Pagi harinya, eunha bangun kesiangan. Gadis itu semalam begadang, hanya untuk maraton drama yang belum sempat ia selesaikan.
Lagipun eunha malas keluar cepat-cepat, mingyu semalam menginap karena dipaksa mama. Jadi cowok itu tidur bersama taehyung dikamar sebelah. Eunha nggak mau kalau nanti berpapasan dengan mingyu saat kondisi urak-urakan khas bangun tidur.
Gadis itu baru keluar saat sudah Selesai mandi dan ganti baju, itupun dengan rambut basah yang belum sempat kering yang eunha baluti dengan handuk kecil.
Saat dibawah eunha menemukan mama yang sedang menyiapkan sarapan didapur walau bingung tak menemukan papa disana.
"papa mana ma? " tanya gadis itu mendekatkan diri, jadi ikut menata piring membantu mama.
"di teras sama abang-abang kamu. Sama temen kamu juga " jawab mama yang baru saja selesai menuangkan air ke gelas.
Eunha mengangguk berniat ingin kembali kekamar. Tapi ucapan mama jadi menghentikan langkah gadis itu.
"ganteng loh na, bukan pacar kamu kan? " tanya mama agak pelan takut terdengar sampai diluar.
Eunha melongo sebentar setelah detik berikutnya jadi menggeleng "enggak lah, temen doang kok" jawabnya cepat.
Mama menatap eunha lama, seolah sedang menggoda anak perempuannya itu tak percaya.
"astaga enggak ma... Baru kenal juga, lagian dia tu temen mainnya bang taehyung " kata eunha mengerling malas.
"oh ya udah kalau enggak. Kenapa jadi sensi gitu sih kamu"
"ya mama liatinnya nggak santai gitu " protes eunha walau detik berikutnya langsung berbalik menaiki tangga.
Sekembalinya dari kamar, di ruang makan sudah ramai. Papa sudah duduk di kursi biasanya, dan mingyu yang menempati kursi disamping mama. Tempat biasa eunha duduk.
Eunha mendekat menarik kursi disebelah yuta, mendudukkan diri disana. Kemudian bergabung untuk sarapan.
Nggak, eunha sama sekali nggak masalah mingyu ngambil tempat dia. Toh cuma hari ini.
Saat sudah selesai eunha tetap tinggal disana. Membantu mama membereskan piring bekas sarapan. Dan baru beranjak ke ruang tengah saat sudah selesai mencuci piring kotor.
"bang, geser! " eunha mendorong kaki panjang yuta yang diselonjorkan di atas sofa. Meminta ruang agar ia bisa duduk.
"bentar.. " yuta bangkit jadi duduk, kemudian menepuk tempat kosong disebelahnya "nih" katanya seolah menyuruh eunha duduk disana.
Eunha menurut, mendudukkan diri disamping yuta mencari posisi nyaman. Walau jadi tersentak saat kepala yuta tiba-tiba jatuh pada pangkuannya.
"ngapain sih? Berat tau bang" protesnya.
"sekali-kali na.. Bentar doang ini. Nggak berat, ringan gini juga" balas yuta sedikit memiringkan kepala jadi lurus menghadap tv.
Eunha menghela nafas pasrah tapi jadi merasa biasa saja walaupun yuta lama bertumpu disana.
"bang minggir dulu, mau kekamar" eunha bergeser. Mendorong pelan kepala yuta sampai cowok itu langsung menegak takut lehernya terkilir.
"woles na, lo mau leher gue geser? " ketus yuta tanpa menerima balasan, karna eunha sudah lebih dulu beranjak pergi.
"bangsat, kacang! " yuta mengumpat kasar.
Sampai dipuncak tangga eunha jadi terdiam. Berhenti disana saat mingyu terlihat baru saja keluar dari kamar taehyung. Cowok itu sudah rapi memakai jaketnya.
Saat melihat kearah eunha, mingyu jadi bergeming. Melempar senyum walau canggung, kemudian mendekati eunha.
"thanks ya " kata mingyu setelah mendekat membuat eunha jadi menyerngit. "buat apa? " tanya gadis itu bingung.
Mingyu tersenyum samar, memasukkan tangan ke saku celananya. Mengeruk sesuatu.
"makasih karna lo udah nawarin gue maen kesini" lanjutnya menyodorkan satu genggaman penuh permen di telapak tangan kanannya.
Eunha jadi menyerngit lagi belum membalas mingyu satu kata pun, masih merasa bingung harus memberi respon seperti apa. "milkita? " tanyanya heran.
Mingyu mengangguk.
"gue nggak nyangka, dibalik penampilan lo yang macho itu. Lo suka permen anak-anak gini?" eunha terkekeh geli, membuat mingyu jadi meringis.
"tangan gue keram lama-lama na" celetuknya kemudian membuat eunha terpaksa menerima permen-permen itu.
"nah gitu dong" tangan mingyu terulur mengusap pucuk kepala eunha dua kali.
"apa sih? " balas gadis itu menghentikan gerakan mingyu, menahan pergelangan tangan pemuda itu saat akan naik mengusap kepalanya lagi. "lo kenapa jadi SKSD gini deh? " tanya eunha membuat mingyu terdiam setelah menarik kembali tangannya. Jadi merasa canggung lagi.
"nggak papa, emang pengen deket sih " katanya santai jadi mengedikkan bahu terus menuruni tangga meninggalkan eunha yang jadi mendecih sebal.
"gajelas banget lo" pekik gadis itu yang kemudian malah ikut menjauh memasuki kamar.
Eunha mendudukkan diri di tepi kasur, melempar permen-permen pemberian mingyu tadi di atas sana.
"aneh banget, minta makasi pake permen" katanya berguman malah jadi lanjut menghitung permen-permen itu.
Ada enam permen sara stroberi, tujuh coklat dan sembilan susu putih.
Eunha jadi ingat, kemaren mingyu membeli satu bungkus besar permen. Yang ternyata malah permen 'milkita' didepannya.
Permen yang cowok itu berikan random pada eunha.
A/n:
Jangan remehkan permen milkita. Siapa tau entar jadi cinta milikkita. Wkwkwkwk
Pendek ya? Biasalah, aku ngegas banget pengen update walau nggak lebih seribu kata.
Btw, mohon maaf lahir dan batin ya.
Kemaren-kemaren aku pulkam, susah jaringan jadi nggak bisa on Wattpad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting Closer (revisi)
Teen FictionPertemuan mereka mungkin tanpa sengaja. Tapi banyak hal-hal kecil yang terjadi diantara eunha dan mingyu membuat mereka tanpa sadar jadi dekat. Tapi kalau urusan saling suka.... Siapa yang tau?