Bab 10 : Sunny day (2)

32 7 1
                                    

''udah jadi jagoan hah?.'' 

selang beberapa menit, Sunny memberikan kue kepada Rayga, Rai datang menghampiri mereka dengan wajah penuh luka. karna sudah ada Rai yang menemani Sunny, akhirnya Rayga memutuskan untuk keluar dan memilih menemani Alex.

jadilah mereka berdua di ruangan tersebut.

''gw emang jagoan, kalo loe mau tau.'' seru Rai.

''demen banget ngejawab sih.'' Sunny melipat tangannya di dada.

''udah jangan ngambek, entar cantiknya ilang.'' wajah Sunny yang semula bete kini berubah semu. 

Sunny mengambil tissue, lalu mendekati Rai dan mengelap darah yang ada di sudut bibir serta pelipis Rai.

kini jarak mereka sangat dekat hingga deru nafas keduanya saling bertemu.

''lagian kenapa sih, demen banget berantem.'' di sela aktifitasnya mengelap darah di wajah Rai, Sunny bertanya.

''temen loe yang mulai duluan.'' 

''nggak mungkin Al yang mulai, kalo ngak ada penyebabnya.'' 

''jadi loe lebih percaya dia ketimbang gw!.'' seru Rai napak kesal.

Sunny mendengus pelan.

''karna gw ya, kalian sampai berantem gini.'' lirih Sunny, membuat Rai memalingkan wajahnya sesaat.

''tadi ayah loe bimbang, karna gw sama dia kekeh mempertahanin elu.'' 

''lalu?.'' tanya Sunny penasaran. 

bukannya terlalu pede karna dirinya di perebutkan oleh dua orang lelaki sekaligus, namun ini mengenai masa depannya dan juga anaknya kelak.

''semua pilihan ada pada loe, ayah loe bilang begitu. jadi selama loe masih ragu dengan salah satu di antara kita. tidak ada pernikahan sampai loe memilihnya sendiri. ya semacam pertarungan memperebutkan hati seorang Sunny Adiana Queensha Kravey.'' jelas Rai. 

''gw akan berjuang sekuat tenaga, dan gw harap loe bisa memantapkan hati loe untuk menjadi bagian dari keluarga gw, keluarga Landegre.'' 

Sunny tertegun, jujur rasanya seperti mendapatkan masalah baru.

''loe ngak harus jawab sekarang Sunny. loe hanya perlu lihat siapa yang pantas untuk menjadi pendamping sekaligus ayah bagi anak anak loe kelak.'' ucap Rai penuh keyakinan.



***

sepasang heels berwarna merah yang baru saja memasuki aula membuat seluruh tamu undangan memusatkan perhatiannya pada seorang wanita yang memakai baju senada dengan heelsnya, membuat dirinya semakin mencolok di antara tamu tamu yang memakai baju putih dengan tema yang sudah di tentukan.

dengan anggun, dirinya terus berjalan sampai dimana kue ulang tahun itu tersemat di tengah tengah aula tersebut. langsung saja, perempuan itu mencolek cream yang ada di atas kue yang bertuliskan nama Sunny.

''terlalu manis, sama seperti kehidupannya.'' perempuan itu bermonolog pada dirinya sendiri.

''bisa kau antarkan aku ke tuan dan nyonya Kravey.'' ucap perempuan itu kepada pelayan yang sedang mengantarkan minuman.

sepanjang perjalanan senyum nya tak pernah pudar, hingga dirinya menemukan sosok yang ia cari baru saja keluar bersama beberapa orang lain yang tidak ia kenal.

''long time no see, ayah.''

.

.

.

you are my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang