Part 1: Perfect First Day

16 4 1
                                    

Perempuan dengan rambut hitam lurus sepinggang ini sibuk menata riasan wajahnya sambil memandang pantulan wajahnya dari cermin rias. Dengan skill ala seorang penata rias wajah seorang artis,perempuan ini mengoleskan lipstik bewarna pink muda ke bibir tipisnya. Tak lupa,dia kemudian menipis dan merapihkan lipstik tersebut dengan cara mengecup bibirnya sendiri.

Sekali lagi,perempuan ini memperhatikan pantulan wajahnya dari cermin dengan seksama. Dia kemudian tersenyum lebar begitu dandanannya terasa cukup.

"Baiklah Byun Baek Ah! Saatnya kau mengukir sejarah baru di SMA baru mu! Semangat!" ujarnya memberi semangat pada dirinya sendiri.

"Baek Ah!!!! Ke bawah cepat!" teriak seorang pria yang sudah begitu familiar di telinganya. Baek Ah memutar bola matanya malas. Bisa tidak sih pria itu tidak berteriak untuk satu hari saja?

Baek Ah keluar dari dalam kamarnya lalu menuruni anak tangga menuju dapur tempat pria itu berteriak. Sesampainya di sana,dia mendapati si pria bernama Baek Hyun, yang tak lain adalah kakak sekaligus kembarannya sendiri yang tengah memakan sandwich kacang dengan cepat.

"Pasangkan kaos kakiku." titah Baek Hyun sembari menggerak-gerakkan jari-jari kakinya tanpa menoleh pada Baek Ah. Baek Ah mendengus kesal mendengar itu. Apa dia tak bisa melakukannya sendiri?

Baek Hyun melirik Baekh Ah yang hanya diam mematung sembari menatap malas ke arahnya. "Wae? Tunggu apa lagi." tanya Baek Hyun sambil balas menatap Baek Ah dengan tatapan kesal.

"Tak bisakah kau melakukannya sendiri,huh?" tanya Baek Ah dengan gemas.

"Apa kau tidak melihat tangan ku sedang memegang sandwich?"

"Kalau begitu simpan dulu saja,oppa!"

"Aku malas mengambil piring."

"Biar aku bawakan."

"Tidak usah. Pasangkan saja kaos kaki ku."

"Tapi aku tidak mau tangan ku yang suci dan bersih ini harus memegang kaos kaki bau bawang mu,oppa." Baek Ah menatap oppa nya itu dengan tatapan memelas. Dia benar-benar tak mau memegang kaos kaki kotor milik kakaknya. Ditambah lagi dia tahu sendiri bahwa kaki Baek Hyun selalu bau bawang.

"Kau tidak mau?" tanya Baek Hyun. Baek Ah menganggukan kepalanya kuat-kuat. Dia tahu oppa nya sebenarnya orang yang bisa mengerti perasaan adiknya.

"Kalau begitu aku akan mengatakan pada warga di sekolah baru mu bahwa alasan kau pindah dari sekolah lama mu adalah---"

"Ya!!!"

"Wae?"

Baek Ah mengacak-ngacak rambutnya sendiri sambil menginjak-nginjak lantai dengan kesal.

"Jangan mengungkit itu lagi!" protes Baek Ah setengah berteriak. Dia benar-benar merasa akan gila jika oppa nya mengungkit hal memalukan itu lagi.

"Kalau begitu pakaikan kaos kaki!" desak Baek Hyun sambil mengacungkan kakinya ke arah muka adiknya itu.

Baek Ah memutar bola matanya kesal sekaligus frustasi. "Ok arraseo arraseo!" Baek Ah kemudian menyambar kaos kaki Baek Hyun yang masih berada di dalam sepatu sekolahnya. Dia berjongkok untuk memasangkan kaos kaki tersebut pada kaki kembarannya. Sekuat mungkin dia berusaha agar tidak muntah begitu bau keringat,terasi,dan bawang menyeruak dari kaos kaki tersebut dan masuk ke dalam rongga hidungnya. Sementara Baek Hyun hanya tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi Baek Ah begitu memasangkan kaos kaki tersebut. Menjaili kembarannya itu memang merupakan sesuatu yang menurutnya sangat menyenangkan.

"Selesai,huek."

Baek Ah bangkit berdiri lalu mengambil ancang-ancang untuk ke kamar mandi. Tujuannya adalah cuci tangan agar bau yang menempel pada tangannya hilang. Namun panggilan Baek Hyun membuatnya mengurungkan niatnya dan dengan sangat terpaksa menoleh pada pria itu. "Apa lagi?" tanyanya dengan malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Byun twins: Byun Baekhyun and Byun Baek AhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang