PRAKATA

167 39 32
                                    

Dalam hidup ada berjuta-juta pilihan, beragam kemungkinan kemudian banyak kebetulan. Memilih itu gampang, memilih itu sederhana atau dengan kata lain menentukan pilihan adalah hal yang paling mudah. Namun, yang sulit setelah memilih, setelah kita menentukan pilihan ialah menjalani pilihan tersebut, sanggup atau tidakkah kita.
Choose is simple but practice your choice is not simple, begitu kira-kira.

Cinta, rasa sayang, bahagia, adalah pilihan. Kau memilih untuk tetap terpuruk dalam ketidakpastian itu pilihan, kau memilih untuk bangkit menuju kebahagiaan itu juga adalah pilihan. tergantung kita, seberapa dewasa mengambil keputusan, seberapa bijak dalam menjalani keputusan tersebut.

Masa lalu, masa sekarang kemudian masa depan adalah tiga hal yang sangat berkaitan, jika kamu salah menentukan pilihan pada masa lalu, masa sekarangmu tidak akan baik-baik saja selanjutnya masa depanmu akan berantakan. Jadi, masa lalu itu adalah dasar, jika dasarnya salah maka bagian selanjutnya akan jauh lebih salah.

Jadi, ketika memilih pakailah rasa dan rasiomu.

Nama Gue Grey, Gue lulus SMA tahun lalu dan sekarang Gue belum kuliah. Kerjaan gue tiap hari cuma ngurung diri di kamar, bukan sekedar ngurung diri tapi gue nyalurin hobi gue. Yah ... Gue hobi banget ngegambar, setiap hari, setiap jam cuma pensil dengan buku gambar yang menemani gue.
Gue paling suka ngegambar komik, bahkan gue udah buat dua buku komik karangan gue sendiri, masih amatiran lah tapi menurut gue itu udah cukup keren. Ayah sama Ibu gue sama sekali gak marah dengan sikap egois gue ini mungkin karena gue anak satu-satunya kali ya, makanya disayang banget, bahkan seinget gue, sejak kecil sampai segede sekarang, gue gak pernah sedikitpun dibentak atau dipukul.

Gue gak kuliah bukan berarti gue berasal dari keluarga yang kekurangan, ayah sama ibu gue dua-duanya kerja, mereka berdua adalah seorang pegawai. emang guenya aja yang belum siap buat kuliah, gue masih belum bisa menentukan pilihan, tentang masa depan dan cita-cita gue. Banyak hal yang buat gue bingung, gue takut mencoba-coba, gue takut gagal, gue takut kecewa, gue takut jatuh. Gue butuh hal-hal yang pasti tapi bukan instan, karena menurut Gue, ketika lo udah berusaha sekuat tenaga buat mencapai keberhasilan kemudian disaat-saat terakhir lo udah mau sampai garis finish tiba-tiba lo jatuh, tiba-tiba lo gagal. Apa yang lo lakuin? Sulit kan untuk memulai kembali? Dan gue gak mau itu terjadi sama gue. Jadi, untuk sekarang, sebelum gue mikirin mau jadi apa, mikirin tentang masa depan gue, terlebih dahulu gue harus mikirin gimana caranya supaya kegagalan gak terjadi sama gue.

Sejak lulus SMA, gue sama sekali belum pernah keluar rumah. Tubuh gue udah gak pernah sama sekali tersentuh oleh hangatnya sinar matahari kemudian sejuknya rintik hujan. Sering banget Ayah sama ibu gue nyuruh keluar, sekedar main atau olahraga lari tapi rasa malas gue kelihatannya lebih besar. Namun semalas-malasnya gue, gue juga suka olahraga, maka dari itu gue nyuruh ayah buat beli alat-alat olahraga di rumah, yah biar gak kurus-kurus amat lah.

Cerita gue dimulai ketika untuk pertama kalinya gue keluar rumah buat beli perlengkapan menggambar, waktu itu gak ada orang di rumah, Ayah sama Ibu gue lagi dinas keluar kota, karena selain menggambar gak ada yang bisa jadi moodboster gue, terpaksa deh gue keluar rumah, nah disinilah cerita gue dimulai, gue banyak bertemu orang-orang yang memberi pelajaran tentang hidup sama gue.
Lewat cerita inilah gue bisa menemukan jati diri gue yang sebenarnya, gue udah tau mau jadi apa, gue juga udah gak takut akan kegagalan, yah ... Banyak hal yang terjadi setelah gue keluar rumah.

Gue sadar ternyata dunia itu gak sesempit kamar gue, gak semenyenangkan ketika gue berhasil menyelesaikan satu chapter komik, lebih dari itu, dunia ini penuh dengan kejutan.

______________________________

- Vote
- Komen
- Saran/Kritik
Itu pilihan😅 terserah kalian.

Salam literasi.

GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang