part 19

355 47 6
                                    

yeri merasa tidur nya terusik, saat merasakan sentuhan lembut di kepalanya, perlahan dia membuka matanya, dan mendapati wajah kyungsoo yang sedang tersenyum padanya,

"oppa," ucap yeri lirih

"kau sudah bangun, apa kau sangat mengantuk ? sampai tidur lama sekali?" tanya kyungsoo sambil membantu yeri bangun dari tidurnya,

"hehe ne oppa, semalam aku tidak bisa tidur," ucap yeri sambil mengucek matanya,

"kenapa tidak bisa?"

"entahlah,, beberapa bulan ini, aku sering mengalami mimpi buruk, awal nya tidak sering, tapi hampir satu bulan ini aku selalu mimpi buruk" ucap yeri dan mengambil gelas berisi air yang ada di meja depannya

sementara kyungsoo mengernyit bingung mendengar penjelasan yeri

"mimpi buruk seperti apa maksudmu?"

yeri menoleh dan merubah posisinya menghadap kyungsoo

"apa oppa tau? yang ku mimpikan, adalah sesuatu yang aku tidak tau, aku tak ingat pernah mengalami hal yang ku mimpikan, tapi aku merasa tak asing, aku bermimpi ada seorang anak laki-laki yang mendatangiku dan mengatakan jika aku, adalah orang yang jahat, orang yang paling jahat yang pernah dia temui, tapi aneh nya, aku tak bisa melihat dengan jelas wajah anak laki-laki itu, bahkan suaranya seperti suara yang sudah di edit" ucap yeri menjelaskan,

sementara kyungsoo terdiam mendengar cerita yeri, benar kah?? apakah itu memang terjadi?

"lalu, apa kau bisa mengenali laki-laki itu?"

"tidak bisa, aku tidak bisa mengenalinya,"

" bentuk wajahnya, apa kau tak mengingatnya?? kau pasti bisa mengetahui bentuk wajahnya kan?" ucap kyungsoo lagi,

"tidak oppa,, aku tak bisa mengenalinya"

"ah,, atau bentuk tubuhnya,? tinggi badannya? atau pakaian nya??,, kau ingat?" tanya kyungsoo dengan ekspresi serius

"oppa,, aku tidak mengingat apapun, aku tidak tau anak itu siapa, sudah lah, kau tak perlu hawatir, mungkin itu bukanlah sesuatu yang penting" ucap yeri tersenyum,

berbeda sekali dengan reaksi kyungsoo yang terdiam mendengar kata-kata yeri,

"tidak penting ya?" tanya nya lirih yang hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya, dia menatap yeri dengan ekspresi yang tak terbaca,

"oppa apa kau sudah selesai rapat?" tanya yeri mengalihkan pandangannya pada kyungsoo yang baru dia sadari jika kyungsoo tengah memakai pakaian kantor, celana hitam, di padukan dengan kemeja biru dongker dengan dasi yang warna nya sama dengan celananya, dan jangan lupakan jika dia masih menggunakan jas hitam nya, membuatnya terlihat tampan luar biasa

"n..ne?? ah ne, aku sudah selesai rapat, ayo kita pulang, ini sudah mau malam" ucap kyungsoo dan membantu yeri untuk bangun,

"apa kaki mu masih sakit?"
"ne?? sepertinya tid.. akhh" belum sempat dia menyelesaikan kalimat nya, dia sudah memekik kecil merasakan pergelangan kaki nya yang terasa nyilu,

kyungsoo yang mendengar ringisan yeri pun tak tega, dengan perlahan dia membalikkan tubuhnya dan berjongkok di depan yeri, membuat yeri kebingungan dengan tindakan kyungsoo

"k..kenapa?" tanya yeri bingung, kyungsoo menoleh

"ayo naik, kaki mu masih sakit, maaf aku terlalu lelah hari ini sampai tak bisa menggendong mu dengan kedua tangan ku, setidaknya punggung ku masih kuat menggendong mu, jadi ayo naik" ucap kyungsoo di akhiri dengan senyuman

"a..ah tak usah oppa, aku bisa berjalan sendiri, atau aku bisa berpegangan padamu, tak perlu menggendong ku oppa" ucap yeri sambil menyentuh bahu kyungsoo, dia merasa tak enak dengan kyungsoo, karna terlihat jelas sekali raut lelah kyungsoo yang tak bisa disembunyikan, apalagi dia tadi sudah jujur jika dia sangat lelah, membuat yeri tambah merasa tidak enak

You Are My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang