Salsha berjalan sendirian di koridor sekolah. Dia sangat tak mempunyai semangat untuk sekolah bahkan untuk beraktivitas hari ini.
Teman temannya sudah mengajaknya kekantin, namun dia menolaknya karena ingin menyendiri.
Langkah kaki Salsha terhenti pada sebuah taman belakang sekolahnya. Bahkan matanya tertuju pada dua orang yang sedang berbincang serius di salah satu bangku tersebut. Entah kenapa, hatinya seperti memanas melihatnya.
Akhirnya Salsha memutuskan untuk kembali ke kelas saja. Salsha pun berjalan cepat meninggalkan taman dan dua orang yang dilihatnya tersebut.
.
.
.Iqbaal kini berada di taman belakang sekolah. Tapi kini dia tidak sendiri, Iqbaal ditemani oleh seorang gadis yang bernama Zahra.
" Gue bilang gak bisa, ya gak bisa!!! Lo ngerti gak sih!!!" Bentak Iqbaal pada Zahra.
Iqbaal sebenarnya risih dengan tingkah Zahra yang selalu saja mendekatinya bahkan bersikap seperti anak kecil.
" Dan gue minta sama lo, stop buat deketin gue atau buat gue cinta sama lo, karena sekeras apapun yang lo lakuin buat bikin gue cinta sama lo itu pasti sia sia" ucapan Iqbaal membuat Zahra tak menyangka jika Iqbaal akan berkata seperti itu padanya.
" Apa gak ada cinta sedikit pun dihati lo buat gue, baal?" Mata Zahra semakin tak tahan untuk mengeluarkan air matanya.
Sementara Iqbaal menarik nafasnya panjang dan kemudian membuangnya secara kasar. Iqbaal pun mendekat ke Zahra dan memegang pundaknya.
" lo denger gue! gue yakin suatu saat nanti lo pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik buat lo,pria yang benar benar mencintai lo tapi pria itu bukan gue" air mata Zahra mengalir begitu saja di pipinya setelah mendengar ucapan Iqbaal yang menyakitkan baginya.
" Jadi gue mohon sama loe, berhenti untuk mencintai gue"Iqbaal pun melepaskan tangannya dari pundak Zahra dan langsung pergi dari hadapan Zahra.
Zahra menangis sejadi jadinya di taman tersebut sendiri. Hatinya rapuh, hancur bahkan bisa dibilang kini hatinya sudah tercabik cabik oleh perkataan Iqbaal tadi.
.
.
.Salsha sudah berada di dalam kelas sedari tadi. Kini dia bingung akan hatinya hari ini.
Salsha berkali kali menundukkan kepalanya diatas meja dengan dibantu oleh kedua tangannya dan sesekali bangkit kembali.
Sejak kejadian di taman tadi, Salsha merasakan hal aneh di hatinya, seperti panas atau sedang terbakar.
" Udah dong sal, loe kayak orang gila tau gak, gak jelas banget dari tadi" suara milik Steffi membuat Salsha mengangkat kepalanya untuk melihat sumber suara.
" Ayo dong beb, kenapa sih ada masalah, cerita dong sama kita, kita pasti bantuin kok" ucap Cassie yang duduk di samping Salsha.
" Loe kenapa sih, dari tadi kayak orang aneh tau gak, cerita dong sama kita" Steffi kini duduk ditempatnya sambil membalikkan kursinya untuk menghadap Salsha.
" Gue juga gak tau, sekarang gue kenapa" Salsha menundukkan kepalanya lagi.
Steffi dan Cassie yang melihat sikap aneh Salsha jadi kesal sendiri dibuatnya.
Hingga akhirnya Cassie mengajak Steffi keluar kelas untuk menemaninya ke toilet sebelum bel masuk berbunyi.
.
.
.Iqbaal berjalan sendiri di koridor sekolahnya sambil mendengarkan lagu dari headset nya.
Saat ditengah jalan menuju kelas, Iqbaal melihat Steffi dan Cassie dari arah berlawanan.
Iqbaal pun mencabut headset nya dan langsung menghampiri Cassie dan Steffi.
" Steff, Cass" Iqbaal melambaikan tangannya pada Steffi dan Cassie.
Steffi dan Cassie yang mendengar suara Iqbaal dan melihat sosok Iqbaal yang menghampiri mereka pun berhenti.
Steffi dan Cassie saling menatap satu sama lain dengan sikap Iqbaal hari ini yang sekarang mudah untuk menyapa sahabatnya.
" Kok tumben banget ya Iqbaal nyapa kita Cass" ucap Steffi yang mendapat anggukan saja oleh Cassie.
" Loe berdua mau kemana?" Ucapan Iqbaal kini berhasil membuat Steffi dan Cassie melongo tak percaya.
" Tumben?" Bingung Cassie pada Iqbaal yang membuat Iqbaal menaikan satu alisnya bingung akan pertanyaan Cassie.
" Apa nya tumben Cass?" Tanya Iqbaal bingung.
" Maksud Cassie tuh, tumben banget loe nyapa dan nanya kita mau kemana, biasanya kalau ketemu loe cuek banget" kini Steffi yang menjelaskan pada Iqbaal akan kebingungannya.
Iqbaal hanya tersenyum kecil dan terkekeh
" Salsha mana?" Tanya Iqbaal yang membuat Cassie dan Steffi semakin bingung dengan sikap Iqbaal.
" Salsha ada di kelas, dan kita mau ke toilet" jawab Cassie yang mendapat anggukan Iqbaal.
Iqbaal pun pergi dari hadapan Steffi dan Cassie untuk segera ke kelas.
Namun, dilain sisi Steffi dan Cassie hanya terdiam membisu melihat tingkah Iqbaal yang berubah dratis hari ini.
Ditambah lagi sikap salsha tadi yang juga membuat mereka semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI
FanfictionCinta memang aneh, baru pertama melihatnya langsung jatuh cinta Dia bisa merubah pola hidupku, disaat aku merasa kehilangan dia datang disaat yang tepat