Sorry kelamaan,, udah itu aja hehehehe
Selamat membaca ✨
***
Bel istirahat kira-kira sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, mungkin. Kelas terlihat lengang, hanya beberapa orang yang ada di kelas yang sesekali diisi dengan teriak dan tawa dari para kaum adam yang sedang ngegame.
"Woyyy! Koneksi gue putus, anj*ng!"
Mungkin teriakan itu salah satu contohnya, tapi teriakan semacam itu tidak terlalu mengganggu Stella yang sedang membaca novel yang baru dia beli.
Sebenarnya Stella tidak suka membaca di dalam kelas seperti ini atau lebih tepatnya ditempat yang terdiri dari banyak orang, tapi karena rasa penasaran yang melambung tinggi akhirnya dia memasukkan novelnya ke dalam tas untuk dibaca dijam istirahat seperti ini.
"Wangi.." tiba-tiba panggilan itu terdengar, namun sayangnya tidak ada jawaban dari panggilan itu.
"Wang.." lagi, dan tidak dijawab.
"Ngi.." dan untuk ketiga kalinya panggilan itu pun tidak dijawab.
Terdengar decakan dari orang itu sebelum melangkah lebih dekat di samping meja cewek yang dipanggil 'wangi' olehnya tadi.
"Wangii...." panggilnya dengan sedikit berteriak sambil mengetok-ngetok meja di sampingnya beberapa kali, sampai-sampai membuat pemilik meja itu menatapnya setelah mendengus kesal.
"Kalo orang panggil itu nyahut!" Stella hanya menganggkat kedua bahunya sambil kembali fokus ke novel yang dibacanya.
Sole berdecak. "Ada yang mau gue tanyain nih, gak penting-penting amat sih tapi dijawab ya?"
"Hmmm"
"When itu kapan?"
"Iya"
"Iya?"
Stella membuang nafas pelan. "Iya, Sonny Leonardo" Stella melirik Sole sebentar.
Kening Sole terlihat menggerut. "Lah lo tau nama tengah gue?"
"Ck, Sole itu kepanjangan dari Sonny Leonardo, kan?" Sole terlihat bingung karena dibuku absen nama tengahnya hanya inisial saja. Sedangkan nama Sole itu sudah ada sejak SMP.
Sole mengangguk beberapa kali.
"Ter--"
"Pergi gak? Pergi atau gue lempar pake buku? Mau?" potong Stella. Jangan beranggapan Stella itu galak tapi untuk menghadapi orang kayak Sole itu butuh tenaga ekstra.
Namun, tanpa diduga Sole malah langsung menggambil novel yang ada ditangan Stella yang membuat Stella sempat menahan nafasnya.
"Demi neptunus dewanya spongebob, novel baru gue" batinnya bersuara.
Stella memejamkan matanya sebentar. "Balikin gak?" tanya Stella dengan suara yang cukup lantang. Namun, tak menjadi pusat perhatian, kan sudah biasa. Maksudnya teriak korban kejahilan dari Sole itu sudah biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Ada Alasan
Teen Fiction---Cover by summer--- Teknologi udah canggih tapi lo masih pake surat? Mungkin pertanyaan itu sangat tepat untuk Stella, gadis SMA kelas 11 jurusan IPS itu. Dia menyukai seorang kakak kelas, ganteng, dan surat menjadi pilihan gadis itu untuk dekat...