Kyuhyun mulai kembali ke sekolah pagi itu setelah hampir seminggu absen. Pagi-pagi sekali ia sudah bangun. Setelah mandi dan berganti pakaian, ia berkaca di depan cermin cukup lama untuk memastikan bahwa wajahnya sudah layak tampil. Ibunya sampai harus memanggilnya berkali-kali supaya ia cepat turun untuk makan.
Kim Kibum menatap sepupunya yang sedang menghabiskan nasi gorengnya itu cukup lama. Ia mengeluh dalam hati karena ia akan melewatkan pagi yang ribut setelah beberapa hari ia menikmati paginya dengan tenang.
"Wajahku benar-benar bersih kan, Bum? Tidak kelihatan bengkak kan?" tanya Kyuhyun untuk kesekian kalinya sesaat setelah memasuki mobil.
See, benar kan seperti dugaan Kibum kalau sepupunya itu mulai meributkan hal yang tak penting. Kim Kibum menyahuti pertanyaan Kyuhyun itu dengan gumaman pendek yang membuat Kyuhyun kesal karena merasa tidak diperhatikan.
"Yak, Kim Kibum, lihat wajahku baik-baik!" teriaknya marah.
Kim Kibum mengalihkan pandangannya dari buku yang ada di pangkuannya. Sepupunya ini akan terus mengganggunya sampai ia mendapatkan jawaban seperti apa yang ia mau.
"Aku sudah melihatmu dan kau baik-baik saja. Jangan manja!" kata Kibum jengkel.
Kyuhyun menutup mulutnya dengan kesal. Bibirnya sampai maju beberapa senti karena jengkel dengan jawaban Kibum itu. Kyuhyun tidak mau mengajak Kibum bicara lagi. Alih-alih merasa bersalah, hal itu justru membuat Kim Kibum merasa senang. Paling tidak ia bisa menikmati perjalanan ke sekolah dengan tenang.
Saat sampai di sekolah, ternyata suasananya masih cukup sepi. Tak heran, Kyuhyun tadi sengaja memaksa berangkat lebih pagi. Anak itu masih belum mau jadi pusat perhatian. Ia ingin hari pertamanya setelah absen cukup lama berjalan tanpa ada kejadian yang luar biasa, menurut Kyuhyun.
"Sepi sekali, Bum," kata Kyuhyun saat menyusuri lorong di lantai satu.
"Siapa yang mengajak berangkat pukul setengah tujuh pagi? Pelajaran juga masih dimulai jam delapan," balas Kim Kibum.
"Tapi aku tak menyangka kalau sesepi ini," ujar Kyuhyun yang diam-diam merasa menyesal karena sudah membantah bujukan ibunya untuk berangkat lebih siang.
"Hanya kita, penjaga sekolah, dan tukang kebun yang sudah datang sepagi ini," sindir Kibum dingin.
Kyuhyun manggut-manggut mendengar ucapan Kibum itu. Seandainya saja ia tidak bersikeras, tentu sekarang ia masih bisa menghabiskan ayam goreng kesukaannya.
"Kita ke mana dulu, Bum?" tanya Kyuhyun.
"Kelas."
"Jangan ke kelas, seram tahu," bantah Kyuhyun sekali lagi.
"Perpustakaan?" tawar Kibum.
"Itu malah lebih menyeramkan," gerutu Kyuhyun.
"Kalau begitu, aku di kelas saja. Kau boleh keluyuran ke mana pun yang kau mau," kata Kibum kesal.
Sepupunya yang keras kepala itu membuat kepala Kibum pening. Apalagi dengan tingkah manjanya sekarang.
Kyuhyun mencibir saat Kibum mengatakan dengan suara ketus. Dalam hati ia merasa heran, tak biasanya Kibum seperti itu. Biasanya Kibum hanya diam pura-pura telinganya tuli.
Kyuhyun meneruskan langkahnya menuju ruang kelasnya. Ia tidak jadi pergi meninggalkan Kibum serang diri menuju kelas.
"Kenapa tak jadi pergi?" tanya Kibum heran.
"Tak ada orang," jawab Kyuhyun kesal.
"Ya, sudah duduk saja di sini kalau begitu," jawab Kibum santai sambil menunjuk bangku panjang yang ada di depan setiap ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH ME
FanfictionCho Kyuhyun tak tahu apa yang salah dengan dirinya. Dia yang terlahir sempurna, namun penuh dengan misteri. Kesialan selalu menimpa orang-orang di sekitarnya. Hanya Kim Kibum seorang yang mengetahuinya.