5. Rahasia Kecil 2

3.1K 266 30
                                    

Fokus Suho sedikit buyar setelah berbincang dengan Lee soman satu jam yang lalu. Kalimat-kalimat yang keluar dari mulut CEO nya terus berputar di pikiran Suho.

"Tentang maneger EXO, hmm setelah diselidiki, kejadian sebulan yang lalu bukan lah 100% kecelakaan. Kau pasti mengerti maksud ku Suho. Ada unsur kesengajaan disni."

'Siapa yang ingin menyakiti tuan maneger? Dan apa tujuan nya? Mengapa dia harus melibatkan maneger grup ku?!' batin Suho kesal dan tetap saja ia tidak mengerti.

Berkali-kali Suho mengusap wajah nya mencoba memahami kondisi saat ini. Ia tidak ingin member nya terluka. Ia tidak ingin member nya celaka.

Melindungi setiap member juga menjadi tanggung jawabnya. Pelaku kejahatan itu harus segera ditemukan dan diamankan. Sekarang bukan saat nya bagi Suho untuk duduk santai dan menikmati hasil kerja keras nya.

Tugas nya masih banyak, tanggung jawab nya tetaplah berat.

"Aku harus bertindak lanjut." gumam nya.

Suho kembali teringat hal lain dikatakan Lee soman.

"Yara anak yang cukup merepotkan, tapi aku tidak ingin membuat Yara menjadi beban kalian. Apartemen baru nya sekarang tengah di renovasi, setelah kurang lebih sebulan ia akan segera pindah dari dorm itu."

"Selain itu, Yara punya kenangan buruk. Mungkin luar nya keras, tapi dia benar-benar rapuh. Dia juga punya penyakit aneh dimana jika ia terlalu banyak memikirkan atau mengkhawatirkan satu hal, ia akan terus termenung dan sulit untuk sadar dari lamunan nya.

Dia seperti terjebak dalam lamunan nya sendiri. Ia bahkan tidak merasa lapar ataupun sakit. Aku benar-benar ketakutan. Dia seperti orang mati. Aku tidak ingin Yara ku kembali tersakiti.

Dia cucu ku satu-satu nya. Yang paling berharga. Bantu aku untuk menjaga nya, Suho. Aku yakin pada mu, dan kalian semua."

Suho masih mengingat jelas bagaimana Lee soman menangis saat itu.

'Aku harus menjaga Yara. Dia juga saudari ku.'

LINE•

EXO + Maneger (10)

Mr. Suho
Kita harus berkumpul malam ini di ruang seperti biasa. Ada hal penting yang harus kita bicarakan.

...

Yara masih tidur tapi kini posisi nya telah berbaring nyaman di atas sofa. Tentu saja Kyungsoo yang memindahkan nya.

'Ya setidaknya ini lebih nyaman daripada posisi sebelum nya.' batin Kyungsoo sependapat dengan hal yang ia lakukan sendiri.

Kyungsoo juga menyelimuti Yara agar gadis itu tidak kedinginan.

"Kyungsoo-yahh!" bisik seseorang.

Kyungsoo lagi-lagi terlonjak kaget. Jika saja Kyungsoo pengidap penyakit jantung, mungkin saja kini Kyungsoo telah berbaring di dalam peti mati sambil memegang bunga mawar.

Itu tidak akan lucu.

Kyungsoo menoleh ke sumber suara dan benar saja dugaan nya. Siapa lagi pelaku nya jika bukan member dengan marga Byun menyebalkan itu.
'Bukan kah ini saat yang tepat untuk melemparkan benda ke-11 ke mulut pria itu Do Kyungsoo?' sisi tempramen Kyungsoo bermonolog.

'Jika tidak karna Yara tertidur, mungkin panci-panci di dapur itu sudah tidak lagi pada tempat nya,' pikir Kyungsoo sambil menarik nafas dalam lalu mengeluarkan nya secara perlahan.

Kyungsoo sudah mencoba melatih menahan emosi kali ini.

"Ada apa?!" jawab Kyungsoo malas namun tetap menjaga volume suara nya.

Baekhyun pun menatap Yara dan Kyungsoo secara bergantian lalu tersenyum penuh arti.

"Hei ingat, dia cucu bapak negara," ledek Baekhyun lalu menertawakan Kyungsoo.

"Jangan basa-basi."

"Lihat ini," jawab Baekhyun lalu memberikan botol kecil berisi banyak pil.

"Obat tidur?"

"Aku manemukan nya di kamar Yara."

...

Beberapa saat kemudian Suho pulang lalu mengumpulkan para member di ruangan khusus mereka berlatih vokal. Biasa nya jika ada hal penting untuk di bicarakan atau mereka sedang lengang dan ingin bermain, mereka selalu berkumpul di ruangan ini.

Ada sebuah meja panjang berwarna putih yang seirama dengan warna cat dinding pada ruangan, disertai 10 kursi pada sisi-sisi nya.

Para member duduk secara tertib.

Hening.

Baekhyun tidak lagi berisik dan mengeluarkan candaan nya sama dengan Chanyeol. Semua member mengerti bahwa keadaan tengah serius.

Candaan bukan lah saat yang tepat untuk sekarang. Semua itu terbaca dari ekspresi wajah Suho, leader mereka.

Suho membuka suara terlebih dahulu "Baiklah terimakasih telah datang dengan tenang dan tertib."

"Ne," jawab semua serentak.

"Banyak hal yang telah aku bicara kan dengan CEO kita. Salah satu nya menyangkut maneger kita. Kalian harus tau ini, tapi aku tidak ingin ini menjadi beban pikiran kalian."

Semua member saling pandang lalu kembali menatap Suho dan mendengarkan dengan serius.

Suho pun menceritakan secara detail apa saja yang disampaikan oleh Lee Soman. Suho meminta mereka untuk tetap berhati-hati dan waspada. Suho juga kembali mengingatkan untuk menelpon keluarga mereka dan memastikan tetap aman.

Jika ada gangguan, Suho berharap para member segera melaporkan kepada nya agar Suho dapat meminta agensi memberi tempat aman. Masalah ini juga menyangkut nyawa.

"Ingat, selalu waspada dan tetap hati-hati."

"Ne," jawab member kembali dengan kompak.

Suho mengangguk.

"Hanya itu hyung?" tanya Kyungsoo tiba-tiba namun dengan nada yang dingin. Suho yang mendengar nya hanya mengerutkan dahi.

"Maksud mu?" tanya Suho.

"Bukan kah tadi kau mengatakan 'banyak hal' yang disampaikan oleh CEO pada mu? Seperti nya kau belum menyampaikan pada kami semua nya."

Para member kembali dibuat bingung.

"Kyungsoo, apa maksud mu?" tanya Kai.

"Diam lah, bukan kah kita telah berjanji bahwa tidak ada rahasia di antara kita jika itu menyangkut kebersamaan?" desak Kyungsoo.

Suho terdiam. Benar, dia tidak menceritakan soal Yara.

Tiba-tiba Kyungsoo melempar botol kecil berisikan obat tidur itu ke atas meja. Membuat semua orang terkejut.
"B-bbukan kah, kita dilarang menggunakan obat ini?" tanya Lay.

"Kyungsoo dimana kau menemukan ini? Dosis obat ini benar-benar besar! Kau bisa mati jika terlalu banyak meminumnya!!!" tanggap Xiumin.

"Suho hyung?" tanya Chen dengan wajah yang tidak bisa di mengerti

"Ya, tanya lah dengan Suho. Dia pasti tau itu. Kau tidak bisa berbohong pada ku." Kyungsoo memberika ekspresi sedatar mungkin namun dengan tatapan tajam.

Suho masih terdiam.

Sehun tiba-tiba berdiri dari kursi nya, hingga semua sorot mata tertuju pada nya.

"Jangan bilang jika ini punya Yara."

SECRET GIRL EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang