8. Percakapan

2.5K 222 18
                                    

"Harabuji!"

"Apa lagi?!!" pekik Leesoman dari sebrang telpon.

Bagaimana pria tua itu tidak emosi?

Kini rapat evaluasi kinerja staff SM tengah berlangsung. Tapi cucu kurang ajar nya itu menelpon nya berkali-kali.

Lee soman terpaksa mengangkat telpon itu di depan para staff yang kini terperangah tak percaya dengan apa yang terjadi di hadapan mereka saat ini.

Lenyap sudah image seorang Lee soman.

"Harabuji, kapan terakhir kali Yara kontrol ulang ke dokter mata empat?"

Lee soman mengerutkan dahi nya.

"Maksud mu dokter Hans?"

"Ah iyaa."

"Dua bulan yang lalu. Ada apa? Gangguan itu datang lagi??" tanya nya cemas. Bagaimana pun Yara tetap lah cucu satu-satunya yang paling Lee soman sayangi.

"Bukan. Tapi ada obat yang hilang."

"Baiklah, besok kita kontrol. Harabuji mu sedang sibuk. Jangan mengacau!"

"Siap bapak negara!"

Leesoman mematikan sambungan telpon itu. Tapi dia sedikit heran, bagaimana obat Yara bisa hilang?

"Maneger Yoora, nanti malam kumpulkan semua member EXO. Ada yang perlu saya bicarakan," titah nya.

...

Disisi lain, Yara keluar dari kamar nya lalu berjalan menuju kamar Sehun. Yara yakin pasti ada kesalahpahaman disini yang harus segera diluruskan.

Tangan kecil Yara sudah basah karna berkeringat.

"Kenapa rasa nya seperti ingin mengetuk pintu neraka?" ucap Yara bicara pada dirinya sendiri.

"Atau jangan-jangan tempat ini memang adalah neraka ku."

"Astaga, atau ini adalah pintu ajal?"

"Ah Molla!" Yara langsung membuka pintu nya.

PLAAKK

Benda empuk bewarna putih yang diyakini Yara adalah bantal tiba-tiba menghantam wajah nya.

"WAJAH CUCU BAPAK NEGARA TERSAKITII!!!"

"Sial, ini memang neraka ku," batin Yara berkutik.

Okey, kali ini Yara sangat yakin bahwa itu adalah pekikan Baekhyun. Dan benar saja, Yara melihat keberadaan Baekhyun disini.

Wajah Yara merah padam menahan emosi sekaligus rasa malu.

"A-aku tidak bermaksud. Menampar, ah bukan. Maksudku melempar wajah mu dengan bantal," ucap Sehun terbata.

"Tidak masalah," jawab Yara dengan canggung.

Keadaan hening sebentar, begitupula Baekhyun yang tak berani berkutik sedikit pun.

"Sehun, ada yang perlu aku bicarakan," ungkap Yara akhirnya memberanikan diri.

"Okey, aku keluar," ucap Baekhyun lalu segera beranjak pergi.

Kini hanya tinggal Yara dan Sehun di dalam ruangan dengan cat serba putih itu. Tangan Yara bergetar karna merasa canggung. Jujur saja, jantung Yara masih belum terbiasa dengan setiap keadaan di dorm. Apalagi jika itu adalah dorm nya EXO.

Yara ingin langsung bertanya namun suara nya terasa tersangkut di tenggorokan.

Akhirnya ia mengalihkan pandangan nya menjelajahi kamar Sehun untuk mengatasi ketakutan nya.

"A-apa wajah mu masih sakit?"

Yara terlonjak sedikit kaget. Pertanyaan Sehun yang tiba-tiba berhasil membuat jantung Yara kembali berdetak hebat.

"Ah tidak, hanya kaget."

Sehun hanya membalas dengan mengangguk.

"Jadi, hm... ada apa?" tanya Sehun.

Yara menarik nafas dalam lalu mengeluarkan nya perlahan.

"Aku mau minta maaf!" ucap Yara dengan tatapan serius namun menghadap lantai.

Dahi Sehun berkerut. Gadis itu hanya menatap ke bawah sambil memainkan kaki kecil nya yang hanya dibaluti kaos kaki biru dengan motif awan.

"Untuk?" tanya Sehun.

"Untuk Sehun lah. Kalau maaf nya untuk Kyungsoo ngapain aku bilang ke Sehun??"

"Maksudku, Yara minta maaf atas dasar apa?" tanya Sehun gemas.

Yara mengangguk dengan mulut sedikit ternganga tanda mengerti.

"A-aku tidak tau. Aku minta maaf karna keliatan nya Sehun marah padaku."

Pandangan Yara masih setia menatap lantai yang dingin. Ia merasa malu sekaligus canggung. Jantung Yara seperti nya ingin meledak.

"Hei, lihat kesini."

Yara menggeleng cepat, tapi dihadapan Sehun perempuan itu justru terlihat menggemaskan. Dia mirip dengan anak kecil yang sedang melakukan pengakuan dosa karna telah memecahkan vas bunga mama nya.

"Yara-shi," panggil Sehun.

"Hei, Yara-shi."

"Nona Yara Jii."

Akhirnya mau tak mau Yara mengalihkan pandangan nya menuju Sehun. Tatapan mereka bertemu dalam waktu yang cukup lama.

"Aku tak bisa marah padamu."

...

Baekhyun ternyata daritadi berusaha menguping pembicaraan Sehun dan Yara dengan menempelkan telinga nya pada pintu kamar Sehun.

Lay yang baru saja keluar dari kamar, ikutan penasaran karna melihat tingkah Baekhyun yang aneh.

"Hei!" panggil Lay yang membuat Baekhyun terlonjak kaget.

"Hussttt!! Kecilkan suara mu!" pekik Baekhyun dengan suara berbisik.

"Ada apa dengan pintu Sehun?" tanya Lay dengan suara berbisik pula.

"Diam lah," perintah Baekhyun sambil mencoba memfokuskan kembali pada percakapan Sehun dan Yara.

"Apa kau sedang menguji tekstur permukaan pintu Sehun dengan kulit wajah mu?" tanya Lay.

Baekhyun menatap Lay datar.

"Ya benar, sekarang ambilkan aku kertas dan pena agar bisa mencatat hasil eksperimen ku ini."

"Baiklah," turut Lay lalu melenggang pergi.

Baekhyun mendecak kesal.

"Dan disaat seperti ini aku perlu si kuping besar itu namun ia entah pergi kemana!!" umpat Baekhyun.

Disisi lain Chanyeol yang tengah makan malam bersama sang kakak langsung tersedak kulit kepiting.

Umpatan Baekhyun berhasil membuat Chanyeol merinding.

Baekhyun yang hebat, Chanyeol yang malang.

SECRET GIRL EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang