9. lucu

662 85 3
                                    

******

"pelan-pelan anjir! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"pelan-pelan anjir! "

"apasih gitu aja ngeluh, siapa suruh lo ikut tawuran ha? " omel rose pada june yang sejak tadi meringis di obati.

Eunha menggeleng kecil jadi tertawa geli, melihat june dari tadi terus merengek seperti anak kecil habis jatoh dari sepeda.

"lo kok bisa nabrak trotoar si ming? Gue kira malah lo masuk rumah sakit karna cedera abis berantem" tanya jaehyun yang berdiri disamping eunha. Menatap cowok sawo matang yang terbaring bersandar di atas ranjang rumah sakit.

"ya mana gue tau bakal nabrak, kalau tau udah gue rem kali" jawab mingyu kemudian menerima potongan apel yang diberikan mina, memakannya.

Jeka yang berdiri di belakang mina ikut menyerobot, membuat mina dengan kesal menepis kasar tangan cowok bergigi kelinci itu. "gue ngupasin buat aming bukan buat elo. Kalau mau ambil sendiri noh! " tunjuknya pada keranjang buah yang tadi dibawa winwin.

Jeka jadi mendecih "lo jelas banget meng-anak tirikan gue tau nggak" katanya melirik mina sok kesal.

"bodo amat" balas mina mencibir.

Jeka melongos keras kemudian berbalik menjauh jadi mendekat pada eunha yang sedang mengobrol dengan jaehyun.

"rose udah dong, ini nggak parah banget sampe wajah gue harus ditutupin pake perban kaya mumi gini" rengekan milik june kembali mengundang perhatian, yang lain jadi menoleh menatap setengah wajah pemuda itu yang sudah terbalut perban. Mereka semua sontak tertawa geli. Melihat june sudah seperti orang yang habis operasi wajah.

"kocak amat lo rose, itu si june jadi kayak setan piramida" kata dokyeom yang sejak tadi diam tanpa suara jadi tertawa keras.

June hampir mengumpat.

"rose itu kasian entar june jadi susah nafas. " kata eunha menimpali merasa sedikit khawatir, pasalnya rose membalutkan perban dengan asal-asalan membuat hidung cowok itu juga tertutup.

"nggak papa na, biar tau rasa. Ini masih untung gue mau ngobatin. Lain kali gue siramin minyak goreng panas kalau liat si june babak belur lagi" balas rose menatap june tajam membuat cowok itu menciut.

"jangan dong ros..... Masa kamu tega liat wajah aku nanti melepuh" rengeknya lagi membuat rose mendecih keras kemudian bangkit melangkah keluar ruangan. Membuat yang lain jadi terdiam memperhatikan. melihat gadis itu keluar dengan raut wajah menahan marah.

"ah elo sih jun, udah tau pawangnya galak masih aja nge-bandel" sahut jeka melirik june kesal kemudian ikut melangkah keluar menyusul rose.

Eunha masih membeku tak bisa berkata-kata. Gadis itu jadi bingung harus apa. "june pulang dulu sana, biarin nanti soal rose kita yang urus. Biarin aja dia lampiasin rasa kesalnya dulu. " katanya kemudian walau agak ragu.

Getting Closer (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang