Malam ini rencananya dua sejoli yang mesranya ngalahin chicco jeriqo dan putri manino sedang dinner di salah satu restoran ternama di ibukota.
"yeon, aku denger kamu abis jambak-jambakan sama bule, bener?" tanya hyunjin tiba-tiba sambil nyodorin menu restoran yang sedang mereka tempati.
Pertanyaan dari hyunjin membuat siyeon terbuyarkan dari lamunannya, "tau dari mana?"
"apasih yang aku ga tau tentang kamu yeon." jawab hyunjin sambil senyum-senyum malu.
Malu sama gombalannya sendiri.
Iya, kayaknya hyunjin doang deh yang malu karena denger gombalan dari mulutnya sendiri.
"sa ae hehehehhehe." balas siyeon yang pura-pura baper dan salting.
Sebenernya hyunjin tuh selalu pengen gombalin siyeon tapi jatohnya garing, tapi yaudahlah siyeon kan juga harus ngehargain usaha seorang hyunjin.
"tapi kamu gak kenapa-napa kan? Terus kenapa bisa jambak-jambakan gitu? Kok kamu dibilangin pelakor? Kamu rebut aku dari siapa?"
Siyeon hanya bisa tertawa kecil mendengar pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut calonnya itu.
Yeeeu siapa juga yang rebut hyunjin kan?
"si bule bangsat itu kira aku rebut cowonya yang namanya jeno. Padahal enggak sama sekali." siyeon memutar bolamatanya sarkas lalu lanjut melihat menu restoran itu.
Mendengar cara menjawab siyeon yang rada jengkel, hyunjin pun hanya mengangguk-angguk mengerti.
Mungkin pacarnya sedang tidak ingin diganggu.
"ohhh gitu toh... Udah kalau gitu pesan makanan aja deh....."
"Eh sayang mau kemana tunggu!!"
Siyeon langsung mendadak kepo mendengar suara perempuan yang cukup keras di restoran itu.
Suaranya tidak asing..
Seperti suaranya..
"ASTAGA hyunjin denger suara itu tadi gak?" tanya siyeon panik-panik gitu, sampai-sampai hyunjin hampir keselek tusuk gigi.
"suara apaan yang?"
Mungkin karena hyunjin nanya tentang nancy tadi, sekarang siyeon jadi emosional. Rasanya pengen nabok orang.
Dan pas banget baru saja siyeon berdiri dari tempat duduknya tiba-tiba lewat jeno dan setelah itu diikuti oleh nancy yang lagi kejar-kejar jeno.
Gak tau inisiatif dari mana yang penting bukan dari sinetron anak langit ataupun sinetron hidayah indosiar, siyeon langsung arahin kakinya ke depan nancy.
Nggak, bukan arahin yang mau nendang ya, yakali.
Tapi nyenggol kakinya nancy dibawah.
Dan pas sekali, nancy jatuhnya hampir koprol.
Kebayang gak?
Hyunjin jawdrop lihat gadisnya itu. Tapi di sisi lain, hyunjin yang notabenenya anak baik-baik itu jadi triggered.
"ASTAGFIRULLAH SAYANGG KEREN BANGET KAMU NYENGGOLNYA SAMPE MELAYANG GITU TUH. KEREN!" hyunjin standing applause melihat atraksi pacarnya itu.
"HEHEHE KEREN KAN SAYANG AKUNYA.. "
"keren banget top markotop yang lain bengbeng sayang!"
Terus pasangan itu larut dalam nafsu mereka, menertawai orang lain.
Mengabaikan nancy yang masih tergeletak di atas lantai.
"lo lagi lo lagi ya dasar pasangan anjinG!!!"
Terus nancy udah kepalin tangannya buat mukul kepalanya siyeon.
"Gua tau pasti pacar gua lakuin itu ada alesannya. Pasti ada yang salah dari lo." kata hyunjin sambil nahan lengannya nancy, singkatnya, hyunjin lindungin siyeon.
"JENO NGAPAIN KAMU DISANA, GA BELAIN AKU?" teriak nancy histeris sambil nangis-nangis.
Jeno hanya diam saja melihat nancy yang nangis kejer-kejer tanpa ekspresi.
Nancy mengepalkan tangannya, "lo bahagia sama nih orang?" tanya nancy tiba-tiba dengan nafas yang memburu sambil nunjuk muka hyunjin dengan dagunya.
Siyeon yang ditanya pun hanya diam saking kagetnya.
"lo sama sekali nggak bingung sama sms pertama lo dari pemerintah? Asal lo tau--"
Belum sempat gadis blasteran itu menyelesaikan kalimatnya, jeno datang dan membawa pergi gadis itu dengan kasar.
Saat sudah berada cukup jauh dari pasangan tadi, pria itu menghempaskan tangan gadis blasteran itu dengan kasar
"kamu.. pengecut, jeno."
Gadis itu menatapnya dengan penuh penyesalan.
"i was. Tapi kali ini nggak bakal terulang lagi."
Tbc
Vote yuk!! Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] catastrophe | Lee Jeno
FanfictionKetika pemerintah yang menentukan dengan siapa mereka harus menikah, Haruskah mereka percaya?