Hari ini di gedung teater daito terlihat kesibukan yang luar biasa. Truk-truk yang mengantarkan dekorasi panggung bergantian parkir di depan gedung. Para teknisi panggung sibuk mengatur lampu sorot serta panggung tambahan yang diperlukan. Sound system sampai layar yang akan digunakan di coba satu persatu. Dibagian belakang panggung, para make up artist sedang menyiapkan apa saja yang mereka perlukan dan mencocokan karakter make up dengan artistnya supaya besok semua sudah siap dan tinggal digunakan.
Pagi ini adalah giliran teater ondine yang mengadakan geladi bersih. Aggota teater ondine sudah berkumpul di belakang panggung. Nampak pak Onodera yang sedang mengarahkan para pemain sebelum memasuki panggung. Ayumi menyempatkan diri mengintip dari balik layar pemisah panggung, ia melihat ada Hamill yang sedang mengatur kameranya dan disampingnya ada Utako. Di tengah kursi penonton ia melihat bu Tsukikage dan Kenzo yangn sedang memperhatikan dengan seksama panggung yang sudah dikosongkan. Tak lama kemudian terdengar musik pembuka mulai dimainkan dan para pemain mulai masuk satu persatu, mereka mulai beracting sesuai dengan peran yang mereka bawakan. Ayumi mengambil selendangnya dan bersiap-siap untuk masuk kepanggung.
Jreng...jreng...jreng....
"...aku melihat dua pusaran saling bertabrakan, dua gasing yang melambangkan langit dan bumi. Mereka berputar dan terus berputar saling bertabrakan, merusak dan menghancrukan setiap benda di sekitarnya....."
"Bodoh sekali, padahal mereka memiliki bentuk yang sempurna tapi tak mereka sadari. Itu membuat mereka tak menghargai persaan Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi".
"...Di sini tempat dewa bersemayam dan pohon plum ini adalah wujud kami....." {sebagian dialog bidadari merah di buku TK no 21 edisi deluxe}
Ayumi terlihat bagaikan seorang dewi pemelihara alam yang turun dari khayangan. Tatapan matanya terasa teduh dan sangat mengasihi alam yang harus dijaganya. Suara Ayumi terdengar seperti seorang ibu yang sedang membujuk anak-anaknya. Jika salah satu unsur alam rusak ia akan merasa menderita dan jika manusia memelihara alam dan menjaganya dengan baik maka Ayumi akan terlihat bahagia dan bersinar. Benar-benar acting yang sangat memukau penonton yang diperlihatkan oleh Ayumi. Saat tiba dialog pernyataan cinta Akoya kepada Isshin, Ayumi terlihat seperti anak remaja yang sedang di mabuk asmara. Sehingga membuat orang-orang yang melihatnya jatuh cinta kepadanya. Demikian juga dengan Hamill, melihat Ayumi yang berperan sebagai Akoya mengucapkan dialog pernyataan cintanya kepada Isshin, membuat Hamill merasa cemburu. Ia menyaksikan penampilan Ayumi dengan tatapan kesal. Namun ia tidak dapat berbuat apa-apa. Apalagi saat adegan Akoya dipeluk dengan erat oleh Isshin, bertambahlah rasa kesal didalam hati Hamill. Namun Hamill tetap duduk untuk menyaksikan geladi bersih Ayumi sampai selesai.
********
Teater dibawah pimpinan pak Kuronuma sudah berkumpul di ruang ganti baju. Mereka akan mengadakan geladi bersih setelah teater Ondine selesai. Koji dan Maya sedang mencocokan kembali gerakan-gerakan mereka sambil sesekali diberi masukan oleh pak Kuronuma. Pak Kuronuma kemudian memberikan pengumuman dengan suara yang keras kepada seluruh pemain
"Kita akan geladi bersih setalah makan siang. Harap semuanya makan tepat waktu sehingga tidak ada yang terlambat. Jangan lupa untuk pemanasan, walaupun ini geladi bersih aku harap semua berackting seolah-olah kita sedang tampil untuk pementasan yang sesungguhnya. Aku berharap tidak ada kesalahan lagi dalam mengucapkan dialog dan pada saat melakoni sebuah adegan".
Maya dan Koji nampak duduk sangat dekat, mereka sedang berusaha membangun perasaan saling membutuhkan bagai sepasang kekasih untuk keperluan acting mereka dipanggung nantinya.
"Maya aku harap kita dapat bekerjasama dengan baik pada saat tampil diatas panggung. Tanamkan dalam pikiranmu bahwa aku adalah kekasih hatimu selagi kita sedang beracting"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAN!! YOU HAVE TO CHOOSE
FanficKisah ini dimulai saat Masumi sedang berada di villa di pulau Izu (scene terakhir bersatunya dua jiwa 3). Saat itu Masumi sedang membuka surat- surat yang berserakan di mejanya, kemudian Hijiri masuk untuk mengantarkan laporan yang diminta oleh Ma...