POV DEA
Kata mamaku, "Jadi cewek itu yang kuat, jangan mau tergantung ama cowok"
sejak kecil, aku Dea, selalu di didik oleh mamaku untuk mandiri dan tidak menjadi anak yang manja.
Mamaku membesarkanku sendirian, itu karena sejak aku lahir, ayahku telah kabur meninggalkanku sama mamaku. Tidak...mama tidak memperbolehkan aku menyebutnya ayah tapi kalau bajingan boleh.
Gara-gara perkataan mamaku itu, waktu SD aku pernah dipanggil anak bajingan oleh teman-teman karena...
"Dea, nama ayahmu siapa?",
"Bajingan"
Sejak itu, aku mulai tidak menerima ajaran yang diberikan oleh mamaku dengan mentah-mentah.
Mamaku mengatakan kalau aku harus mandiri dan tidak manja tetapi kenyataannya saat aku mengikuti acara study tour waktu smp, rumah menjadi berantakan seperti kapal pecah karena dia tidak biasa mengurus rumah.
Mama..oh..mama
Sejak aku mulai mengurus rumah dan menjadi mandiri, mama berubah menjadi tidak bisa mandiri dan manja.
Kadang kala saat aku sedang tidur sendiri karena sudah besar, mama tiba-tiba saja masuk kekamarku dan ikut tidur denganku.
Itu bukan karena mama kangen dengan anaknya yang sudah mulai besar ya? tapi...
"Dea, tau nggak tadi mama punya junior baru ditempat kerja"
"terus?"
"Dia ganteng banget!"
"terus?"
"dia orangnya pemalu kayak anak kucing tahu"
"terus?"
"Tapi waktu mama nggak sengaja jatuhin dokumen-dokumen yang ada dimeja, dia bantuin mama lho"
"owh"
Mama curhat padaku tentang kehidupannya ditempat kerja, lagian kemana perginya kata-kata mama yang katanya 'Jangan tergantung sama cowok'
Dan saat curhat, mama selalu tidak membiarkanku untuk tidur duluan. Tapi setelah dia selesai curhat maka dia akan langsung tidur begitu saja dan keesokan harinya mama akan sangat susah untuk dibangunin.
sungguh, ini serasa peran mama dan anak menjadi terbalik.
Seperti perkataan mama waktu dulu, aku sekarang menjadi anak yang mandiri dan tidak manja.
Saat dirumah aku mengurus rumah+mama, saat disekolah aku mengurus kelas.
Sebenarnya aku dikelas ini tidak sepenuhnya mengurusnya karena disini aku hanya menjadi bendahara dan menarik uang-uang kas. Tapi...
"Woy joni! sini lu, bayar kas sekarang, enggak usah lari lu!"
"Anto, mau kemana lu? kamar mandi sekarang udah penuh"
"Woy prapto enggak usah pura-pura bisu, bayar lu!"
"Namalu rahmat tapi kas nunggak sebulan lu! nggak usah pura-pura tidur!"
"Jenny, kejar toni yang ikut lari sama joni! dia belum bayar jatah minggu ini"
Seperti itulah, anak-anak cowok disini bener-bener susah disuruh bayar kas. Bahkah aku dijuluki preman bermata empat. Dan terkadang cowok-cowok selalu meminta fotocopy menggunakan uang kas tetapi mereka selalu banyak alesan pas ditagih
Mama, kata-katamu yang katanya jangan terlalu tergantung sama cowok itu bohong. Kenyataannya cowok-cowok nggak bisa menjadi tempat bergantung. Mungkin kalau digantung ditiang bendera masih bisa.
Aku dea, aku harus kuat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA?
Teen FictionKumpulan kisah-kisah fiksi pendek sma yang mungkin pernah kalian alami. ada jony yang menganggap dirinya jenius, ada anto cowok misterius, ada toni si cowok sering dijailin, ada jenny yang suka jailin toni, ada shinta idola kelas, ada hilma cewek ma...