"i'm back seoul" batin seseorang.
"Bomin oppa eodiseoyo?" tanya orang itu.
'di agensi, wae?'
"ani, ghwenchana"
'eoh gerae'
"anyyeong oppa"
Pippppp------
Orang itu pun berlari menuju pintu keluar bandara dan segera menaiki taksi yang telah dipesan sebelumnya.
"ajhussi, swing entertaiment juseyeo" setelah mengatakan itu taksi yang dinaikinya pun berangkat.
---------
Beberapa saat kemudian orang itu pun sampai swing entertaiment. Sesampainya disana ia langsung memasuki gedung besar itu dan mencari keberadaan bomin.
"Bomin oppa" teriak orang itu keras ketika melihat bomin berjalan dari kejauhan.
Bomin yang mendengar itu sangat terkejut.
"see-ah, neo!" ucap Bomin terkejut.
"hehehe..... Kau terkejutnya" ucap Chamsee tertawa senang.
"kenapa tidak bilang kalau kau mau pulang?" kata Bomin mendekati Chamsee.
"i want to give you and my all brother's suprise" kata Chamsee lancar.
" jadi ada dimana naega oppadeul?" tanya Chamsee celingak - celinguk.
Mendengar pertanyaan Chamsee, membuat Bomin gugup.
"Chamsee.... Sebenarnya wanna sudah bubar dua minggu yang lalu" ucap Bomin pelan.
"MWO???" teriak Chamsee kaget.
"Channie -ah kau....
" kundae wae? Wae? Oppa wae?" tanya Chamsee mencengkram kerah Bomin.
"Chamsee kendali kan diri mu dengar kan dulu....
"shireo, aku yang menjaga mereka dari awal tapi ketika aku pergi mereka bubar, kau pikir aku mau mendengar hal ini ketika aku kembali, HaH!!!" ucap Chamsee panjang lebar.
"aku tau tapi....
"Hazel pasti tau hal ini kan, dia juga yang seharusnya menjaga wanna one ketika aku pergi, tapi kenapa bisa bubar?" tanya Chamsee seraya melepaskan cengkraman nya pada kerah Bomin.
Chamsee langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Hazel.
"neo eodiya?"
"....."
"aku akan kesana sekarang"
Tanpa menunggu jawaban Hazel, Chamsee langsung mematikan ponsel nya membawa tas nya dan pergi meninggalkan Bomin sendirian di lobby.
Bomin langsung mengambil ponselnya.
Dan menghubungi yang lainnya.Another place#
Brakk....
Suara gebrakan pintu membuat hazel langsung mengalihkan pandangannya dan menatap orang yang juga tengah menatapnya dengan penuh amarah.
"Kau sudah datang? Chamsee" sebut Hazel pelan namun masih bisa terdengar.
Chamsee menghampiri Hazel dengan langkah lebar dan berdiri di depannya walau masih terhalang meja kerja Hazel.
"Apa maksudnya dengan wanna one bubar?" Desis Chamsee sinis.
"Dengarkan aku, aku sudah berusaha membuat mereka tetap utuh dan mereka sendiri yang memutuskan untuk bubar" jawab Hazel dengan perlahan.
"Seharusnya kau beritahu aku, ini bukan hanya tentang dirimu saja zel!!" jawab Chamsee penuh penekanan.
"Masalahnya meski aku memberitahumu mereka tetap akan bubar, jadi itu sia sia saja" jelas Hazel masih dengan perlahan walau ia mulai sedikit jengah dengan suasana yang ada.
"BAGAIMANA KAU TAHU ITU AKAN SIA SIA SEDANGKAN DIRIMU BELUM MENCOBA!!!" teriak Chamsee kesal dengan mata merah yang masih menatap Hazel.
"LALU AKU HARUS APA? HAH?!" balas Hazel tak kalah kesal.
"Hah, pantas saja kau di tinggal kan oleh kakak mu. Kau tau kau itu egois dan hanya memikirkan diri sendiri, kau tidak akan pernah belajar tentang kehidupan jika kau tidak pernah di tinggal kan" ejek Chamsee sinis melipat tangan di depan dadanya.
"Brengsek, kau tau apa tentang hidup ku?!" sergah Hazel mulai marah.
"Kau juga tau apa tentang hidup ku, dan seenaknya memutuskan?!" balas Chamsee kesal.
Brakk...
Pintu kembali terbuka menampilkan 11 orang yang kini menjadi topik pertengkaran antara Chamsee dan Hazel.
"Chamsee-ah gemanhae" panggil Minhyun dan menarik Chamsee mundur ke arah mereka.
Chamsee langsung menepis tangan Minhyun dan beralih menatap 11 orang pria itu dengan sinis.
"Kalian menganggap ku apa selama ini? Hah?!Apa aku orang asing yang tak perlu di beritahu tentang keputusan kalian untuk bubar?!" ucap chamsee penuh penekanan
"Kami tidak bermaksud seperti itu..."
"Lalu apa?!" Sentak Chamsee memotong perkataan Minhyun.
"Sudahlah aku muak, tak ada gunanya aku kembali dan kalian harus tau, kalian dan wanita itu sama saja egois dan hanya memikirkan perasaan kalian sendiri!!" sergah Chamsee meninggalkan ruangan itu.
Setelah itu ruangan kembali sunyi, Minhyun dan yang lainnya beralih menatap Hazel dengan penuh sesal, sedangkan Hazel membalas tatapan itu dengan dengusan kesal.
"Pergilah!" usir Hazel sambil duduk di kursi kebesarannya dan memijat keningnya yang pening.
"Maafkan kami Hazel, karna kami kau yang menerima amarah Chamsee. Sekali lagi maaf kan kami" setelah mengatakan itu Jisung mengajak yang lain untuk pergi dari tempat itu.
"Hah! Aku tahu, aku juga salah disini" gumam Hazel setelah pintu tertutup.
---
Udah lama ga up, gak kerasa juga udah hampir 1 tahun hehe~
Maaf jika ada kesalahan ya~
Semoga kalian para readers tetep suka ya sama ff ini.
Terima kasih atas semua dukungan nya (:
Tft!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Boy - Lai Guanlin✔
Teen FictionBagaimana bila 2 orang berhati es dipersatukan oleh takdir. Bisakah mereka bersatu?? Hanya waktu yang bisa memutuskannya. Note: Author 1- knghazel02 2- k.c.see #kadang baku #kadang tidak #ini murni karya sendiri #please don't be a plagiat