3

2.5K 271 7
                                    

Jihoon melangkah dengan cepat ketempat yang ia tuju UKS sekolah nya di sana dia melihat adik nya tengah terbaring lemah di ranjang, dan seseorang yang tadi menelfon nya, ya dia Lucas seseorang yang menelfon nya dan berkata bahwa adik nya di temukan tak sadarkan diri di Rooftop sekolah.

"Lucas-a mengapa dia ada di Rooftop? Apa keadaan nya baik?" Tanya Jihoon

"Aku tak tahu Jihoon-a yang ku tahu adikmu telah tergeletak jatuh di Rooftop, tadi aku hanya pergi sebentar ke kantin dan saat ku kembali dia telah pergi dari kelas" ujar Lucas Panjang lebar.

Di lain sisi ada seseorang yang tengah terdiam di kursi nya, dan menatap foto keluarga yang ada di handphone nya

"Eomma, Appa Bogoshipo" Lirih nya

"Jinyoung apa kau baik baik saja?" Tanya seseorang pada orang yang di sebut Jinyoung tadi

"ah Jaem aku baik hanya merindukan keluargaku" ujarnya

"Oh iya aku tadi melihat Hyung mu siapa itu namanya? Woo..." ujar Jaemin bingung

"Woojin?" ujar Jinyoung

"ah iya itu Woojin Hyung, tadi aku melihatnya di angkat oleh Lucas hyung dengan keadaan pingsan, ku rasa hyung mu sakit Young-a" ujar Jaemin, Jinyoung hanya menatap nya kaget dan bingung

'apa karena dia tidak sarapan dengan baik tadi pagi?' batin Jinyoung

"Yak! Kau melamun Park Jinyoung" Ujar Jaemin

"Dimana dia sekarang?" Ujar Jinyoung

"hah?" bingung Jaemin

"Woojin dimana dia" Ujar Jinyoung

"Ku rasa dia di UKS" jawab Jaemin

Tanpa mengucapkan kata Jinyoung langsung pergi dari tempat itu dan menuju UKS, namun sebelum dia masuk dia melihat sluet hyung nya yang lain

"Woojin hyung, ada apa dengan mu? Tak biasanya kau seperti ini, mian tak bisa menjadi adik yang baik yang bisa menjagamu, lagi pula ada Jihoon hyung dan orang orang yang menyayangimu hyung. Mian aku tak bisa melihatmu langsung" Lirih Jinyoung Rasa Kasihan nya di tutupi oleh Ego nya dan enggan sekedar menjenguk hyung nya yang sedari dulu selalu menjaganya sampai kejadian itu datang dan dia membenci Woojin.

Jihoon mengetahui bahwa adik nya ada di luar sana dan hanya menatap mereka dan tak berminat masuk keruangan itu

'Mengapa kau tak masuk? Sekedar menjenguk hyung yang kau benci tanpa alasan yang jelas mengapa kau hanya menatapnya dari luar Young-a' batin Jihoon

Sudah sekitar 1 jam dan Woojin telah sadar dari pingsan nya, sekarang dia tengah bersama Jihoon karena Lucas di suruh ke kelas dan membiarkan Jihoon yang menjaga adik nya

Jihoon menatap kembaran nya dalam diam, dia hati dan pikiran nya banyak sekali pertanyaan yang ingin dia lontarkan pada adik nya itu

"Berhentilah menatapku hyung kau menakutkan" Ujar Woojin masih setia melihat pemandangan orang di luar sana

"Yak.. apa kau tidak bosan di perlakukan tidak adil oleh saudara kita yang lain, mengapa kau diam saja?" Tanya Jihoon

"Karena apa yang membuat mereka membenciku pun aku tak tahu hyung yang aku tahu saat itu aku hanya terbangun dengan kondisi yang sangat lemah di ranjang rumah sakit hyung dan aku tak ingat apapun. Dan berita bahwa eomma dan appa telah meninggal aku tak tahu alasan pasti mereka membenciku tapi mungkin mereka membenciku karena hal yang menyangkut kepergian eomma dan appa" Ujar Woojin lirih, ketika mengingat hal itu kepalanya kembali terasa sakit karena dia memaksakan mengingat memori yang bahkan hilang dari otak nya.

Jihoon yang sedari tadi hanya bisa menatap nya dengan tatapan sedih, walau sebenar nya dia tahu apa yang membuat adik nya yang terlihat kuat itu di benci seluruh saudaranya. Karena pada saat kejadian itu dia sedang bersama dengan para hyung dan dongsaeng nya dan Woojin adik nya tengah pergi ke suatu tempat bersama ayah dan ibunya. Sampai berita bahwa adik dan orang tuanya mengalami kecelakaan yang sangat parah yang membuat orang tua nya meregang nyawa dan membuat adik nya Koma selama sebulan dan kehilangan sebagian ingatan nya.

Mengingat kejadian itu membuatnya ingin menangis karena setelah kejadian itu tak ada lagi hyung dan dongsaeng nya yang menjaga Woojin pada masa kritis nya hanya ada dia yang selalu menunggu saudara kembar nya bangun dari masa kritis nya, sampai pada saat Woojin terbangun dan dia kehilangan sebagian ingatan nya dan mendapatkan berita bahwa orang tua nya telah pergi walaupun ia tak ingat bagaimana kecelakaan itu terjadi dan mengapa dia di sini di Rumah Sakit

"dan mengapa kau tadi pingsan Park Woojin?" Tanya Jihoon

"aku hanya kelelahan hyung tenang saja" Ujar Woojin membuat tatapan mengintimidasi seorang Park Jihoon keluar

"Jangan menatapku seperti itu hyung aku tak berbohong percayalah" Ujar Woojin meyakinkan Jihoon.

Bel pulang berbunyi dan membuat seluruh siswa serta seluru sekolah bersorak bahagia karena pada akhir nya mereka bisa pulang.

"Woojin-a kajja kita pulang keadaanmu masih lemah jadi kau harus pulang" Ujar Jihoon

"Arraseo" Pasrah Woojin, padahal hari ini dia ada latihan dance dan basket

Selama di perjalanan mereka hanya terdiam dengan pemikiran mereka masing masing.

Sesampainya di rumah megah itu Jihoon dan Woojin melangkah masuk

"suatu keajaiban seorang Park Woojin pulang lebih awal? Mungkin jika bukan karena ucapan Jihoon kau akan pulang larut lagi, dasar pembawa sial" Ujar Jisung kasar

"Hyung hentikan" cegah Jihoon

"kau membelanya lagi hoon-a tak ada yang perlu kau bela Hoon-a dia memang pembawa sial" Ujar Jisung sambil menunjuk tepat pada woojin.

"Aku tak mengerti mengapa kalian semua membenci Woojin" setelah mengucapkan itu Dia dan Woojin segera menuju tempat mereka

.

.

.

Tak terasa Waktu makan Malam datang Jihoon mendekati pintu kamar adik nya untuk mengajak nya makan malam

"Woojin-a kajja kita makan malam"ucap nya dari luar

Namun taka da sautan dari orang yang sedang di dalam

"ah mungkin dia tidak mendengar suaraku" ujar Jihoon kembali mengetuk kamar adik nya tapi tetap tidak ada sautan dari adiknya, tanpa berfikir lama lagi Jihoon segera memutar knop pintu Kamar adiknya dan melihat adik nya tengah tertidur dengan wajah yang sangat pucat.

"Woojin-a Gwenchana?" Tanya Jihoon Khawatir

Mata Woojin perlahan terbuka dan menatap mata Jihoon

"dingin hyung" ucap nya lirih dan menutup kembali matanya. Jihoon yang Khawatir akan keadaan adik kembar nya langsung memeriksa suhu tubuh adik nya

'Panas' itu lah yang terasa

"Woojin-a tenang aku akan meminta pertolongan" Ujarnya masih mengenggam erat lengan adik nya, dan mencoba berteriak dari dalam berharap para hyung nya dan juga adik nya dapat membantunya namun tak ada satupun dari mereka yang perduli pada keadaan Woojin

"Woojin-a ku mohon bertahan kita ke rumah sakit sekarang"

.

.

.

.

.

TE BE CEH OR TO BE CONTINUE GUYS

HAY HAY HAY ANYEONG AUTHOR BALIK LAGI BAWA FF INI SEMOGA KALIAN SUKA YA MAAF KALO JELEK. OH IYA JANGAN LUPA VOMENT KARENA VOMENT DARIKALIAN ITU KAYA PENYEMANGAT BUAT AKU HEHE. SEKALI LAGI MAKASIH LOP YU ALL


SEE YOU





Mianhae Park Woojin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang