Toni dan Alat lukis(Kisah Toni bagian 2)

39 5 0
                                    

POV TONI


Besok adalah hari senin dan itu berarti sekarang adalah hari minggu.

Benar sekarang adalah hari minggu, hari dimana gua harusnya bersantai-santai, main ps, main bola dan bersenang-senang penuh.

Tapi....

Sekarang gua ada ditoserba, tepatnya ditoko perlengkapan alat tulis dimana gua harus mencari alat lukis yang akan digunakan buat pelajaran besok.

Apesnya lagi gua nggak tau alat buat lukis itu apa aja yang dibutuhin buat pelajaran besok

'buku gambar ama crayon aja bisa nggak ya?', itu yang ada dipikiran gua saat mondar-mandir keliling toko alat tulis ini.

Dan entah kenapa, beberapa  pegawai toko ini sekarang merhatiin gerak-gerik gua yang dari tadi cuman liat-liat aja selama berjam-jam.

Oi gua bukan mau maling!

Sungguh deh ini bikin gua malu aja, mungkin gua seharusnya tanya penjaga tokonya saja apakah disini ada alat buat lukis atau tidak.

Tapi saat gua sudah memantapkan diri buat tanya penjaga toko yang sedang-sibuk-sibuknya itu, tiba-tiba saja gua melihat orang yang paling tidak ingin gua lihat di dunia ini.

Yap, dia adalah jenny!

Rambutnya hitam lurus sebahu yang terjuntai lembut apa adanya, dia memakai kemeja merah dengan kotak-kotak hitam seperti pakaian pak jokowi yang agak kebesaran buat tubuhnya ,dia juga menggunakan celana jeans hitam dengan sepatu cat warna merah yang sangat cocok dengan pakaian bagian atasnya. Ditambah kaca mata bulat dengan frame warna hitam yang sangat cocok dengan mata bulatnya.

Siapa dia?

Penampilannya benar-benar sangat berbeda dengan penampilannya yang ada disekolah yang terkesan apa adanya. Untuk waktu lama gua memandanginya terus untuk memastikan apakah dia benar-benar jenny atau bukan.

Tetapi saat gua terus memandanginya dari kejauhan, tiba-tiba saja petugas toko yang menjaga kasir mengatakan sesuatu kepada gadis mirip jenny itu yang sedang membayar sesuatu yang dibelinya dan itu membuatnya menghadap kebelakang

Saat dia menghadap kebelakang dan menemukan gua melihat kearahnya, saat itu juga tiba-tiba saja senyum penuh muncul diwajah bulatnya dan dia segera berjalan kearah gua.

Gawat, dia kayaknya bener-bener jenny. Gua harus pergi nih.

Sungguh, apapun wujudnya kalau dia itu jenny maka sebaiknya gua menghindarinya agar gua bisa merasa aman.

Namun itu terlambat

"TONI!"

Dia memanggil nama gua dengan keras seolah-olah dunia ini hanya miliknya saja dan tidak merasa bahwa suaranya itu bisa membuat setiap langkah kakinya diperhatikan.

Karena ini sudah terlanjur dan orang-orang juga melihat kearah gua, jadi gua hanya mencoba tersenyum kearah jenny saja sambil tidak memikirkan apa yang dipikirkan orang-orang terhadap gua.

"ngapain disini lu ton?", tanya dia dengan senyuman yang masih membekas diwajahnya

"Mau main PS!"

"Hah?"

"Udah jelas gua ditoko alat tulis, masih tanya lagi", Jawab gua seperti biasanya

"hahaha lu jutek amat. mau beli apaan emang?", tanya dia

"Mau beli alat lukis buat besok, udah beli lu?"

"Gua?"

"Bukan, emak lu!"

Anak SMA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang