"Tunggu, usai-nim" cegat Bomin sebelum hazel pergi"Ada apa?" Tanya Hazel tanpa menoleh
"Aku ingin tahu lebih rinci tentang keadaan Wanna One" kata Bomin.
"Aku tak bisa bicara disini. Mari ikut saya" kata Hazel seraya berjalan.
"Ya.. usai-nim" kata Bomin
Selama perjalanan Bomin sesekali mencuri pandang pada Hazel. Hazel sadar bahwa Bomin menatapnya tapi dia tak memperdulikannya.
Sesampainya diruangan. Hazel pun mempersilahkan Bomin masuk dan langsung menjelaskan tentang keadaan member Wanna One.
"Terima kasih, usai-nim" kata Bomin setelah hazel selesai menjelaskan.
"Ya" kata Hazel singkat
"Hmmm.. usai-nim apa boleh saya meminta nomor ponsel anda, hanya untuk berjaga-jaga kalau ada keadaan genting" tanya Bomin pelan.
"Baiklah, tapi ingat hanya untuk keadaan genting" kata Hazel tegas
"Tentu saja usai-nim" kata Bomin seraya menyodorkan hpnya pada hazel. Hazel segera mengambil hp Bomin dan mengetikkan nomornya.
"Terima kasih usai-nim" kata Bomin tersenyum singkat
"Saya permisi dulu usai-nim" lanjut Bomin membungkukkan badan seraya beranjak pergi
"Ya" jawab hazel. Bomin pun segera pergi menuju kamar member Wanna One
#Keesokan paginya
Member Wanna one segera bersiap untuk pulang, ketika di koridor Bomin dan wanna one melihat Hazel, melihat itu mereka pun menyapa Hazel.
"Selamat pagi usai-nim" sapa mereka serentak, tentu saja kecuali Guanlin
"Hmm" jawab Hazel
Hazel yang melihat Guanlin tak menyapanya pun ngedumel didalam hatinya "Dasar tiang"
(Gitu-gitu lu naksir juga #Hazel gampar author:"3)
Hazel pun pergi meninggalkan mereka
"Dia kenapa?" Kata ong bingung. Yang lain pun hanya mengedikkan bahu.
"Aneh" batin Guanlin
"Sudahlah, ayo kita pergi saja. Hari ini kalian ada jadwal rekaman jangan sampai kalian terlambat" kata Bomin seraya berlalu.
Akhirnya, mereka pun segera pergi meninggalkan rumah sakit dan menuju tempat rekaman.
#Disisi lain.
Hazel sedang menggeram kesal ketika membaca surat ancaman yang baru saja diantarkan asistennya.
Disurat itu si pengirim memperingatkan Hazel untuk tidak melupakan tugas dan tanggung jawabnya.
"Sialan" umpat Hazel kesal seraya merobek surat ancaman itu dan membuangnya.
"Aku harus segera menemui paman" kata Hazel menggerutu.
-----
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Boy - Lai Guanlin✔
Teen FictionBagaimana bila 2 orang berhati es dipersatukan oleh takdir. Bisakah mereka bersatu?? Hanya waktu yang bisa memutuskannya. Note: Author 1- knghazel02 2- k.c.see #kadang baku #kadang tidak #ini murni karya sendiri #please don't be a plagiat