*Play the music and start to read*
Hari ini adalah hari pementasan bidadari merah dari teater pak Kuronuma. Masumi yang sudah tinggal di apartmentnya pagi ini terbangun dengan perasaan kacau. Sudah 2 malam dia mengalami insomnia. Entah kenapa ia tidak dapat menepiskan Maya dari pikirannya. Semakin dipikirkan semakin ia takut untuk kehilangan Maya. Bayangan Koji yang begitu dekat wajahnya dengan wajah Maya silih berganti dengan ingatan akan Hijiri yang menyatakan keinginannya untuk mendekati Maya. Semua itu membuatnya pusing dan tegang sendiri.
Akhirnya siang itu Masumi memutuskan untuk membeli seikat bunga mawar ungu untuk ia kirimkan kepada Maya, dengan harapan Maya akan mengerti bahwa mawar ungu masih menjadi penggemarnya. Album fotonya yang disobek-sobek tempo hari hanyalah sebuah kesalahan atau perbuatan orang iseng yang mengetahui perihal mawar ungu.
Aku akan membeli seikat bunga mawar ungu untuk aku berikan kepada gadis itu.....Maya aku harap engkau masih menganggapku sebagai pe-ngagum-mu yang setia.
Tak lama Masumi terlihat sedang memasuki sebuah florist.
"Aku ingin memesan satu ikat bunga mawar ungu seperti biasa yang kupesan"
"Baiklah tuan...akan saya rangkaikan bunga yg tuan pesan"
Pelayan tersebut kemudian mengambil mawar yang dimaksud kemudian merangkainya. Masumi sendiri yang memilih warna kertas yang membungkus mawar tersebut serta pita yang mengikatnya.
"Tuan mohon diisi alamat tujuan pengantaran bunga mawar ungu ini disini"
Pelayan itu lantas menyodorkan sebuah kartu kepada Masumi. Sesaat Masumi berpikir. Setelah itu ia mengembalikan kartu tersebut kepada pelayan itu sambil tersenyum, katanya
"Biarlah aku saja yang mengantarkan sendiri bunga ini"
Kemudian ia pergi dan menyuruh supirnya untuk mengantarkan dirinya ke gedung daito.
Saat itu di gedung daito belum terlalu ramai, Masumi pun langsung masuk ke belakang panggung melewati pintu samping dan meletakan karangan bunganya disitu. Ditempat yang mudah dilihat oleh orang-orang yang keluar masuk. Ia sengaja menunggu agar saat ia meletakan bunga tersebut, tidak ada orang yang melihat. Kemudian ia mengambil sekuntum mawar ungu dari buket bunga yg dibawanya dan mencium ringan bunga tersebut. Tepat pada saat itu ia mendengar ada suara yg mendekat ke arahnya lewat pintu samping yang tadi dilaluinya. Lekas ia keluar lewat lobby gedung, menuju ke meja receptionist untuk membooking ruang VIP untuknya dan Shiori nanti malam. Masumi masih sempat berdiam di lobby beberapa saat, Entah apa yg ditunggunya. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan bertemu dengan Koji di pintu. Ia sempat terkejut saat melihat Koji. Apalagi dengan sekuntum mawar ungu ditangannya yang saat ini sedang diamati oleh Koji.
"Pak Masumi...saya tidak menyangka bapak akan datang di jam begini. Bapak pasti tau pementasan bidadari merah kami akan dimulai nanti malam"
"Daannn...nampaknya pak Masumi baru saja mengantarkan buket bunga..?"
Koji bertanya sambil memandang heran ke arah Masumi. Masumi yang terlihat canggung pun balas menjawab
"Tadi ada orang yang mengantarkan seikat bunga mawar ungu yang indah dan meletakkannya di ruang ganti. Aku....tidak tahan untuk tidak memetiknya satu tangkai. Bunga itu sangat indah".
Masumi berkata sambil berusaha tersenyum santai. Sesaat kemudian matanya menangkap seuntai kalung berliontin lumba-lumba di leher Koji. Air muka Masumi langsung berubah sedikit kaku demi melihat kalung tersebut digunakan oleh Koji saat itu.
"Kalung yang kau gunakan indah sekali Koji..."
Sambung Masumi dengan suara dingin dan kemudian ia langsung pergi meninggalkan Koji yang masih bingung dan penuh tanda tanya akan perubahan sikap pak Masumi kepadanya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAN!! YOU HAVE TO CHOOSE
FanficKisah ini dimulai saat Masumi sedang berada di villa di pulau Izu (scene terakhir bersatunya dua jiwa 3). Saat itu Masumi sedang membuka surat- surat yang berserakan di mejanya, kemudian Hijiri masuk untuk mengantarkan laporan yang diminta oleh Ma...