Salsha kini sudah berada di rumah atau lebih tepatnya di dalam kamar nya. Salsha sudah pulang sejak 1 jam yang lalu dan Iqbaal yang menghantarkannya pulang.
Sejak kejadian di perpustakaan tadi siang, Salsha menjadi tidak karuan tiap kali dia mencoba untuk bersikap biasa saja.
Salsha membaringkan tubuhnya di ranjang mencoba untuk menstabilkan pikirannya kini.
" Cewek tadi siapa ya?" Salsha bertanya pada dirinya sendiri sambil mengingat kejadian dia bertemu dengan cewek yang menghampiri Iqbaal.
" Lo apan sih sal, kok jadi mikirin masalah tadi atau jangan jangan lo...?" Potongnya sambil membulatkan matanya tidak percaya.
Salsha pun bangkit dari ranjangnya untuk menuju kamar mandi.
.
.
.
Seorang laki laki tinggi dan tampan kini terlihat di kamarnya. Iqbaal kini tengah duduk di ranjang sambil bersandar merebahkan tubuhnya karena hari ini begitu melelahkan." Salsha?" Ucapnya sambil tersenyum saat menyebut nama gadis yang kini tengah berada di pikirannya.
" Sejak kita pertama ketemu, gue ngerasa ada yang aneh sama hati dan perasaan gue..." Potong Iqbaal sambil tersenyum membayangkan saat dia bersama Salsha.
" Lo cantik, manis dan lucu tapi lo udah buat gue ingat sama Seseorang sal, orang yang mirip sama lo dan juga orang yang pernah hadir dalam hidup gue" ucapnya sambil mengambil handphonenya membuka galeri yang terdapat foto seorang gadis cantik.
.
.
.
Salsha berjalan di koridor sekolah dengan tak semangat. Banyak teman teman sekolahnya yang menatap nya aneh namun Salsha tidak memperdulikan setiap perkataan teman temannya.Salsha kini sudah berada di kelas. Entah kenapa hari ini Salsha seperti tidak mempunyai mood untuk bersekolah.
Bayang bayangan gadis yang kemarin pernah menghampiri dirinya dan Iqbaal atau lebih tepatnya menghampiri Iqbaal membuat Salsha semakin frustasi, entah kenapa dengan Salsha.
" Sal, hari ini lo ada kegiatan gak" suara milik Steffi membuyarkan lamunan Salsha.
" Lo ngomong sama gue?" Tanya Salsha dengan menunjuk dirinya kepada Steffi yang mendapatkan jengkel dari Steffi." Gak gue lagi ngomong sama diri sendiri" kesal Steffi sambil duduk di bangkunya tepatnya di depan Salsha.
" Steffi, maaf ya gue gak maksud cuma hari ini gue lagi gak mood aja" mohon Salsha yang menghampiri meja Steffi dan duduk disampingnya.
" Iya gue maafin" jawab Steffi yang memberikan senyuman manisnya kepada Salsha.
" Oh ya, lo lagi ada masalah ya, cerita aja sama gue, gue siap kok dengerinnya" kini Steffi menatap Salsha dengan perasaan khawatir jika sahabat barunya ini ada masalah.
" Gak kok, gue gak lagi ada masalah" ucap Salsha yang mendapat anggukan oleh Steffi.
" Steffi, gue boleh tanya gak?" Ucap Salsha yang membuat Steffi menatapnya kembali.
" Lo mau nanya apa?"Steffi mengangkat sebelah alisnya.
" Lo kenal gak cewek yang sedang dekat sama Iqbaal?" Ucap Salsha yang membuat Steffi bingung.
Sejak kapan Salsha ingin tau tentang Iqbaal bahkan tentang cewek yang sedang dekat sama Iqbaal.
" Tumben nanya soal Iqbaal, kenapa emangnya lo cemburu?" Ucap Steffi yang membuat Salsha langsung membuang mukanya.
" Gak cuma mau nanya aja" Olak Salsha namun bisa dibaca oleh Steffi.
" Cewek yang dekat sama Iqbaal sih gak ada, tapi yang lagi deketin Iqbaal ada" jawab Steffi yang membuat Salsha kembali menatap Steffi.
" Siapa?" Antusias Salsha yang bertanya pada Steffi.
" Kalau gak salah namanya Zahra, dia itu suka sama Iqbaal tapi Iqbaal kayaknya gak suka sama dia" jelas Steffi yang membuat Salsha lega.
" Jadi bukan pacar Iqbaal?" Tanya Salsha sekali lagi.
" Ya... Gak tau" jawab Steffi yang kembali mengambil bukunya.
" Ayo dong steff, jadi Iqbaal punya pacar apa gak?" Salsha bertanya yang membuat Steffi jengkel kepada sahabatnya.
" Gue gak tau" ucap Steffi.
" Oh ya loe hari ini ada kegiatan gak?" Ulang Steffi pada pertanyaan nya pertama.
" Gak ada, emang mau kemana?" Tanya Salsha.
" Gue sama Cassie mau jalan hari ini, lo mau ikut gak" tawar Steffi yang mendapat anggukan dari salsha.
Salsha kembali ke tempat duduknya karena bel masuk telah berbunyi. Teman temannya termasuk Cassie dan Iqbaal yang sudah datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI
FanfictionCinta memang aneh, baru pertama melihatnya langsung jatuh cinta Dia bisa merubah pola hidupku, disaat aku merasa kehilangan dia datang disaat yang tepat