21. Waspada

1.6K 125 2
                                    

Matahari bersinar tak kenal malu. Sangat cerah seperti suasana pagi hari itu.

Perlahan tidur Yara mulai terusik. Selain karna silaunya mentari pagi, suara obrolan dan tawa dari luar ruangan juga menjadi alasan gadis cantik itu terbangun.

Hal pertama yang Yara lihat adalah infus tertancap di tangannya yang sepertinya baru saja diganti. Dan hal pertama yang Yara rasakan adalah kepalanya yang sedikit pusing.

Ketika Yara mencoba untuk duduk, Sheira kebetulan sekali datang membuka pintu dari luar.

"Baru bangun?" tanyanya. Sheira kelihatan sudah rapi sekali. Ia mengenakan setelan jas berwarna soft pink layaknya wanita karir.

Yara mengangguk. "Ada apa di luar? Terdengar sangat ramai."

"Iya lagi pada ngumpul."

Yara melihat jam kamarnya. Pukul 7 pagi. Cepat sekali member EXO berkumpul jam segini jika tak ada jadwal. "Shei, tumben udah rapi jam segini? Emang mau kemana? Red Velvet ada jadwal?"

Sheira berdecak. "Gue kan sekarang di dorm ini masih dalam konteks 'kerja'," ucap Sheira sambil membuat gerakan tanda kutip dengan jari-jarinya.

Alis Yara berkerut.

"Kan harabuji nyuruh gue buat jagain lo, Ra. Otak lo lamban juga ya sekarang. Efek obat?"

Yara melirik tajam sahabatnya. "Gini-gini aku calon dokter ya."

"Iya iya Bu Dokter. Btw infus lo baru diganti ya 15 menit yang lalu. Kebo banget lo sampe ga sadar."

Yara mengerucutkan bibirnya merasa kesal dihina.

"Lo mau keluar? Yuk sekalian sarapan bareng mereka. Tadi Sehun yang nyuruh gue cek lo." Tawar Sheira.

"Sehun?"

Sheira mengangguk semangat. "Atau jangan-jangan... dia suka ya sama lo?"

"Ih apaan sih."

"Tuh tuh! Salting ya lo. Apa kalian udah jadian?!"

"Shei... mending kita keluar yuk??" tawar Yara sok lembut lalu kembali memasang wajah kesal.

Sheira mengambil kursi roda yang terletak di pojok kamar lalu membantu Yara duduk di atasnya. Kondisi fisik Yara masih belum begitu baik. Sheira pun harus ekstra menjaga Yara. Ia takut hal buruk terjadi lagi pada Yara.

Kedua sahabat itu segera menyusul yang lain untuk berkumpul di ruang makan.

...

"HAHAHHAAA!!" suara tawa Chen menggelegar di seluruh gedung dorm.

"Tapi kau benar hyung. Wajah Sehun lah yang terlihat semakin cepat tua!" Kali ini Kai yang berbicara.

Sehun yang dinistakan pun hanya bisa melipat dua tangannya di depan dada sambil memasang wajah cemberut.

"Sudah sudah. Yang benar tingkahnya yang semakin cepat dewasa," bela Suho. "Daripada kalian masih saja seperti anak kecil."

"Ya dia cepat dewasa. Bahkan sekarang sudah berani menyukai seorang gadis!" ucap Baekhyun tepat sasaran.

"YAK HYUNG!!" teriak Sehun sambil menatap Baekhyun tak terima.

Simon terbahak. "Aku tau. Aku tau itu semua. Kan sudah ku bilang, walau aku terbaring di rumah sakit, kalian semua..." ucap Simon menggantung menunjuk semua orang.

"Kalian semua tetap dalam pengawasanku."

Sehun masih dengan ekspresi kesalnya menatap semua orang tajam tak terima. Lalu tatapannya menangkap seseorang yang membuat rasa kesal itu lenyap seketika.

SECRET GIRL EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang