Hyerin's POV
Hari demi hari berlalu..
Aku semakin tak mengerti dengan hati dan pikiranku.
Aku semakin dekat dengan Guanlin, tetapi di waktu yang bersamaan, hubunganku dengan Daniel juga semakin membaik.
Aku sering membantu Guanlin untuk belajar disaat Jihoon sibuk, mengingat Jihoon sudah di tahun terakhir SMA sehingga ia harus mempersiapkan ujian kelulusan. Jihoon juga masih aktif di klub futsal karena itu salah satu hobinya.
Di sisi lain, aku tak lagi menolak kalau Daniel mengantar dan menjemputku kuliah. Meskipun terkadang aku menolaknya yang mengajakku pergi.
Seperti sore ini, aku hanya memiliki kelas siang. Dan sekarang aku sudah dalam perjalanan pulang bersama Daniel.
***
Daniel's POV
Sesekali aku mencuri pandang kearah Hyerin yang duduk di sebelahku.
Hyerin adalah cinta pertamaku. Dan aku harus kehilangannya karena aturan bodoh dari kedua orang tuaku yang memaksaku untuk pergi ke Amerika. Meskipun itu tak sepenuhnya salah orang tuaku. Aku juga bodoh karena menurutinya begitu saja. Dan sekarang aku menyesal.
Sudah berulang kali aku meminta maaf dan memohon pada Hyerin agar ia mau menerimaku kembali. Ia memang sudah memaafkanku, tapi sepertinya hatinya bukan lagi untukku.
Hyerin sudah mau menerima tawaranku untuk mengantar dan menjemputnya kuliah sesekali. Namun tetap saja, raganya bersamaku, tapi tidak dengan jiwa dan hatinya.
Ketika bersamaku, Hyerin lebih sering membicarakan tentang anak kecil yang merupakan adik kelas dari Jihoon. Jihoon adalah adiknya Hyerin. Hyerin juga seringkali menolak ajakanku untuk pergi dengan alasan ingin menemani laki-laki yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya itu untuk belajar.
Memangnya dia siapa sampai meminta Hyerin untuk terus mengajarinya? Untung saja mereka belum benar-benar berpacaran. Aku masih memiliki harapan.
"Hyerin-ah.." panggilku.
Kalau saja aku tidak sedang menyetir, aku ingin sekali terus menatap wajah Hyerin. Wajahnya tak pernah membuatku bosan. 2 tahun tanpanya sungguh sangat menyiksaku.
"Hmm?"
"Apa kamu lapar? Apa kamu mau menemaniku makan dulu di Myeongdong sebelum aku mengantarmu pulang?" pertanyaanku berhasil membuatnya yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya menoleh kearahku.
"Baiklah." jawabnya akhirnya setelah aku melihatnya berpikir beberapa saat.
Sepertinya hari ini aku akan tidur nyenyak. Park Hyerin akhirnya mau menerima ajakanku.
"Kamu mau makan dimana?" tanyaku bersemangat.
"Kau tahu kalau aku ini pemakan segala. Aku tak akan protes dengan pilihanmu," jawabnya masih seperti tahun-tahun yang lalu saat dirinya masih menjadi pacarku.
"Baiklah. Ayo kita makan makanan western kali ini." Hyerin hanya mengangguk mendengar ucapanku.
Kurasa Hyerin tau kemana kita akan makan. Ada 1 restaurant yang menjual steak di daerah Myeongdong yang sering aku datangi saat masih berpacaran dengan Hyerin dulu.
***
"Daniel?" seseorang tiba-tiba menghampiriku dan Hyerin saat kami sedang menunggu pesanan.
Aku terkejut melihat gadis yang menghampiri kami.
"Chungha?"
Ya, dia adalah Kim Chungha. Dia teman satu sekolahku dan juga teman sekelasku dulu.
Satu sekolah tahu kalau Kim Chungha pernah menyukaiku. Atau bahkan aku menduga kalau ia masih menyimpan perasaan untukku. Itulah mengapa aku malas melihatnya. Ia selalu berusaha menjauhkanku dari Park Hyerin.
![](https://img.wattpad.com/cover/142454624-288-k531419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Lesson
FanfictionLai Guanlin x Park Hyerin (OC) Kita tak pernah tahu pada siapa kita akan jatuh cinta. Namun satu yang pasti, jangan menyalahkan takdir. Bagaimana kisah seorang Park Hyerin yang menyukai adik kelas dari adiknya yang usianya terpaut 4 tahun darinya? I...