Sudah jam 11 malam gue masih gak bisa tidur, memikirkan hari ini kemudian bagaimana esok. Dan sampai sekarang gue masih dibuat berpikir keras, ternyata lingkungan seperti itu memang ada, lingkungan yang jelas-jelas salah dan berbahaya tetapi ada seseorang yang memilih hidup bahkan bertahan hidup di dalamnya. Lingkungan yang jelas-jelas penuh dosa tapi dengan susah payah seseorang mau hidup di dalamnya. Gue pikir selama ini hal seperti itu cuma ada dalam sinetron-sinetron sore alay bin lebay yang bercerita tentang jatuh bangunnya seseorang dalam menjalani hidup. Yah ...
Sudah jam 11 lewat, gue masih belum bisa tidur. biasanya sih gue buat komik kalau gak bisa tidur kaya gini, tapi kalian tau kan? Kalau hari ini gue lupa tujuan pertama gue keluar rumah, mau nonton anime, animenya udah tamat. Mau nge game bosen, pokoknya gak ada yang bisa jadi moodboster gue selain menggambar komik.
*****
Dan entah kenapa mungkin karena lelah ... Gue membuka mata dan ternyata udah pagi ...
*****
Pagi ini, gue begitu bersemangat, ada sesuatu dalam diri gue yang begitu bahagia. Namun, dilain sisi hati kecil gue turut berbisik bahwa yang gue lakuin ini sebenarnya salah, lo boleh mencoba apa saja, lo boleh mencoba hal yang menurut lo menarik tetapi selama hal yang lo lakuin itu tidak menyimpang atau melanggar. Pikiran semacam ini terus menganggu gue. Kalian pikir gue gak takut? Atau setidaknya merasa bahwa apa yang gue lakuin ini salah? Tepat! Gue takut, gue bahkan telah merasa bersalah dari kemarin, tepat setelah gue ngaku kalau gue mau bergabung dengan pencopet.
Tapi rasanya ada yang kurang kalau gue biarin semua ini lewat sia-sia, gue udah ketemu mizutani, gue bahkan udah ngaku sama bosnya kalau gue mau ikut nyopet. Nanti kalau gue gak ikut, apa yang bakalan terjadi dengan mizutani, apa yang bakal dilakukan bosnya sama dia kalau gue menghilang dan gak jadi buat gabung.
Mungkin kalian berpikir gue tiba-tiba mau gabung jadi pencopet itu cuma buat seneng-seneng doang, setelah puas gue tinggalin semuanya. Bukan itu tujuan gue,Begini ...
ada rasa kesal bercampur dengan kasihan waktu liat seorang perempuan menggantungkan hidupnya jadi copet, perempuan yang hakikatnya lemah lembut harus memilih hidup dalam kekangan sebagai seorang pencopet, setiap detik hidupnya dalam bahaya, gue gak tega, gak tega ketika liat perempuan yang dibentak-bentak.
Jujur aja gue udah punya rencana buat keluarin mizutani dari lingkungan tersebut, tentunya bukan cara yang langsung atau terang-terangan tapi pelan-pelan dan dengan sedikit ketenangan, mungkin gue akan dipukul lagi dengan balok kemudian ditendang kalau gue jujur langsung ama mizutani buat nyuruh dia berhenti jadi copet. Yah .. Mungkin dengan begini gue bisa mempengaruhinya pelan-pelan.*****
Seperti kemarin gue masih pake sweater yang hodienya besar dan ini salah satu sweater kesayangan gue juga. Hari ini gue janjian ama mizu buat ketemu di warung penjual nasi goreng kemarin.
Hampir sampai, gue liat dari kejauhan ternyata dia udah disana nungguin gue, "mungkin dia udah mulai percaya ama gue," pikir gue dalam hati.
"Hey ..." sapa gue
"Lama!"
"Udah si, masih pagi juga."
"Lo udah sarapan ya?"
"Nanti aja."
Gue liat jam ...
"Udah jam 9 loh, ini udah lambat buat disebut sarapan, gue pesen yah, biar gue yang traktir," ucap gue
Gue pikir dia nolak, eh taunya dia cuma diam aja, mungkin benar, perutnya belum diisi.
"Eh lo yakin mau nyopet?" tanya mizu ke gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grey
General Fiction⚠ [ On Going ] ⚠ [ Revisi Setelah Tamat ] Cover By : @Dawisega Dalam hidup ada berjuta-juta pilihan, beragam kemungkinan kemudian banyak kebetulan. Memilih itu gampang, memilih itu sederhana atau dengan kata lain menentukan pilihan adalah hal yang p...