18.

121 17 2
                                    

#Flashback on

Pagi-pagi sekali Hazel menuju tempat kuliah nya karena ada kelas pagi. Dia pergi tanpa pamit pada orang tua nya dan Daniel, Daniel sudah mengetahui bahwa Hazel akan ada kelas pagi.
-

Pagi itu ketika Daniel dan orang tua nya sarapan bersama.

"Daniel, setelah sarapan temui daddy dan mommy di ruang kerja daddy, ada yang ingin daddy bicarakan" kata Sean ayah Daniel seraya beranjak pergi dari meja makan. Sunha ibu Daniel pun mengikuti suami nya pergi setelah mengelus rambut putra nya itu. Daniel hanya diam dan tetap melanjutkan makan nya.

Seusai makan, Daniel langsung pergi ke ruangan daddy nya.

"Duduklah" kata Sean ketika mengetahui putra nya datang.

Daniel tak menjawab apapun dan langsung duduk, dia melihat mommy nya berdiri tepat di samping daddy nya.

"Sekarang kau sudah dewasa, jadi daddy ingin kau menjadi penerus dan mengelola perusahaan daddy" kata Sean menjelaskan maksud nya memanggil Daniel ke ruang kerja nya.

Daniel sudah menduga nya, hal ini sering terjadi tetapi dia tak kunjung mengatakan setuju pada daddy nya itu, mommy nya pun sering kali membujuk nya, namun dia tetap tidak memberikan jawaban. Dia sudah lelah dengan semua yang terjadi, jadi dia memutuskan untuk menyelesaikan semua nya saat ini juga.

"Tidak. Aku tidak bisa menerima nya daddy" kata Daniel tegas

"Apa? Kenapa Daniel, ini semua demi masa depan mu dan lagi pula kau adalah anak tertua" kata Sean terkejut dengan penolakan putra nya itu

"Jawab aku. jika aku menanggung dan mendapatkan semua ini, lalu bagaimana dengan Hannie?" tanya Daniel serius menatap daddy nya dengan tajam. Melihat itu Sean menjadi naik pitam.

"Daniel. Kau tau kan bahwa adik mu itu masih kecil, dia selalu memberontak dan membangkang. Daddy tidak bisa menjadikan nya penerus daddy. Dan hanya kau yang akan menjadi penerus daddy. Tidak dengan Hazel, anak itu tidak pernah menuruti mau daddy dan juga dia belum cukup dewasa" kata Sean mulai marah.

"Kau egois daddy. Dia juga anak mu dad"

"Hannie memang tidak pernah menuruti daddy, itu karena aku yang menyuruh nya agar dia fokus pada cita-cita dan keinginan nya. Aku tidak ingin Hannie jadi seperti seekor burung yang selalu terkurung di dalam sangkar emas tanpa tau kapan akan bebas. Aku tidak ingin dia menjadi seperti ku, yaitu menjadi boneka yang selalu kau mainkan dad" kata Daniel dengan lantang bahkan dia menaikkan nada bicara nya.

"LEE DANIEL"

Plakkk..

Sean menampar Daniel dengan keras, hingga Daniel sedikit terhuyung ke belakang.

Sunha yang melihat itu hanya bisa menangis, karena melihat anak dan suami nya bertengkar. Dia ingin sekali menghentikan nya, namun dia tau bahwa itu hanya akan meperburuk keadaan.

"Lihat mom, itulah kenapa aku tidak ingin Hannie menjadi seperti ku, karena sekali dia menurut, ketika dia memberontak inilah yang akan dia dapat kan dan aku tidak akan membiarkan adik ku menderita.."

"Tidak, tidak akan pernah" kata Daniel tetap memandang daddy nya datar.

"Lee Daniel cukup--"

"Tidak dad. Kali ini kau yang cukup, aku sudah terlalu lama menurut, kau bahkan tidak memperhatikan Hannie. Kau tidak tau kan mom kalau Hannie selalu menangis setiap malam, karena kalian tidak pernah memperhatikan nya. Kalian tidak merasakan nya, Namun tidak dengan ku. Aku juga merasakan sakit yang dia rasakan, dan mommy tau apa yang Hannie katakan padaku ketika dia menangis? 'Aigo, aku selalu merasa seperti tidak memiliki orang tua.. Aku selalu sendirian, Aigo' " kata daniel mengingat adiknya ketika mengatakan hal itu.

My Love Boy - Lai Guanlin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang