Part 15

4.8K 217 0
                                    

Keesokkan harinya...

Sayang kamu dimana?

Ucap Gio sambil mencari-cari Icha di dalam kamar dan kamar mandi. Gio cepat-cepat turun ke lantai bawah mencari-cari Icha.

Mi, pi, kalian lihat Icha nggak? Icha nggak ada di dalam kamarnya. Apa Icha kabur dari rumah ini? Icha kan masih belum percaya kalau Gio dan Icha sudah menikah. Bahkan kita berdua masih tidur di kamar yang terpisah. 

Tapi barang-barangnya masih ada kan?

Ada mi, tapi Icha nggak bawa hp jadi Gio nggak bisa hubungi Icha.

Kamu coba cari di komplek perumahan ini dulu Gio. Siapa tahu Icha lagi jalan-jalan atau beli sesuatu.

Iya pi.

Gio pun mencari-cari Icha di komplek perumahannya.

Icha berjalan sambil selalu tersenyum melihat bungkusan yang ada di tangannya. Tiba-tiba Icha melihat 2 ekor Anjing di depannya. Icha langsung menjerit-jerit ketakutan. Icha menjatuhkan bungkusannya begitu saja. Icha teringat saat 4 tahun yang lalu saat dia pernah di gigit oleh Anjing peliharaan Gio.

Gio yang dari jauh melihat Icha cepat-cepat mendekat sambil membawa sebuah kayu besar yang di temukannya di pinggir jalan. Saat Gio hendak memukul kedua Anjing tersebut Icha cepat-cepat mencegahnya.

Jangan mas, Anjingnya jangan di bunuh seperti 2 Anjing mas Gio dulu. Anjingnya usir aja.

Sayang kamu ingat 2 Anjing mas Gio?

Iya mas.

Gio pun mengusir kedua Anjing tersebut. Gio langsung memeluk tubuh Icha yang masih gemetaran dan menengangkannya. Tiba-tiba Icha menangis.

Sayang, kamu kenapa menangis? Kedua Anjing tadi nggak gigit kamu seperti dulu kan?

Nggak, tapi bubur Ayam Icha jatuh. Icha kan udah jauh-jauh belinya. Icha kan pengen banget sarapan bubur Ayam.

Sayang, jangan nangis ya. Kita beli lagi ya?

Bubur Ayamnya nggak ada lagi. Itu yang terakhir.

Sayang, kita pulang dulu ya. Nanti mas beliin kamu bubur Ayam di tempat yang lain.

Beneran?

Iya sayang.

Tapi beliin Icha mie Ayam dan soto Ayam juga.

Iya sayang, tapi mulai hari ini kita berdua harus 1 kamar lagi.

Iya mas Gio.
_______________

2 bulan kemudian...

Di ruang keluarga Icha sedang menonton televisi. Tiba-tiba ada adegan seorang wanita yang tertabrak sebuah mobil. Icha sangat kaget, tiba-tiba bayangan-bayangan tentang kecelakaan yang terjadi padanya melintas di benaknya. Icha pun langsung menjerit-jerit.

Mami...

Gio, mami dan papi Gio sangat kaget mendengarnya. Mereka bertiga langsung menuju ruang keluarga dan mereka bertiga sangat kaget saat melihat Icha pingsan. Mereka bertiga cepat-cepat membawa Icha ke rumah sakit terdekat. Dokter pun langsung memeriksa Icha dan janinnya. 1 jam kemudian Icha sadar. 

Mas Gio...

Sayang, kamu sudah sadar...
Kamu nggak apa-apa kan?
Kamu baik-baik aja kan?

Iya mas, Icha udah sadar, Icha nggak apa-apa. Icha baik-baik aja. Mami, mami juga nggak apa-apa kan? Mami juga baik-baik aja kan? Mami nggak terluka kan? Lain kali mami nggak boleh mengejar-ngejar orang yang sudah menjambret tas mami seperti tadi ya mi?

Sayang, kamu udah ingat semuanya?



Veronicha (1-16 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang