" Maaf gue buru buru, soalnya gue udah di jemput" Salsha pun beranjak dari hadapan Iqbaal.
" Siapa dia? Kenapa dia mirip banget sama... Ah udahlah mending gue pulang" Iqbaal tak melanjutkan ucapannya tadi. Iqbaal pun mengambil tasnya dan keluar kelas untuk menuju parkiran.
.
.
.Salsha sudah berada di rumahnya. Dia kini berada di dalam kamarnya sambil mengingat kejadian hari pertama dia masuk sekolah.
Salsha membaringkan tubuhnya sambil menatap langit langit yang berada di kamarnya.
" Iqbaal" ucapnya pelan sambil tersenyum mengingat kejadian dia dan laki laki yang bernama Iqbaal.
" Kok gue jadi ingat dia sih, stop sal lo baru kenal sama tuh cowok jangan baper deh" Salsha mengusap wajahnya yang kelihatan lelah.
Salsha pun bangkit dari tempat tidurnya dan menuju kebawah untuk menemui kakaknya.
Kamar kakaknya berada di bawah tak jauh dari ruang tamu. Salsha menuruni anak tangga dan melihat bundanya berada di sofa bersama chika, Salsha mendekati bunda dan adiknya.
" Loh, bunda kenapa nangis?" Salsha mendekati bundanya dan duduk disamping kanan sang bunda.
" Chika, bunda kenapa?" Salsha kali ini bertanya pada Chika yang sedari tadi bersama bundanya.
Chika hanya diam tak menjawab pertanyaan Salsha. Salsha semakin bingung ada apa dengan bundanya kenapa tiba tiba bundanya menangis.
" Kak Verrel mana?" Tanya Salsha pada Chika.
" Di kamar" Chika hanya menjawab singkat pertanyaan Salsha dan mencoba menenangkan sang bunda.
Salsha pun menuju kamar Verrel, tanpa ketuk pintu atau panggilan Salsha langsung membuka pintu kamar dan betapa terkejutnya Salsha melihat kasur kakaknya yang sudah ada koper berukuran besar dan disamping koper tersebut adalah kakaknya sambil memegang selembar foto.
Salsha pun mendekati kakaknya dan duduk disampingnya. Mungkin Verrel sedari tadi sudah mengetahui kedatangan Salsha.
" Mau ngapain sal?" Tanya lembut Verrel yang matanya masih melihat selembar foto tersebut.
" Kakak mau kemana?" Kini Salsha bertanya pada Verrel setelah ia diam melihat tingkah kakaknya yang seperti selesai menangis.
Verrel meletakkan selembar foto tadi di atas kasurnya dan kembali melihat wajah Salsha yang sedang bingung.
" Kamu jagain bunda sama Chika ya" Salsha mengangkat wajahnya untuk melihat Verrel setelah ia berkata yang mengejutkan baginya.
" Kakak mau kemana?" Kini Salsha bertanya lagi dengan nada yang ingin menangis.
" Kakak akan tinggal di Amerika, kakak akan melanjutkan kuliah kakak disana untuk dan kakak akan berada disana selama 3 tahun" Salsha terkejut ketika mendengar ucapan kakaknya yang akan tinggal di Amerika.
Kini air mata Salsha jatuh membasahi pipinya dia sudah tak tahan lagi, Salsha sudah ditinggalkan ayahnya untuk selamanya dan kini kakak kesayangannya mau pergi dari dirinya.
" Kamu jangan nangis, kamu harus bisa hidup tanpa kakak kan cuma 3 tahun sal, kalau kakak selesai sama kuliah kakak nanti kakak balik nemuin kamu, bunda dan Chika dan kita akan tinggal bersama lagi" jelas Verrel yang menghapus air mata Salsha dan mendekapnya kedalam pelukannya.
Salsha sangat sedih dia mendekap Verrel dengan kuat seperti tidak mau untuk ditinggalkan kakaknya.
" Oh ya kak, kalau Salsha boleh tau siapa wanita yang ada di dalam foto itu" Salsha bertanya pada Verrel tentang foto yang dipegang Verrel tadi, dan Salsha juga melihat sekilas seorang wanita yang berada di dalam foto tersebut.
" Ini kamu akan tau siapa dia" Verrel hanya singkat dan seperti membuat Salsha semakin penasaran dengan wanita yang umurnya tidak jauh dari kakaknya itu.
" Yaudah yuk keluar kita temuin bunda sama Chika, kakak mau minta izin sama bunda" Verrel bangkit dari tempat tidur nya dan mengajak Salsha untuk menemui bunda dan adiknya.
Salsha hanya mengangguk dan menuruti kakaknya. Mereka pun keluar dari kamar Verrel dan menemui bunda dan adiknya yang masih berada di sofa tak jauh dari kamar Verrel. Verrel duduk disebelah kanan bundanya sedangkan Salsha duduk disamping chika.
" Bunda, Verrel minta izin ya, Verrel mau melanjutkan kuliah Verrel di Amerika, Verrel mohon sama bunda" ucap Verrel yang duduk disamping bundanya.
" Verrel bunda gak bisa ditinggal Sama kamu, bunda gak mau" kini bunda mulai berbicara dengan nada yang parau setelah lama ia nangis.
" Bunda, dengerin Verrel. Verrel gak lama kok di sana kalau aku udah selesai aku pasti pulang" kini Verrel mulai menyakini bundanya.
" Baiklah bunda izinin kamu, tapi kamu harus janji cuma 3 tahun gak boleh lebih dan kalau kamu udah selesai kamu harus pulang dan gak boleh pergi ke luar negeri lagi" tatapan dan perkataan bundanya kini membuat Verrel lega.
Verrel pun memeluk bundanya yang diikuti Salsha dan Chika yang juga memeluk bundanya. Sebenarnya Salsha masih berat untuk di tinggal kakaknya apalagi selama 3 tahun.
.
.
.
.
.
.THANK'S SUDAH MEMBACA CERITA KU YA WALAUPUN SEDIKIT GAJE DAN KURANG MENARIK
![](https://img.wattpad.com/cover/144839925-288-k879127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI
FanfictionCinta memang aneh, baru pertama melihatnya langsung jatuh cinta Dia bisa merubah pola hidupku, disaat aku merasa kehilangan dia datang disaat yang tepat