Kecewa

696 30 15
                                    

A/N : Di part ini akan ada beberapa kata-kata kasar,so jangan di tiru ya.

Aldo sadar dari keterkejutannya,dia mengambil nafas dalam dan berjalan mendekat kearah mereka berdua.

Reno dan Senja yang merasa ada seseorang yang menghalangi cahaya dari sorot lampu taman itu menghentikan aktivitas mereka.

Senja melebarkan matanya melihat Aldo yang berdiri di sampingnya.

"A..Aldo?se...sejak ?"
Senja berusaha berbicara ditengah nafasnya yang tercekat.

"Apa? Ini"
Aldo berbicara dengan nada yang santai,sangat santai dan memberikan satu teh di tangannya kepada Senja dengan sebuah senyuman.

Senja meraih teh yang disodorkan oleh Aldo padanya,tangannya sedikit gemetar,tapi wajah Aldo sekarang sangat sulit untuk ditebak,dia hanya tersenyum dan menatap mata Senja lurus.

Setelah satu teh di tangannya sudah diambil oleh Senja,Aldo menundukkan kepalanya dalam, suasana menjadi hening tidak ada satupun dari mereka yang terlihat akan memulai pembicaraan.

Tiba-tiba,Aldo mengangkat keplanya dan berbalik menghadap Reno,dia menyiramkan teh yang berada ditangan kirinya tepat ke wajah Reno.

Senja terkejut,begitu pula Reno yang menjadi sasaran Aldo,Reno mengusap wajahnya dan menatap tajam Aldo.

"Ap.."
Belum sempat Reno menyelesaikan kata-katanya,Aldo sudah lebih dulu mencengkeram bajunya dan meninju rahang Reno sampai Reno oleng dan tersungkur ke tanah.

"Aldo!!! Apa yang kau lakukan?"
Ucap Senja hiteris sambil menahan lengan kanan Aldo,karena dia masih terlihat akan menghajar Reno.

Aldo tanpa berkata-kata menarik tangannya dari pelukan Senja mengakibatkan Senja terdorong kebelakang dan teh yang dipegangnya tumpah membasahi dirinya sendiri,Aldo melihat itu tapi dia hanya diam dan kembali menghadap kearah Reno yang sudah kembali berdiri.

"APA MAKSUDMU??!"
Teriak Reno emosi tepat di depan muka Aldo sambil mencengkeram kerahnya.

Aldo melepaskan tangan Reno dari kerahnya,sambil menatap mata Reno tajam Aldo melangkah kedepan,menabrakkan bahu kanannya ke bahu kanan Reno sambil berkata.
"Mulai sekarang,jaga dia.Brengsek"

Dan Aldo pergi dari sana,dengan langkah pelan namun pasti dia menjauh dari tempat itu,menghiraukan panggilan Senja yang menyebut-nyebut namanya.

"Shhh Senja,sudahlah,mungkin dia perlu menenangkan dirinya"
Ucap Reno sambil memeluk Senja yang sudah menumpahkan air matanya.

Aldo memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi,menyebabkan pengguna jalan lain membunyikan klason berulang kali,tapi dia tidak perduli.

Dia mengambil hpnya dan menghubungi seseorang.

"Halo,apa kau sibuk?"
"Tidak,ada apa?"
"Mau bersenang-senang denganku?"
"Tumben,kenapa? Apa kau ada masalah?"
"Heh,dasar memang aku tidak boleh bersenang-senang ha?"
"Baiklah,kutunggu ditempat biasa"
"Oke"

Aldo mematikan hpnya dan melemparkannya kedalam dashboard mobilnya,dia mengubah arahnya menuju tempat yang sudah dia hafal di luar kepala.

Mobilnya terus melaju sampai dia berhenti disuatu tempat,terlihat seseorang sedang duduk sendiri dibawah lampu jalan yang sepi.

Aldo melemparkan kopi kaleng yang dia beli di jalan tadi ke orang itu.

"Yo,Fahrenheit!!!!"

Fahrenheit menangkap lemparan Aldo.

"Mobil itu?"
Ucapnya kaget sambil melihat mobil yang berada di belakang Aldo.

"Haaa,yaahh entahlah,tiba-tiba dia datang kembali padaku,mungkin dia tidak bisa jauh dariku hahahaha"

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang