5. What....?

1.3K 192 4
                                    

Terbangun karena suara penggorengan berminyak dengan bacon itu sebenarnya cukup menyenangkan. Bahkan sebenarnya dia bukan terbangun melainkan telah bangun dari tadi hanya saja berhubung jadwal aktifnya belum mulai ia hanya diam sambil membaca buku atau sekedar membaca kembali data yang telah diberikan oleh Namjoon. Lagipula dia tak bisa tertidur lelap sampai tak mendengar suara apapun. Ah-dan omong-omong-sialnya, dia diberikan kamar tepat di samping ruang pribadi si detektif sok tampan itu. Sebenarnya tak ada masalah berhubung detektif itu tinggal sendirian sehingga tetap saja ia melakukan banyak riset dan lainnya di ruang non pribadinya atau bahkan di ruang tengah, memberantaki dengan berbagai kertas dan tali yang berusaha menyambungkan satu titik dengan titik lainnya.

Membuka pintu kamarnya dan mendekati asal aroma bacon dan lainnya itu ternyata sang detektif sialan itu tengah sibuk memasak banyak hal. Dengan tali celemek mengikat pada pinggangnya menghadap kompor dengan kedua tangan yang dengan lihainya memegang gagang pan dan spatula. Kaus putihnya dengan punggung tegap. Entah mengapa daripada menjadi detektif ataupun pemimpin perusahaan dia lebih cocok menjadi seorang chef.

"Oh. Taehyung-ssi." Menyadari keberadaan Taehyung, detektif itu pun berbalik tetapi kedua tangannya masih setia melakukan kegiatan memasaknya, "Apa kau menyukai bacon? Atau mungkin kau tidak memakan daging babi?"

Pertanyaan itu jelas secara tak langsung menyatakan bahwa dia telah mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan si bodyguard. Detektif macam apa yang memasak untuk bodyguard-nya?

"Anda tak perlu melakukannya." Ucap Taehyung.

"Don't be absurd. Sarapan adalah jadwal makan paling penting. Jadi apa kau menyukai bacon atau ingin memakan makanan lain?" tukas Jungkook sembari menunjuk kulkas tak jauh dari tempatnya berdiri, "Kau bisa mencari bahan makanan lain jika kau tak menyukai daging babi."

Taehyung menghela napas pelan. Tidak hanya detektif yang harus dilindunginya ini terlalu percaya diri, menyebalkan tapi juga keras kepala bahkan batu pun sepertinya kalah. Niatnya mengambil tempat duduk yang cukup berjauhan tetapi sayangnya Jungkook tak membiarkannya dengan bagaimana dua piring telah disiapkan di atas meja menandakan bahwa tempat duduknya adalah salah satu diantara dua kursi itu. Tapi serius, kenapa detektif itu tidak menjadi chef saja daripada melakukan pekerjaan berbahaya seperti menjadi detektif? Walaupun memang benar chef itu masuk ke dalam kategori melayani orang tetapi pemimpin perusahaan pun bukannya secara tak langsung melayani orang lain? Sebenarnya interaksi di dunia itu saling melayani bahkan pemimpin marga Kim pun tak dapat kabur dari konsep itu.

Bahkan pekerjaan membunuhnya pun merupakan bagian dari melayani orang lain tersebut.

.

.

.

Because of Fate Chapter Five

"What-?"

.

.

.

Menjadi bodyguard adalah menjadi pelindung dengan hawa keberadaan setipis udara kosong dan hanya menunjukkan keberadaannya ketika memang dibutuhkan, tetapi mungkin konsep yang dimiliki oleh Jungkook bukanlah seperti itu-dia menganggap bahwa Taehyung merupakan rekan yang bukan berjalan di belakangnya melainkan di sampingnya dan harus ikut ketika membahas mengenai semua petunjuk yang didapatkannya, tetapi juga Taehyung tak dijadikan suatu alat untuk menggunakan kekerasan ketika sumber informasi mereka tidak mengikuti keinginan si detektif. Jungkook dapat menganggapnya sebagai rekan tetapi Taehyung tak akan membantu sedikit pun. Dia hanya melindungi dan menjauhkan detektif itu dari bahaya yang mengancam nyawanya. Ironis sekali karena dia harus melindunginya padahal ujungnya harus membunuhnya.

[Re] Because of Fate [kv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang