''loe tuh random banget sumpah?.'' Rai sudah terlihat kesal dan juga frustasi melihat kelakuan Sunny sesaat setelah mencoba baju untuk acara ulang tahunnya yang telah di siapkan Santa.
''tapi ini jelek banget Rai. not my style.''
Rai mengsuap wajahnya kasar. bagaimana bisa baju sebagus itu bukan style nya, lalu baju seperti yang dikatagorikan sebagai style seorang Sunny.
''loe tau, mama gw aja sampai pundung karna nggak dapet baju itu. dan loe malah AH shit Sunny.'' keluh Rai saat mendapatkan lemparan bantal dari Sunny.
''tuh kan, ini baju selera emak emak.'' Sunny menekukan wajahnya, sambil memanyunkan bibirnya. yang sialnya terlihat menggemaskan di mata Rai.
''yaudah kita ke mall, cari baju sesuai style loe itu. nanti gw tinggal bilang sama mama loe.'' ucap Rai luluh.
mungkin selain Abimana yang akan menuruti dan memanjakannya, akan ada Rai yang akan melakukan segala hal untuk Sunny.
''yeah.''
karna terlalu senang Sunny langsung memeluk Rai. hingga kedua nya tersadar dan Sunny melepaskan pelukannya.
''e gw tunggu di bawah, loe siap siap.'' Rai langsung melesat pergi meninggalkan Sunny, sebelum wajah merah padamnya terlihat oleh Sunny.
tanpa Rai sadari, wajah Sunny pun sudah merah padam dan jantung berdegub kencang.
.
.
.
saat ingin menuruni tangga, Sunny yang sudah siap dengan setelan perginya melihat ke lantai bawah sudah ada Rai dan Rayga sedang berbincang di ruang tengah. perlahan Sunny menuruni tangga, langkahnya terhenti sejenak saat sebuah kaki mendahulinya dengan koper yang di tarik.
Ashleen begitu rapi, mendekati Rayga dan Rai terlebih dahulu.
''kamu mau kemana hun?.'' Rayga kaget melihat Ashleen dengan pakaian rapi beserta sebuah koper di tanggannya.
''aku ada pemotretan di us, kamu temenin aku ke bandara ya, Ga.'' ucap Ashleen.
''loh kita baru aja nikah, masa kamu udah kerja aja. lagian bukannya kita sepakat ya, setelah nikah kamu berhenti dari kerjaanmu itu.'' jelas Rayga memulai argumennya dengan Ashleen.
sedangkan Sunny dan Rai hanya menyimak. saat Sunny ingin berucap untuk berpamitan dan pergi, justru Rai menggelengkan kepalanya tak setuju. menyuruh Sunny untuk diam, menikmati apa yang sedang terjadi. padahal Sunny sudah ingin pergi dari situasi canggung seperti ini, toh disini dia tidak mengerti apa apa.
''kesepakatan kita hanya setelah aku hamil, Ga. kamu jangan egois kaya gini dong, ini pekerjaan aku, ini yang aku mau. kamu jangan menghalangi karirku.''
''kamu yang egois. apa kurang uang yang aku berikan hingga kamu tidak mau melepas perkerjaan-mu itu. apa kata orang jika menantu dari Landegre masih bekerja.'' suara Rayga smakin meninggi, membuat Sunny semakin takut.
''bang, gw pergi naik motor gw aja. takut kemaleman entar.'' Rai mengetahui ketakutan Sunny saat ada orang sekitarnya yang berteriak atau bernada tinggi. maka Rai -lah yang akan menyelamatkan Sunny dari ketakutannya itu.
''enggak, gw anter kalian. tapi sebelumnya kita antar dulu kakak ipar-mu ini ke airport.'' terlihat jelas saat Rayga merebut paksa koper di tangan Asleen, marahnya belum mereda.
''kalau kamu masih marah, mending aku naik taxi aja.'' bukannya meredakan Ashleen sama keras kepalanya dengan Rayga.
''kalau kalian masih kaya gini mending gw pergi naik motor sama Sunny.'' Rai menghampiri Sunny, memegang erat tangan Sunny yang sedikit bergetar.
![](https://img.wattpad.com/cover/116660415-288-k352670.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my destiny
Fanfictionterjebak dalam cinta dan situasi yang tak diinginkan membuat kehidupan sunny berputar 180 derajat setelah pertemuannya dengan pengusaha muda rayga alyzian landegre. sedangkan mereka memiliki hati yang harus di jaga. perseteruan orang tuanya juga men...