CHAPTER 4

612 91 58
                                    


"Berhenti memberi itu semua untuk Kyuhyun, Sae Young-ah! Dia milikku!" bentak Kim Jung Mi pada Ahn Sae Young, teman sekelasnya.

"Kyuhyun milikmu? Sejak kapan?" bentak Ahn Sae Young tak mau kalah.

"Sebentar lagi dia akan jadi milikku. Jadi, kau tak perlu repot-repot mengiriminya surat setiap hari. Usahamu itu sia-sia!" tukas Kim Jung Mi.

"Huh, jadi itu belum terjadi kan? Selama Kyuhyun-ssi belum menjadi milik siapa pun, aku merdeka untuk melakukan apa pun yang aku mau," kata Ahn Sae Young tak mau kalah.

"Kenapa kau selalu membantahku, Sae Young-ah? Aku bicara padamu dengan baik-baik dan kau tak mau menurut padaku."

"Kaukira siapa dirimu? Kau bukan siapa-siapa yang harus kuturuti. Terserah aku mau melakukan apa. Kau tak punya hak mengaturku," teriak Ahn Sae Young kesal.

"Kau seharusnya mendengarkan apa perkataanku. Aku memberitahumu supaya kau mulai tahu diri. Kau tak punya kesempatan untuk mendapatkan Kyuhyun. Jadi, sebelum kau patah hati, bukankah aku telah berbaik hati dengan memperingatkanmu!" kata Kim Jung Mi mencoba meluluhkan hati Ahn Sae Young.

"Baik hati katamu? Aku tahu betul bagaimana dirimu. Apa kau takut bersaing denganku? Kaupikir kau akan lebih mudah mendapatkan hati Kyuhyun dengan menyingkirkanku? Jangan mimpi, Jung Mi-ah. Kita akan bersaing secara fair. Kalau kau takut kalah saingan, bukankah lebih baik kau yang mundur teratur?" cemooh Ahn Sae Young.

"Jaga mulutmu! Siapa yang takut bersaing denganmu? Kau bukan sainganku," balas Kim Jung Mi mengejek.

"Kala begitu, berhenti juga mengaturku! Apa yang aku lakukan tak ada hubungannya denganmu," kata Ahn Sae Young.

Suasana semakin memanas. Kedua gadis yang tengah bersaing mendapatkan Kyuhyun itu pun saling berkacak pingggang dan melontarkan nada kecaman. Tak ada seorang pun yang mau mengalah.

Kim Kibum yang datang sesaat setelahnya kembali mengeluh. Ia berjalan melewati kedua gadis itu dan membanting tasnya ke atas meja.

"Berhenti berteriak. Ini mejaku," gerutu Kim Kibum kesal.

Kim Kibum mengeluarkan kantong plastik yang selama beberapa hari ini setia dibawanya. Ia membereskan barang-barang yang berserakan di atas meja lalu mengumpulkannya menjadi satu.

"Kalian tak perlu ribut. Kyuhyun tak pernah membawa pulang semuanya ini. Dia tak akan pernah tahu siapa dan apa barang pemberian kalian," ucap Kibum ketus.

"Huh, apa? Itu mustahil. Kyuhyun selalu menerima barang-barang pemberian kami dengan senang hati. Wajahnya juga selalu ceria saat melihat barang-barang itu di atas mejanya. Dia juga selalu membawa pulang barang-barang pemberian itu," kata Kim Jung Mi menimpali perkataan Kim Kibum.

"Itu menurutmu kan? Percayalah Kyuhyun tidak seperti itu. Sekarang cepat menyingkir, aku mau duduk!" kata Kim Kibum ketus.

Kim Jung Mi dan Ahn Sae Young menyingkir dari meja Kibum dan Kyuhyun. Meskipun tak percaya dengan semua yang dikatakan Kibum barusan, tapi melihat Kibum yang ketus dan tanpa ekspresi itu membuat mereka ingin cepat-cepat menyingkir meskipun segan.

Kim Kibum duduk dengan tenang di kursinya. Ia membuka tas kanvasnya lalu mengeluarkan buku setebal ensiklopedia dari dalam tasnya. Tak dihiraukannya lagi kedua gadis yang masih meributkan hal-hal yang tak perlu sepagi ini. Setidaknya mereka berdua tidak bertengkar di dekatnya dan membuat paginya yang tenang ternodai.

Hari ini Kyuhyun belum masuk sekolah. Sepupunya yang super manja itu masih bersikeras absen sekolah sebelum wajahnya kembali seperti semula. Meskipun di mata Kibum wajah Kyuhyun sudah sangat baik, tapi sepupunya itu masih merajuk untuk menambah jatah liburnya. Pipinya yang kemerahan membuatnya merasa belum layak tampil kembali ke sekolah.

WHAT'S WRONG WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang