12

1.6K 180 39
                                    

""Arghh S..Sakit" lirih woojin menahan sakit pada dada dan juga perutnya serta kepalanya yang sangat pening

"Tolongh..." lirih nya sembari menguatkan diri untuk bangkit dari tidurnya dan segera bergerak menuju Kamar mandi
Dengan langkah yang lemah woojin masuk ke dalam Toilet dan berjongkok di depan kloset mengeluarkan semua isi perutnya walaupun yang keluar hanyalah cairan bening. Namun itu sukses membuat nya lemah tak berdaya di samping kloset
.
.
.
.
.
.
Daniel memasuki rumah nya dengan gelisah mengetahui adik nya sudah pulang bersama dua saudaranya yang lain, kaki nya melangkah menuju kamar adik kecil nya yang sangat dia rindukan. Daniel membuka knop pintu kamar Woojin dengan pelan takut membangunkan pemilik kamar, namun saat Daniel membuka kamar Woojin dia tak melihat Woojin di sana. Namun setelah itu terdengar erangan kesakitan yang berasal dari kamar mandi adik nya, Daniel segera berlari menuju kamar mandi dan terkejut melihat Woojin tengah tergulai lemas di kamar mandi
"Woojin-a" Daniel segera mendekati woojin dan menatap adiknya khawatir
"D..Daniel Hyungh" Lirih Woojin saat menatap kakak nya tengah memperhatikan nya
"Eoh ini hyung" Ujar Daniel segera membawa tubuh lemah Woojin ke kasur dan mengganti baju basah nya

Setelah mengganti baju milik Woojin, Daniel segera duduk di pinggir adiknya

"Kau Baik baik saja?" Tanya nya

"Eum Gwenchana Hyung gomawo" Ujar Woojin dengan senyumnya

"Mengapa kau ada di kamar mandi tadi?" Tanya Daniel, membuat Woojin menatapnya sekilas

"Perutku sedang tidak baik hyung, jangan khawatir aku baik baik saja" Ujar Woojin

Daniel tahu Woojin berbohong mengatakan perutnya tidak baik dan dia baik baik saja

"Jangan berbohong Woojin-a Wajahmu sangat Pucat" Ujar Daniel

"Aish Hyung, Aku benar benar baik percayalah" Ujar Woojinseraya tersenyum pada Daniel

Walaupun masih belum percaya padanya, Daniel tak ingin sesuatu terjadi pada adiknya

"Keurae, Sekarang kau tidur" Ujar Daniel menutup tubuh Woojin yang semakin hari semakin kurus dengan selimut

"Arraseo Hyung Jalja" Ujar Woojin

Pagi pun datang, namun tak seperti biasanya Wajah Woojin semakin Pucat hari ini sehingga para Hyung nya merasa khawatir padanya

"Jin-a Gwenchana? Wajahmu Pucat" Ujar Jihoon yang tengah Duduk di depan Woojin. Tak jauh di sana ada Daniel yang Menatap mereka, ia yakin ada yang Woojin Sembunyikan darinya dan yang lain Namun lagi lagi Ego Daniel mematahkan rasa penasaran nya

"Gwenchana Hyung jangan khawatir" Ujar Woojin dengan senyum nya berharap Hyung nya yang satu ini dapat percaya padanya

"Jangan berbohong Jin-a Lebih baik kau istirahat untuk hari ini Hyung takut kau sakit" Ujar Jaehwan yang tiba tiba datang dengan makanan

"Aku baik baik saja hyung, lagi pula aku sudah lama tak masuk sekolah aku ingin bertemu dengan teman teman ku boleh ya?" Ujar Woojin dengan memelas, mau tak mau Jihoon mengizinkan nya

"Arraseo Kau boleh pergi tapi jaga kesehatanmu, Hyung tak ingin kau sakit" Ujar Jihoon dan Tiba tiba Woojin datang dan memeluknya

"Gomawo Hyung" Ujar Woojin senang

" Hmm Makan sarapanmu kita berangkat sekolah" Ujar Jihoon di balas anggukan cepat dari Woojin

"Nde Hyung" Ujar Woojin semangat dan langsung menghabiskan sarapan nya

"Kajja Hyung" Seru Woojin semangat

"Aigoo apa sesemangat itu kau ingin ke sekolah Woojin-a?" Tanya

"Nde Hyung aku merindukan teman teman ku" Ujar Woojin semangat

"Arraseo sekarang kajja kita berangkat" Ajak Jihoon

"Kajja Hyung" Ujar Woojin senang akhirnya bisa kembali kesekolah

Mereka berangkat bersama menuju sekolah, Woojin merasa sangat senang bisa kembali ke sekolah. Setelah sampai di sekolah Woojin memilih untuk pergi duluan menuju kelasnya

"Hyung... aku duluan" Ujar Woojin segera pergi menghidari kata kata hyung nya yang pasti menyuruhnya untuk pergi bersama

"Yak... Park Woojin Yak" Ujar Jihoon kesal melihat adiknya yang langsung berlari menuju kelasnya

"Dasar anak itu" Kesal Jihoon.

Namun tak lama setelah Woojin pergi beberapa teman dari Jinyoung datang

"Oh jadi kau yang mencelakai Jinyoung eoh?" Tanya salah satu dari mereka, namun Woojin tetap berdiam

"Jika orang lain bertanya padamu Jawab!" Bentak orang yang Woojin kenal 'Na Jaemin'. Namun melihat respon Woojin yang diam membuat mereka geram dan memukuli Woojin Hingga seseorang datang

"Yak kalian hentikan" Ujar seseorang itu, yang memilika wajah unfamiliar

"Siapa kau? Berani Ikut campur urusan kami?" Tanya Jaemin

"Apa penting kalian tahu siapa aku? Lebih baik kalian sekarang pergi dari sini sebelum ku panggil guru BK ke sini" Ujar Seseorang itu lagi

"Awas saja kau Woojin urusan kita belum selesai" Ujar Jaemin dan kawan kawannya

"Kau baik baik saja?" Tanya seseorang itu membuat Woojin sedikit menatapnya

"A... Nde aku baik, Terima kasih" Ujar Woojin Pelan

"Sama sama. Tapi mengapa kau tak melawan pada mereka?" Tanya Seseorang

"Percuma saja aku melawan pada akhirnyapun aku akan kalah oleh mereka" Ujar Woojin sembari berdiri merapihkan dirinya

"Sebaiknya kita berjalan bersama aku belum pernah melihatmu setelah pindah apa kau jarang masuk" Tanya seseorang itu

"A... itu iya aku harus menjaga kakak ku di Rumasakit" Ujar Woojin

"Keurae... ah iya Nama ku Jeon Woong. Kau?" Tanya Woong

"Woojin imnida" Ujar Woojin

"Senang berkenalan dengan mu" Ujar Woong

Tak terasa mereka sudah sampai di kelas mereka.

"Yak apa kau juga di kelas ini?" Tanya Woong senang

"Nde" Jawab Woojin membuat Woong tersenyum

"Kita akan menjadi sahabat bukan" ujar nya

"Eum" Jawab Woojin senang

"Kajja kita masuk" Ajak Woong, membuat Woojin mengikutinya dari belakang

"Woojin-a. oh Woong-I" Panggil Lucas saat melihat kedua manusia itu datang bersama

"Caseuuu" Ujar Woojin senang

"Ah iya ada yang ingin aku bicarakan padamu Cas-a" Ujar Woojin menariknya pergi dari sna

"Caseu jangan kaget saat aku menceritakan ini" Ujar Woojin

"Ada apa Woojin-a?"

"Bantu aku,Aku ingin......."

"WOOJIN KAU GILA"

.

.

.

.

.

TBC MAAF BANGET YAA AKU APDETNYA LAMA L SOAL NYA LAGI SIBUK SIBUKNYA BELAJAR. MAKASIH UDAH SETIA NUNGGUIN. MAAF KALO KURANG MEMUASKANL HOPE YOU GUYS LIKE IT  luv 


Mianhae Park Woojin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang