"Iyah, kami berdua copet," jawab mizu tenang.
"Tapi kalian gak jahat kan?" tanya rena kembali
"Ya jahatlah kitakan copet," jawab mizu lagi.
__
"Ya gak lah, kita ini baik kok, buktinya kita nolongin kamu," ucap gue menenangkan mizu
"Kalau lo takut ama kita, mending lo cari tempat makan lain deh." mizu menambahkan
"Gak kok, aku gak takut, aku rasa kalian ini orangnya baik."
"Yaudah, makanya jangan banyak nanya," ucap mizu seolah-olah membentak.
Satu hal yang gue pahami lagi dari mizu, dia mudah beradaptasi sama semua orang, gue tau banget kalau dia dari awal udah tau karakter orang yang sedang ia hadapi, ia sudah tau kalau rena ini adalah tipikal orang yang manja, dan tidak suka kekerasan makanya ia bisa dengan mudah berbicara seperti itu kepada rena bahkan setengah membentak.
"Kalian mau pesen apa? Biar aku pesenin," ucap rena
"Aku nasi goreng deh," jawab gue
"Kalau kamu tan?"
"Jangan panggil gue tan ya, apalagi tani."
"Terus aku manggilnya apa?"
"Mizu aja."
"Iyah. Kamu mau pesen apa Zu?"
"Samain aja."
****
Kami bertiga menyantap makanan dengan begitu lahap, mizu yang dari tadi kelaparan juga sangat lahap, entah kenapa sesekali gue lihat ke arah rena, mukanya begitu senang. Keliatan sekali kalau dia bahagia bersama kami padahal kami baru bertemu rena beberapa menit yang lalu.
"Oh iya ren, kamu masih sekolah atau ...." gue membuka pembicaraan
"Aku masih sekolah, baru kelas dua SMA."
"Hhhm ... Terus ngapain gak sekolah? Bolos ya?"
"Hari ini hari minggu kak," jawab rena.
"Terus ngapain keluar? Bukannya lebih enak tidur di rumah?"
Rena diam.
"Kalau kamu punya masalah, cerita aja, kami siap kok dengerin, apalagi mizu, iya kan Zu?"
Mizu mengangguk, ia bahkan tidak bisa membuka mulutnya untuk bicara karena saking lahapnya ia makan.
"Beneran aku boleh curhat sama kalian?"
Rena bertanya begitu antusias kelihatan sekali kalau dia sangat senang bertemu kami."Iyah ... Gak apa-apa kok, kita kan udah jadi teman teman, iyakan Zu." gue kembali menyenggol tangan mizu
"Apaan si, dari tadi gangguin!!"
"Tuh dia udah setuju, kamu mau cerita apa?"
Rena menatap mizu hanya tersenyum.
"Jadi gini kak, aku sebenernya punya kakak dan sejak aku kecil, aku udah gak pernah liat muka dia, aku bahkan gak inget muka dia kayak gimana ...."
Rena berhenti sejenak ...
"Jadi?"
"Jadi setiap hari minggu, aku keluar buat nyari info keberadaan kakak aku," ucap rena
"Maaf nih ya, kalau boleh tau, gimana ceritanya kok kamu bisa terpisah dengan kakak kamu?" tanya gue
"Jadi kalau menurut cerita ibu aku, kan kakak aku itu orangnya super aktif, jadi dia itu kalau main selalu jauh dari rumah, nah waktu itu ketika dia keluar main kemudian malamnya dia gak pulang. Dan sejak hari itu dia gak pernah lagi aku liat mukanya. waktu itu umur aku baru 3 tahun, jadi ingatan aku masih buram tentang peristiwa itu," terang rena panjang lebar

KAMU SEDANG MEMBACA
Grey
General Fiction⚠ [ On Going ] ⚠ [ Revisi Setelah Tamat ] Cover By : @Dawisega Dalam hidup ada berjuta-juta pilihan, beragam kemungkinan kemudian banyak kebetulan. Memilih itu gampang, memilih itu sederhana atau dengan kata lain menentukan pilihan adalah hal yang p...